Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Keris Digelar di Museum Nasional Indonesia, Tepat 19 Tahun Keris Diakui UNESCO

Kompas.com - 26/11/2024, 16:04 WIB
Aska Bagus Aldika,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bertepatan dengan 19 tahun pengakuan UNESCO terhadap Keris Indonesia sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity (Karya Agung Budaya Dunia), Museum Nasional Indonesia resmi membuka Pameran Keris pada Senin (25/11/2024).

Pameran ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2024, menampilkan lebih dari 200 keris dari berbagai daerah di Nusantara.

Pameran ini bertajuk “Pesona Keris Nusantara” menampilkan ragam keris dari empat rumpun utama, yaitu keris Jawa dan Madura, keris Melayu, keris Bugis Makassar, serta keris Bali dan Lombok.

Baca juga: Ada Proses Jamasan Keris di Museum Pusaka TMII, Seperti Apa?

Koleksi yang dipamerkan berasal dari Museum Nasional serta kontribusi para pelaku perkerisan yang tergabung dalam Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI).

Dengan desain yang interaktif, pameran ini tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga sarana edukasi publik untuk memperdalam pemahaman tentang jati diri bangsa melalui keris sebagai simbol budaya.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon dalam sambutannya di acara pembukaan, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi penyelenggaraan pameran ini.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

“Saya sangat mengapresiasi agenda Pameran Pesona Keris Nusantara ini yang diselenggarakan oleh Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) dan bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia," kata dia dalam sambutannya, Senin (25/11/2024).

Menurut Fadli, ini adalah kolaborasi dalam rangka untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya keris sebagai warisan budaya dan memperkenalkan keris pada generasi muda melalui program edukasi, literasi dan pameran.

Baca juga: Bawa Keris dan Arca, Museum Tosan Aji Ikut Pameran di Surabaya

Menteri Kebudayaan juga menekankan pentingnya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan budaya keris sebagai upaya keberlanjutan warisan tersebut.

“Warisan budaya seperti keris bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian penting dari visi culture for future, di mana kebudayaan berperan sebagai sumber inspirasi dan inovasi untuk menjawab tantangan era modern,” kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

“Pameran ini adalah wujud nyata dari komitmen kita untuk memperkenalkan kembali keris sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang patut kita jaga, lestarikan, dan maknai bersama," tambah beliau.

Ilustrasi Keris. Shutterstock Ilustrasi Keris.

Selain memamerkan koleksi keris, sebagai bentuk konkret pelestarian, pada acara pembukaan, Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga meluncurkan buku tentang keris yang berjudul "Seri Pesona Keris Nusantara" yang terdiri dari tiga buku.

Seri ini mendokumentasikan perjalanan keris dari perspektif sejarah, filosofi, hingga seni yang di dalamnya membahas tentang dapur keris atau bentuk-bentuk keris, jenis-jenis besi baja dalam pembuatan keris, dan empu keris atau pembuat keris.

Baca juga: Keris Setan Kober, Pusaka Legendaris Milik Arya Penangsang

Buku-buku tersebut diharapkan menjadi referensi penting dalam memahami nilai-nilai luhur keris sekaligus memperkaya literatur tentang warisan budaya bangsa.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kepulauan Seribu Jadi Destinasi Favorit Warga Jakarta Saat Libur Panjang Maulid Nabi
Kepulauan Seribu Jadi Destinasi Favorit Warga Jakarta Saat Libur Panjang Maulid Nabi
Travel News
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Bandara Semarang dan Palembang Jadi Internasional, Dorong Ekonomi dan Pariwisata
Travel News
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Lebih Baik dari Polandia, Jakarta Peringkat 17 Kota dengan Transportasi Publik Terbaik Dunia
Travel News
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau