Sopir kendaraan taktis Brimob yang melindas Affan Kurniawan dihukum demosi tujuh tahun – 'Kami mohon dibukakan maaf'

Bripka Rohmat, Affan Kurniawan

Sumber gambar, Dok YouTube Polri/Kompas.com

Keterangan gambar, Atas putusan ini, Bripka Rohmat belum menentukan sikap karena ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan keluarganya.

Bripka Rohmat, sopir kendaraan taktis polisi yang melindas pengemudi ojek online Affan Kurniawan dalam unjuk rasa 28 Agustus lalu, dihukum demosi selama tujuh tahun usai terbukti melakukan pelanggaran berat dan tercela.

Majelis Sidang Etik Polri juga menjatuhkan sanksi berupa penempatan khusus selama 20 hari terhadap Rohmat dan kewajiban meminta maaf secara tertulis kepada pimpinan Polri.

"Mutasi bersifat demosi selama tujuh tahun, sesuai sisa masa dinas pelanggar [Rohmat] di institusi Polri," kata Ketua Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP), Kombes Pol Heri Setiawan pada Kamis (04/09) malam.

Atas putusan ini, Rohmat belum menentukan sikap karena ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan keluarganya.

Namun, ia berharap pengampunan dari pimpinan Polri agar tidak dihukum penurunan jabatan sehingga dapat menuntaskan masa dinasnya hingga pensiun.

"Jiwa kami [saya] Tribrata, Yang Mulia," kata Rohmat sembari menangis dan menepuk dada dengan tangan kiri yang terkepal.

"Jiwa kami [saya] Tribrata, untuk melayani… melayani dan mengayomi masyarakat, Yang Mulia. Tidak ada niat sedikit pun kami [saya] untuk mencederai, apalagi sampai menghilangkan nyawa, Yang Mulia."

Rohmat juga meminta maaf kepada orang tua Affan Kurniawan dengan mengatakan, "saya sebagai [anggota] bhayangkara Brimob hanya menjalankan tugas pimpinan."

"Bukan kemauan sendiri," kata Rohmat sembari menundukkan kepala.

Usai sidang, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Ida Oetari Poernamasari mengatakan, Bripka Rohmat hanya dihukum demosi —meski berstatus sopir rantis— adalah karena ia bukan pengambil keputusan saat itu.

"Hal meringankan adalah terduga pelanggar [Bripka Rohmat], salah satunya, hanya melaksanakan tugas atau di bawah kendali Kompol Cosmas Kaju Gae.

Ida juga mendalihkan kondisi saat kejadian yang membuat Bripka Rohmat melindas Affan Kurniawan.

"Ada blindspot di rantis itu sendiri, termasuk kondisi psikologis di dalam ruang rantis," kata Ida, seraya menambahkan bahwa Kompolnas menilai persidangan sudah berjalan tanpa rekayasa.

Komisaris Kosmas Gae dipecat dari Polri

Sebelumnya, Komisaris Kosmas Gae, polisi yang duduk di sebelah sopir kendaraan taktis Brimob yang melindas Affan Kurniawan, dipecat dari Polri.

Putusan ini keluar dalam sidang etik di Markas Besar Polri Jakarta, Rabu (03/09).

"Menjatuhkan sanksi berupa etika yaitu perilaku terlanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela," kata Ketua Komisi Sidang Etik yang memimpin persidangan tersebut.

Karena dinyatakan melakukan perbuatan tercela, Kosmas diberhentikan secara tidak hormat. Dalam istilah kepolisian, sanksi administrasi itu dikenal dengan istilah pemberhentian tidak dengan hormat (PTHD).

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Polri Kompol Cosmas Kaju Gae berjalan menuju ruang sidang etik di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Keterangan gambar, Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Polri Kompol Cosmas Kaju Gae berjalan menuju ruang sidang etik di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Rabu (03/09).

Terhadap putusan itu, Kosmas menyatakan akan mengajukan banding.

Dalam pembelaannya, Kosmas membuat klaim tidak mengetahui bahwa kendaraan taktis yang dia naiki melindas Affan Kurniawan.

"Sungguh-sungguh di luar dugaan," ujarnya seperti dilansir Detikcom. "Saya baru mengetahui korban meninggal ketika video viral," ucapnya membuat klaim.

"Setelah kejadian video viral, kami ketahui setelah beberapa jam berikutnya melalui medsos," kata Kosmas.

Dalam persidangan itu, Kosmas meminta maaf kepada pimpinan Polri serta rekan-rekan sejawatnya.

Siapa lagi polisi yang diperiksa secara etik?

Selain Cosmas, ada pula Bripka Rohmat, pengemudi rantis yang melindas Affan Kurniawan hingga tewas. Dia akan menjalani sidang etik pada Kamis (04/09).

Hasil pemeriksaan menunjukkan keduanya diduga melakukan pelanggaran etik berat. Sementara lima polisi lain yang berada di kursi belakang diduga melakukan pelanggaran etik kategori sedang.

Kelimanya adalah Brigadir Satu Danang, Brigadir Dua Mardin, Bharaka Kepala Jana Edi, Bharaka Kepala Yohanes David, dan Ajun Inspektur Dua M Rohyani. Pelanggaran etik sedang, kata dia, bisa dituntut demosi atau mutasi.

Anggota Brimob yang terduga sebagai pelaku dihadirkan saat penyampaian keterangan pers terkait kasus meninggalnya pengemudi ojek online akibat terlindas rantis Brimob di Mabes Polri Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Fauzan

Keterangan gambar, Anggota Brimob yang terduga sebagai pelaku dihadirkan saat penyampaian keterangan pers terkait kasus meninggalnya pengemudi ojek online akibat terlindas rantis Brimob di Mabes Polri Jakarta, Jumat (29/08).
Lewati Whatsapp dan lanjutkan membaca
Akun resmi kami di WhatsApp

Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.

Klik di sini

Akhir dari Whatsapp

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut ada indikasi kuat pelanggaran etik sekaligus tindak pidana dalam peristiwa itu, seraya memastikan perkara ini bakal ditangani Bareskrim Polri.

"Ada dugaan tindak pidana dan juga pelanggaran etik dan akan dilimpahkan ke Bareskrim Polri," kata Komisioner Pemantauan Komnas HAM Saurlin P. Siagian usai menghadiri gelar perkara di Divisi Propam Mabes Polri, Selasa (02/09) seperti dikutip dari Kompas.com.

Sementara Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyebut, anggota Brimob yang terlibat dalam insiden ini berpotensi dijatuhi sanksi berat berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan.

Sebelumnya, demonstrasi memanas di Jakarta dan kota-kota lain setelah pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan tewas akibat dilindas kendaraan taktis Brimob.

Hingga Rabu (03/09) dilaporkan sepuluh orang meninggal dunia dalam gelombang demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus silam. Demonstrasi di sejumlah wilayah berujung ricuh disertai pengrusakan gedung institusi dan pemerintahan.

Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/08).

Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk mengambil langkah tegas terhadap aksi unjuk rasa yang berujung anarkis.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan langkah tegas tersebut akan dilakukan sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.

Gelombang demonstrasi terjadi di berbagai wilayah Indonesia sejak awal pekan, yang dipicu kenaikan tunjangan DPR. Demonstrasi kian memanas setelah kematian Affan Kurniawan akibat dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/08) silam.

Bagaimana situasi demo di berbagai wilayah?

Di Semarang, sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) melakukan demo di Mapolda Jateng pada Sabtu (30/08).

Setelah terjadi aksi pelemparan, aparat polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Sekitar pukul 15.00 WIB, sekelompok massa dalam jumlah cukup besar turun ke jalan, seperti dilaporkan wartawan Kamal yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Terpantau, ratusan polisi berpakaian preman berjaga melakukan penyisiran di Jalan Pahlawan Kota Semarang.

Personel kepolisian berlindung dengan tameng dari lemparan batu pengunjuk rasa di depan Mapolda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Aji Styawan

Keterangan gambar, Personel kepolisian berlindung dengan tameng dari lemparan batu pengunjuk rasa di depan Mapolda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/08).

Mereka menyasar anak-anak yang berkeliaran di sekitar area demonstrasi. Tercatat ratusan orang ditangkap polisi yang rata pelajar tersebut.

"Sampai dengan saat ini pukul 15.15 WIB, ada 283 pelaku anarko [yang ditangkap polisi]," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Artanto.

Sebelumnya, massa yang berdemo atas kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan melakukan pembakaran di Kantor DPRD Jawa Tengah, Jumat (29/08) malam.

Demonstrasi dimulai pada Jumat (29/08) dan berangsur memanas saat massa aksi dan polisi saling serang. Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata, sementara massa melakukan pelemparan.

Personel kepolisian menghindari tembakan petasan dari pengunjuk rasa saat patroli pembubaran pengunjuk rasa di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Aji Styawan

Keterangan gambar, Personel kepolisian menghindari tembakan petasan dari pengunjuk rasa saat patroli pembubaran pengunjuk rasa di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/08).

Demo semakin panas ketika massa aksi menolak didesak mundur, terlihat juga seorang perempuan yang secara lantang maju dibaris terdepan menyurakan perlawanan.

"Saya sakit hati dengan kondisi negara ini," ujar Fika.

"Saya ikut aksi ini sebenarnya khawatir, karena enggak ada sokongan, tapi untungnya sesama massa saling melindungi," ungkapnya.

Fika mengaku mengikuti aksi sebagai bentuk solidaritas terhadap Affan yang dilindas Polisi dengan mobil rantis dalam aksi demonstrasi di Jakarta.

"Pemicu saya ikut aksi itu pasti karena Affan, tapi ada juga masalah [negara] yang menumpuk," kata dia.

Personel kepolisian menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di depan Mapolda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Aji Styawan

Keterangan gambar, Personel kepolisian menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di depan Mapolda Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/08).

Salah seorang pengemudi ojol, Obi Istabto, mengaku turut berdemontrasi sebagai solidaritasnya terhadap Affan.

"Ini sebetulnya aksi inisiatif kita sendiri dan tidak ada koordinasi baik kumpul jam berapa, kita hanya melihat medsos," akunya.

Menurutnya, tindakan anggota Brimob yang melindas Affan sangat brutal. Dia menuntut agar mereka bertanggung jawab dan polisi tak lagi bersikap semena-mena.

Koordinator pengemudi ojol, Tomas, menuntut tujuh anggota Brimob tersebut dipecat dan diperiksa dipengadilan dalam kondisi sebagai sipil.

"Pecat tersangka dan hukum sebagai sipil, jadi bukan hukum polisi atau militer, itu tuntutan kami," paparnya.

Personel kepolisian melakukan patroli pembubaran pengunjuk rasa di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Aji Styawan

Keterangan gambar, Personel kepolisian melakukan patroli pembubaran pengunjuk rasa di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/08).

Hingga pukul 20.30 WIB, massa masih berkumpul di wilayah Simpang Lima dan dan membakar posko polisi.

Polisi juga berkali-kali melakukan tembakan gas air mata yang berdampak ke rumah-rumah warga dan tempat usaha di sekitar kawasan demonstrasi

Massa kemudian membakar bangunan, mobil, dan motor di belakang gedung DPRD Jateng.

Dalam aksi ini, polisi menangkap sejumlah massa yang dituding melakukan pembakaran posko polisi.

Polresta Cirebon

Sumber gambar, Prayitno

Keterangan gambar, Seorang demonstran terlihat berupaya memasuki gedung Polresta Cirebon.

Di Cirebon, Jawa Barat, ratusan orang merusak pos polisi di pinggir jalan sebelum mereka mendatangi gedung Polresta Cirebon sambil melempar batu pada Sabtu (30/08) siang.

Kepulan asap menyelimuti demonstran yang terlihat marah.

Menurut pantauan wartawan Prayitno yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, pihak kepolisian sempat mengumumkan agar demonstran tertib dan tidak merusak fasilitas publik.

DPRD Kabupaten Cirebon

Sumber gambar, Prayitno

Keterangan gambar, Para demonstran memasuki gedung DPRD Kabupaten Cirebon.
DPRD Kabupaten Cirebon

Sumber gambar, Prayitno

Keterangan gambar, Ruangan-ruangan di gedung DPRD Kabupaten Cirebon dibakar.

Tapi seruan itu diabaikan, dan polisi menembakkan gas air mata. Massa bubar.

"Ini mata saya juga masih perih," kata Prayitno.

Namun, setelah mereda, para demonstran menyambangi kantor DPRD Kabupaten Cirebon. Mereka melayangkan tuntutan transparansi penyelidikan kasus Affan Kurniawan, dan pelakunya dihukum seberat-beratnya termasuk pemecatan kapolri.

"Di sini terlihat tidak ada pengamanan signifikan, massa merangsek ke gedung DPRD. Merusak pagar dan pos jaga dibakar," kata Prayitno.

Pengunjuk rasa membentangkan umbul-umbul merah putih di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dilalap api saat aksi 29 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Arnas Padda

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa membentangkan umbul-umbul merah putih di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dilalap api saat aksi 29 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/08) dini hari.

Sementara itu, BBC News Indonesia juga mendapat laporan terjadi pembakaran gedung DPRD Nusa Tenggara Barat di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Aksi ini dimulai dari ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB menggelar unjuk rasa di depan Mapolda NTB dan gedung DPRD setempat.

Mereka menuntut penuntasan kasus Affan Kurniawan dan pembubaran DPR serta DPRD.

Pembakaran gedung utama DPRD NTB.

Sumber gambar, Fitri Rachmawati

Keterangan gambar, Massa di NTB membakar gedung parlemen setempat.

Selain itu, mereka menyerukan menolak RUU KUHAP yang memberi kewenangan lebih pada polisi.

Wartawan Fitri Rachmawati yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, mengatakan aksi yang semula damai, berujung dengan mendobrak pintu gerbang Mapolda NTB. Massa yang sudah bercampur dengan warga melakukan lemparan batu. Kaca-kaca gedung pecah.

Aparat berupaya meredam amarah massa, tapi aksi berlanjut ke gedung DPRD NTB. Di sana, massa membakar baliho dan ban bekas. Namun pembakaran berlanjut ke gedung utama kantor DPRD.

Kerusuhan di NTB

Sumber gambar, Fitri Rachmawati

Keterangan gambar, Massa yang sudah bercampur dengan warga mengambil beberapa barang dari dalam gedung.
Pembakaran di NTB.

Sumber gambar, Fitri Rachmawati

Api membakar bangunan beratap khas Istana Sumbawa dan Lumbung Lombok. Seluruh dokumen dan barang-barang di dalamnya tidak bisa diselamatkan. Sebagian telah dijarah warga yang ada dalam barisan aksi demo itu.

Selain gedung utama DPRD NTB, massa juga membakar dan menjarah Gedung Sekretaris DPRD. Meski pun telah dipukul mundur dengan tembakan gas air mata, massa tetap meringsek dan melempari gedung.

Melansir kantor berita Antara, bagian utara gedung DPRD NTB hangus terbakar, sementara sisi selatan terbakar sebagian.

Aksi unjuk rasa di NTB

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Keterangan gambar, Sejumlah polisi memadamkan api saat unjuk rasa di depan Gedung DPRD NTB di Mataram, NTB, Rabu (27/08).
Pos jaga polisi Cirebon

Sumber gambar, Prayitno

Keterangan gambar, Sebuah pos jaga polisi di perempatan jalan menjadi sasaran amukan massa.

Di Bali, ratusan orang memadati luar gerbang Mapolda Bali sejak pukul 11.15 WITA, Sabtu (30/08).

Namun pada sore harinya, aksi berujung ricuh setelah massa berupaya masuk ke dalam Mapolda Bali dengan cara mendobrak pintu dan melempar batu.

Polisi kemudian melepaskan meriam air hingga gas air mata untuk membubarkan massa. Beberapa demonstran terlihat ditangkap polisi.

Dalam aksi lanjutan, dua kendaraan polisi dirusak massa dan dibakar.

Penangkapan pengunjuk rasa.

Sumber gambar, Christine Nababan

Keterangan gambar, Seorang pengunjuk rasa dibawa oleh dua polisi berpakaian sipil di Bali, Sabtu (30/08).
Pengrusakan mobil polisi

Sumber gambar, Christine Nababan

Di Surabaya, sekitar 400 mahasiswa dari berbagai kampus di Jawa Timur, berunjuk rasa di depan Markas Polda Jawa Timur, di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Sabtu (30/08).

Mereka menuntut rekan-rekannya dibebaskan setelah ditangkap pada aksi Jumat (29/08) kemarin.

Solidaritas ini menyerukan keprihatinan mahasiswa atas sikap represif polisi dalam menangani aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh hingga malam hari. Mahasiswa juga menuntut reformasi di dalam tubuh Polri.

Aksi unjuk rasa di Jawa Timur.

Sumber gambar, Petrus Riski.

Keterangan gambar, Beberapa poster dipasang saat aksi unjuk rasa di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/08).

Menurut pantauan Petrus Riski yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, aksi di Mapolda Jawa Timur berakhir damai, dan mahasiswa membubarkan diri.

Sebagian dari mereka ada yang menuju Polrestabes Surabaya di Jalan Veteran, Surabaya, untuk melakukan aksi solidaritas yang sama.

"Aksi ini merupakan bentuk solidaritas bersama, dan kami menuntut pembebasan kawan kami," kata Afli, mahasiswa dari Universitas Trunojoyo, Madura.

Aksi mahasiswa berunjuk rasa

Sumber gambar, Petrus Riski

Keterangan gambar, Aksi yang berlangsung di Jawa Timur berakhir tanpa kericuhan. Mahasiswa menuntut rekan-rekan mereka dibebaskan dalam aksi Jumat kemarin.

Ia meminta aparat tidak bertindak represif dalam menangani pengunjuk rasa, dan bersikap tegas terhadap polisi yang terbukti membuat Affan Kurniawan meregang nyawa.

Setelah berorasi dan meneriakkan pembebasan rekan mereka, mahasiswa melakukan aksi melempar bunga mawar ke dalam halaman depan pintu masuk ke Mapolrestabes Surabaya.

Sekelompok mahasiswa berunjuk rasa

Sumber gambar, Petrus Riski

Keterangan gambar, Aksi unjuk rasa mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur.

Di Yogyakarta, sempat terjadi bentrokan antara massa dan aparat kepolisian, Sabtu pagi (30/08). Saat itu massa berupaya masuk ke dalam gedung Mapolda DIY.

Polisi kemudian melepaskan gas air mata. Menurut wartawan Riza Salman yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, pengunjuk rasa kebanyakan berpakaian sipil.

Tidak ada aksi lanjutan setelah ini. Saat ini, kondisi jalan-jalan menuju Mapolda DIY sudah dapat dilalui oleh warga.

Aksi unjuk rasa di Yogyakarta.

Sumber gambar, Riza Salman

Keterangan gambar, Massa berusaha masuk ke Mapolda DIY, tapi dihalau dengan gas air mata.
demo DPR, Brimob, affan kurniawan

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

Keterangan gambar, Personel TNI Angkatan Laut menghalau pengunjuk rasa saat aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di Kwitang, Jakarta, Jumat (29/08).

Tujuh anggota Brimob langgar etik

Sebelumnya, tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dipastikan "telah terbukti melanggar kode etik kepolisian," kata Kadiv Propam Polri, Irjen Pol. Abdul Karim.

Ketujuh anggota berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J kini menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri.

"Selama 20 hari ke depan terhitung mulai 29 Agustus 2025 sampai dengan 17 September 2025," ujar Abdul Karim.

Pada Jumat malam (29/08), Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke rumah duka mendiang Affan Kurniawan di kawasan Jakarta Pusat.

Anggota Brimob yang terduga sebagai pelaku dihadirkan saat penyampaian keterangan pers terkait kasus meninggalnya pengemudi ojek online akibat terlindas rantis Brimob di Mabes Polri Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Fauzan

Keterangan gambar, Anggota Brimob yang terduga sebagai pelaku dihadirkan saat penyampaian keterangan pers terkait kasus meninggalnya pengemudi ojek online akibat terlindas rantis Brimob di Mabes Polri Jakarta, Jumat (29/08).

"Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah Republik Indonesia, mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini," ujar Presiden Prabowo.

Sebelumnya, dia berjanji mengusut tuntas dan transparan agar petugas yang terlibat bertanggung jawab.

"Seandainya ditemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku," kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke rumah duka mendiang Affan Kurniawan di kawasan Jakarta Pusat.

Sumber gambar, Cahyo/Biro Pers Sekretariat Presiden

Keterangan gambar, Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke rumah duka mendiang Affan Kurniawan di kawasan Jakarta Pusat.

Zulkifli, ayah Affan Kurniawan meminta hukum seadil-adilnya atas kematian putranya itu. Pernyataan ini disampaikan di hari saat kunjungan Presiden Prabowo.

"Cuma saya minta agar menegakkan hukum yang seadil-adilnya," kata Zulkifli.

Ia juga mengatakan, "Cukup anak saya yang menjadi korban, saya sudah serahkan semua ke penegak hukum".

Di lokasi terpisah, Galuh, pengemudi ojol berusia 42 tahun, meminta kasus Affan Kurniawan diusut tuntas. "Jangan sampai dilindungi. Harus dihukum seadil-adilnya," katanya, kepada wartawan BBC News Indonesia, Faisal Irfani, di sekitar Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.

Unjuk rasa di sejumlah titik Jakarta

Brimob, demo ojol, affan kurniawan

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa berhadapan dengan personel Brimob saat aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/08).

Galuh menilai kejadian saat demo Kamis malam tidak dapat dimaafkan. "Polisi tugasnya melindungi masyarakat. Bukan malah membunuh!" tegasnya.

Sempat terjadi bentrokan antara massa dan polisi, namun bisa dihentikan setelah perwakilan Brimob muncul di hadapan massa.

"Kami minta maaf," kata salah-seorang perwakilan Brimob, berulang-ulang, dengan setengah berteriak.

Demo DPR, Brimob, affan kurniawan

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa didampingi personel TNI Angkatan Laut menyampaikan aspirasi saat aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di Kwitang, Jakarta, Jumat (29/08).

Dia juga menyatakan terduga pelaku dari anggota Brimob itu "tidak sengaja" melindas Affan Kurniawan. Massa membalas dengan meneriakkan "huuuu".

Selain menuntut penyelidikan kasus ini berjalan transparan, pengunjuk rasa juga menuntut massa pendemo yang ditahan polisi dibebaskan.

Demo DPR, Brimob, Affan Kurniawan

Sumber gambar, Eko Siswono Toyudho/Anadolu via Getty Images

Keterangan gambar, Ratusan pengemudi ojol berusaha mendekati markas Brimob di Jakarta, Jumat (29/08).

Pukul 14.00 WIB, eskalasi meningkat saat massa pendemo mulai menerobos masuk ruas jalan di gedung Mako Brimob Kwitang.

"Jangan sampai kekuasaan menjadi alat yang menindas rakyatnya sendiri!" ungkap Sudarmanto, driver ojol berusia 40 tahun.

Brimob, affan kurniawan, demo DPR

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa menunjukkan poster saat aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di depan Markas Komando Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/08).

Pukul 15.00 WIB, polisi menembakkan gas air mata dari dalam Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat. Massa lalu berlarian panik menghindari gas air mata.

Pantauan BBC News Indonesia menunjukkan banyak orang sesak napas dan batuk-batuk.

Beberapa kali massa menembakkan petasan. Baru pada pukul 19.00 WIB, massa aksi mulai meninggalkan Mako Brimob.

Kericuhan di depan Mako Brimob ini terjadi dinamis.

Massa mendatangi Polda Metro Jaya, pada Jumat (29/08) sore.
Keterangan gambar, Massa mendatangi Polda Metro Jaya, pada Jumat (29/08) sore.

Masih di Jakarta, lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum mendatangi kantor Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.

Bentrok terjadi ketika mobil dan bus polisi keluar dari Polda Metro Jaya dan melintas di depan para pendemo.

Para pendemo mengadang iring-iringan kendaraan polisi dari depan dan samping. Mereka meneriaki dan melempari rombongan tersebut, seperti dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Raja Eben Lumbanrau.

Sebuah mobil voorijder hancur akibat lemparan batu. Rombongan polisi kemudian kembali masuk ke Polda Metro Jaya.

Pada Jumat (29/08) sore, terjadi pertemuan antara mahasiswa dengan Kapolda Metro Jaya di halaman Polda Metro.

Sejumlah massa demonstrasi berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya pada Jumat (28/08) dengan membawa gambar mendiang Affan Kurniawan.
Keterangan gambar, Sejumlah massa demonstrasi berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya pada Jumat (28/08) dengan membawa gambar mendiang Affan Kurniawan.

Dalam pertemuan itu, mahasiswa mendesak agar dilakukan reformasi di tubuh kepolisian. Mereka juga mendesak pimpinan yang memerintahkan para penabrak Affan Kurniawan diseret ke pengadilan.

"Pimpinannya juga harus diseret ke pengadilan," kata seorang pendemo.

Pengunjuk rasa juga mendesak seluruh pendemo yang ditahan baik dari mahasiswa dan lainnya dibebaskan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri (keempat kanan) menyampaikan pernyataan saat menemui massa aksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Keterangan gambar, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri (keempat kanan) menyampaikan pernyataan saat menemui massa aksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/08).

Sampai Jumat malam (29/08), massa aksi masih bertahan berdemonstrasi di Polda Metro Jaya. Hujan deras tidak menghentikan aksi mereka.

Pukul 18.17 WIB, sejumlah massa tampak mengibarkan sejumlah bendera di tengah kerumunan—mulai dari bendera Merah Putih dan bendera One Piece.

Setelah sejumlah massa melemparkan bom molotov dan kembang api ke arah pasukan polisi, aparat mengerahkan kendaraan perintis ke arah gerbang utama.

"Sekali lagi, saya mengimbau Anda semua untuk tidak melakukan aksi anarki," kata seorang anggota polisi melalui pengeras suara.

Pengunjuk rasa membakar water barrier saat aksi di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa membakar water barrier saat aksi di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/08).

Adapun hingga Jumat (29/08) 21.20 WIB kerumunan massa aksi masih memenuhi area sekitar Gedung DPR dengan sejumlah massa melempar petasan dan kembang api ke arah polisi.

Aparat polisi kemudian mengimbau para demonstran segera meninggalkan area DPR. Imbauan yang dianggap angin lalu oleh sebagian besar massa aksi.

Demonstrasi di Mako Brimob pada Jumat (29/08) malam.

Sumber gambar, BBC News Indonesia

Keterangan gambar, Demonstrasi di Mako Brimob pada Jumat (29/08) malam.

Bagaimana aksi demo di kota lain?

  • Di Makassar dua gedung kantor DPRD dibakar, tiga orang meninggal

Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengonfirmasi empat orang meninggal dunia dalam demonstrasi pada Jumat (30/08) malam.

Kepala Dinas Kominfo Makassar, M. Roem, mengatakan satu korban tambahan bernama Rusdamdiansyah. Korban meninggal usai dirujuk dari RS Ibnu Sina ke RS CPI.

"Jadi korban meninggal menjadi empat, terakhir ini (Rusdamdiansyah) korban yang berlokasi didepan kampus UMI, informasi dari dinas kesehatan begitu. Dia meninggal tadi pagi," ungkap Roem kepada wartawan Darul Amri yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Sabtu (30/08).

Selain itu, masih ada tujuh korban yang masih dirawat intensif dibeberapa rumah sakit di Makassar, seperti Rumah Sakit Grestelina Hertasning, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Primaya, dan Rumah Sakit Islam Faisal.

Sebelumnya, korban jiwa dilaporkan sebanyak tiga orang. Mereka diduga terjebak di dalam gedung yang dibakar massa.

Ketiganya adalah Abay, staf Humas DPRD; Sarina, staf di Fraksi PDIP; dan Saiful, pejabat Kecamatan Ujung Tanah.

Pengunjuk rasa melihat gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dilalap api saat aksi 29 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Arnas Padda

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa melihat gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dilalap api saat aksi 29 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/08) dini hari.

Jenazah Abay dan Sarina ditemukan tim Damkar Makassar usai proses pemadaman api.

Saiful yang terjebak di dalam gedung DPRD berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai empat. Ia sempat dievakuasi ke RS Grestelina Makassar tapi nyawanya tidak tertolong.

"Semoga situasi ini cepat kondusif, Makassar aman, Makassar kota damai. Saat ini ada tiga korban [meninggal]," ujar wakil ketua DPRD Kota Makassar, Anwar Faruq dalam keterangan tertulis.

Pengunjuk rasa membentangkan umbul-umbul merah putih di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dilalap api saat aksi 29 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Arnas Padda

Keterangan gambar, Pengunjuk rasa membentangkan umbul-umbul merah putih di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dilalap api saat aksi 29 Agustus di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/08) dini hari.

Anwar Faruq menjelaskan, saat massa merangsek masuk ke gedung DPRD, sedang berlangsung juga rapat paripurna.

"Massa menduduki DPRD Kota Makassar malam ini, saat kami sedang rapat paripurna juga," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.

Saat rapat paripurna, hadir juga wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah M. Ilham bersama beberapa camat dan pejabat kota.

