Aris Setiawan
Dosen

Etnomusikolog, Pengajar di Jurusan Etnomusikologi dan Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).

kolom

Kiamat Industi Musik Streaming

Kompas.com - 01/11/2025, 11:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Aspek subjektivitas dan spontanitas dalam proses kreatif menjadi hilang dalam metode penciptaan seperti ini.

Di sisi lain, teknologi ini sebenarnya membuka peluang bagi eksplorasi musikal yang sebelumnya memerlukan sumber daya cukup besar.

Aransemen dengan instrumentasi yang tidak biasa atau kolaborasi antara berbagai gaya musik berbeda dapat diwujudkan dengan lebih mudah.

Sistem AI dapat berfungsi sebagai alat bantu efektif untuk memperluas wawasan dan kemungkinan kreatif dalam batasan tertentu. Berbagai eksperimen musikal yang sebelumnya sulit dilakukan kini menjadi lebih terjangkau.

Replikasi

Potensi manipulasi dan penggunaan yang tidak tepat dari teknologi ini perlu mendapatkan perhatian serius.

Suara penyanyi yang telah meninggal dunia dapat direproduksi untuk menyanyikan materi baru, atau karakter vokal seseorang dapat diduplikasi tanpa adanya persetujuan.

Situasi semacam mematik persoalan etika, juga berpotensi melanggar berbagai hak yang melekat pada seorang seniman.

Dampak psikologis terhadap keluarga dan penggemar perlu menjadi pertimbangan. Industri musik konvensional wajib memikirkan kembali model bisnis dan strategi yang selama ini diterapkan.

Baca juga: Rapuhnya Royalti Musisi Tradisi

Ketergantungan pada "royalti streaming" sebagai sumber pendapatan utama harus perlu dikaji ulang efektivitasnya.

Muncul kebutuhan untuk mendefinisikan kembali apa yang sebenarnya memberikan nilai pada karya musik. Perlunya menemukan pembeda jelas antara karya yang dihasilkan oleh manusia dengan yang diciptakan oleh mesin, baik dari segi artistik maupun komersial.

Pendidikan musik di institusi seni perlu mempertimbangkan penyesuaian kurikulum dengan perkembangan yang ada.

Pengetahuan tentang teknologi AI dan pengaruhnya terhadap dunia seni menjadi komponen yang perlu diintegrasikan dalam proses kurikulum pembelajaran.

Hubungan antara teknologi dan seni memang terus mengalami perkembangan dinamis seiring berjalannya waktu. Setiap kemajuan teknologi membawa serta perubahan dalam cara manusia menciptakan dan mengonsumsi karya seni.

Kemunculan musik AI merupakan salah satu babak dalam evolusi hubungan segitiga antara manusia, teknologi, dan kreativitas yang telah berlangsung lama.

Pola interaksi ini akan terus berkembang dengan sendirinya seiring dengan kemajuan peradaban.

Masa depan industri musik akan sangat ditentukan oleh respons dan adaptasi dari berbagai pemangku kepentingan yang terlibat.

Pola kolaborasi antara manusia dan mesin, atau justru persaingan di antara keduanya, akan membentuk lanskap musik dalam tahun-tahun mendatang.

Dampak sepenuhnya dari perkembangan teknologi ini terhadap ekosistem musik masih perlu diamati dan dipelajari lebih lanjut. Setiap pihak memiliki peran masing-masing dalam menentukan arah perkembangan industri musik ke depannya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau