Tren boneka AI ChatGPT, apa daya tariknya dan mengapa memicu kekhawatiran?

Kiri: Editor teknologi BBC Zoe Kleinman. Kanan: Figur karakter buatan AI miliknya.

Sumber gambar, Robert Timothy/BBC/ChatGPT

Keterangan gambar, Kiri: Editor teknologi BBC Zoe Kleinman. Kanan: Figur karakter buatan AI miliknya.
    • Penulis, Oleh Zoe Kleinman, editor teknologi BBC
    • Peranan,

Saat menelusuri media sosial, Anda mungkin melihat teman dan keluarga muncul dalam bentuk miniatur.

Ini adalah bagian dari tren baru yang memungkinkan khalayak menggunakan perangkat kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT dan Copilot untuk mengubah foto pribadi mereka menjadi boneka.

Tren ini menjadi viral sehingga banyak selebritas dan tokoh mencoba menciptakan miniatur mereka.

Namun, beberapa pihak mendesak khalayak menjauhi tren yang tampaknya tidak berbahaya ini. Argumennya adalah rasa takut ketinggalan tren atau FOMO tak boleh mengesampingkan kekhawatiran tentang penggunaan AI.

Bagaimana cara kerja generator gambar AI?

Mungkin kedengarannya rumit, namun prosesnya sederhana.

Orang-orang mengubah foto diri mereka ke perangkat AI seperti ChatGPT, disertai petunjuk tertulis yang menjelaskan keinginan mereka mengenai wujud foto tersebut. Mulai dari barang yang ingin dibawa hingga jenis kemasan yang harus mereka gunakan—termasuk meniru kotak dan jenis huruf mainan populer seperti Barbie.

Banyak pengguna daring yang kemudian menyertakan nama, pekerjaan, sampai pilihan pakaian mereka.

Keinginan warganet tidak selalu berhasil. Banyak yang membagikan beberapa kesalahan lucu yang dibuat AI, semisal wujud boneka yang meniru diri mereka tampak sangat berbeda dari aslinya.

Seperti alat AI generatif lainnya, generator gambar buatan juga cenderung mengada-ada dan bisa membuat membuat asumsi tentang bagaimana seseorang seharusnya terlihat.

Apa daya tariknya?

Tren datang dan pergi—tetapi pada hakikatnya tren bisa membuat orang merasa terdorong untuk ikut-ikutan supaya tidak ketinggalan.

"AI generatif memudahkan dan mempercepat orang untuk membuat dan mengikuti tren," ujar Jasmine Enberg, kepala analis media sosial di eMarketer.

Ia mengatakan teknologi sebetulnya telah mempercepat dan mempermudah pembuatan konten daring, yang mungkin memiliki efek tak terduga yaitu mempercepat laju pengguna media sosial lain karena merasa terganggu gara-gara AI.

Namun, dia juga yakin tren yang didorong AI bakal lebih sering muncul di deretan konten kita "seiring teknologi tersebut menjadi bagian yang rutin hadir di kehidupan digital kita".

Apa saja kekhawatiran besar dari AI?

Meskipun sifatnya yang ceria menarik perhatian banyak orang, tren ini menuai kritik dari beberapa pihak yang khawatir tentang dampaknya terhadap lingkungan.

Profesor Gina Neff dari Queen Mary University London memberi tahu BBC bahwa ChatGPT "membuat boros energi" dan pusat data yang digunakan untuk mengerjakan gambar-gambar itu mengonsumsi lebih banyak listrik dalam setahun daripada yang dilakukan 117 negara, misalnya.

"Kami punya lelucon di rumah bahwa setiap kali kami membuat salah satu meme AI ini, pohon akan mati," ujar Lance Ulanoff, editor TechRadar AS dalam sebuah artikel tentang tren tersebut.

"Lelucon itu tentu saja berlebihan, tetapi bisa dikatakan bahwa pembuatan konten AI bukannya tanpa biaya dan mungkin kita harus memikirkannya dan menggunakannya secara berbeda."

Ikon aplikasi ChatGPT, Gemini, Microsoft Copilot, Claude, dan Perplexity terlihat pada telepon pintar Google Pixel.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Ikon aplikasi ChatGPT, Gemini, Microsoft Copilot, Claude, dan Perplexity terlihat pada telepon pintar Google Pixel.

Orang-orang juga menyoroti kekhawatiran bahwa data yang sudah memiliki hak cipta mungkin telah digunakan untuk menciptakan teknologi yang menghasilkan gambar tanpa membayarnya.

"ChatGPT Barbie merupakan ancaman tiga kali lipat terhadap privasi, budaya, dan planet kita," tutur Neff.

"Meskipun personalisasi mungkin terasa menyenangkan, sistem ini memasukkan merek dan karakter ke dalam blender tanpa bertanggung jawab atas kekacauan yang muncul."

Sementara itu, Jo Bromilow yang merupakan direktur di sebuah agensi PR dan kreatif MSL UK, mempertanyakan: "Apakah hasil yang lucu dan menggemaskan ini benar-benar sepadan?"

"Jika kita menggunakan AI dengan benar, kita harus menetapkan batasan tentang cara kita memakainya dengan cermat," tukasnya.

garis

Menjajal tren boneka AI

Saya mulai dengan mencari petunjuk yang disarankan secara daring yakni daftar instruksi yang harus dimasukkan ke dalam alat AI agar bisa menghasilkan gambar.

Anda harus mengunggah swafoto Anda sendiri dengan petunjuk tersebut dan Anda juga harus sangat spesifik tentang apa yang Anda inginkan, termasuk daftar aksesori yang ingin Anda sertakan serta warna kotak pembungkus yang Anda inginkan.

Ketika harus menambahkan jabatan saya, percobaan pertama saya ditolak karena saya menyertakan BBC News dan diberi tahu bahwa hal itu melanggar kebijakan konten, Saya pikir karena saat ini BBC tidak mengizinkan penggunaan ChatGPT.

Saya merasa butuh waktu untuk menyempurnakan versi diri saya yang berukuran mini dan dikemas dalam plastik.

Sumber gambar, ChatGPT

Keterangan gambar, Saya merasa butuh waktu untuk menyempurnakan versi diri saya yang berukuran mini dan dikemas dalam plastik, kata Zoe Kleinman.
Lewati Whatsapp dan lanjutkan membaca
Akun resmi kami di WhatsApp

Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.

Klik di sini

Akhir dari Whatsapp

Setelah Anda mendapatkan gambar versi pertama, Anda mungkin ingin mengubahnya lagi. Saya pribadi mengubahnya karena pada percobaan pertama diri saya terlihat seperti kartun.

Versi berikutnya yang lebih realistis malah membuat saya tampak terlalu kekanak-kanakan. Pada akhirnya saya menyerah setelah berupaya mencoba membuat warna bola mata saya kelihatan realistis—yang tadinya berwarna biru (warna bola mata saya campuran coklat dan hijau).

Butuh beberapa menit untuk membuat versi boneka dari diri saya dan secara keseluruhan prosesnya lebih lambat dari yang saya harapkan.

Memang terasa seperti banyak hal yang harus dikerjakan untuk sebuah tren yang sedang viral dan kadang hasilnya tidak sempurna. Misalnya, boneka saya tidak terkemas dengan baik.

Namun yang lebih penting, di suatu tempat di pusat data, beberapa server komputer yang panas sedang bekerja keras untuk membuat boneka Zoe.

Padahal server-server itu sedianya dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih mulia.