Demonstrasi di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (29/08) malam

Sumber gambar, Darul Amri

Keterangan gambar, Demonstrasi di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (29/08) malam.

Demonstrasi di Makassar terjadi di beberapa titik, area sekitar Universitas Hasanuddin (Unhas), area kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), area sekitar Universitas Negeri Makassar (UNM), dan area DPRD Sulsel.

Demo berlangsung sejak Jumat (29/08) pukul 14.00 WITA tanpa penjagaan pihak kepolisian, menurut laporan wartawan Darul Amri.

Pukul 20.00 WITA, pos polisi yang berlokasi di pertigaan Jalan Alauddin-Pettarani dan di samping Flyover Pettarani dibakar massa, termasuk satu unit motor di depan gerbang gedung DPRD Kota Makassar.

Api membumbung tinggi dari area Gedung DPRD Kota Makasssar yang dibakar massa pada Jumat (29/08) malam.

Sumber gambar, BBC News Indonesia/Abraham Utama

Keterangan gambar, Api membumbung tinggi dari area Gedung DPRD Kota Makasssar yang dibakar massa pada Jumat (29/08) malam.

Pembakaran motor dan pos polisi, menjadi "titik awal" massa menduduki kantor DPRD Makassar.

Selama pembakaran, pihak kepolisian tidak terlihat di lokasi. Sementara itu, puluhan anggota TNI yang tiba di lokasi saat pembakaran dan pendudukan itu, hanya meminta massa untuk tenang dan mundur.

Warga melihat mobil yang hangus terbakar akibat kericuhan pada aksi 29 Agustus di pelataran Kantor DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Arnas Padda

Keterangan gambar, Warga melihat mobil yang hangus terbakar akibat kericuhan pada aksi 29 Agustus di pelataran Kantor DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/08) dini hari.
  • Di Solo, gedung Sekretaris Dewan DPRD dibakar

Massa yang menggelar aksi demo di Solo membakar gedung Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Solo pada Sabtu dini hari, (30/08).

Kepulan asap masih terlihat di gedung Sekwan DPRD Solo, Sabtu pagi. Hampir seluruh ruangan dua lantai gedung yang terletak di sebelah utara gedung paripurna luluh lantak usai dibakar massa. Beberapa kaca jendela pecah karena lemparan batu.

Pagi hari, warga terlihat berdatangan ke komplek Gedung DPRD Solo. Mereka ingin melihat dari dekat kondisi salah satu bangunan gedung yang dibakar, menurut laporan wartawan Fajar Sodiq.

"Mulai dini hari itu gedung sekwan dibakar. Pos pengamanan di depan," kata petugas pengamanan dalam (pamdal) DPRD Solo, Budi Prasetyo.

Wakil Ketua DPRD Solo, Daryono, mengungkapkan kondisi Gedung Sekwan terbakar cukup parah. Bangunan tersebut berfungsi untuk menyimpan dokumen administrasi DPRD Solo.

Gedung Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Solo

Sumber gambar, Fajar Sodiq

Keterangan gambar, Penampakan gedung Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Solo setelah menjadi sasaran amukan massa.

"Alhamdulillah untuk gedung utama aman, kerusakan di depan (papan nama dan pos pengamanan) sampai gedung Sekwan," kata dia.

Ia berpesan agar masyarakat Solo menjaga kondusivitas. Menurutnya kondisi seperti ini akan merugikan semua pihak.

Sehari sebelumnya, sekitar 1.000 pengemudi ojok online mendemo markas Brimob Batalyon C Pelopor yang terletak di Jalan Adi Sucipto, Manahan, Solo, Jumat (29/08). Aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas kematian pengemudi ojol, Affan Kurniawan.

Kian sore, massa bertambah. Mereka meneriakkan kata 'pembunuh' di depan markas Brimob. Pintu gerbang markas Brimob dirobohkan.

Demo di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/08).

Sumber gambar, Fajar Sodiq

Keterangan gambar, Demo di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/08).

Aksi demo itu juga diikuti sejumlah pelajar berpakaian pramuka. Mereka melempar batu dan botol minuman ke arah petugas kepolisian dan Brimob yang berjaga di halaman markas tersebut.

Aparat polisi mencoba menghalau massa untuk tidak masuk ke dalam markas Brimob dengan menembakkan gas air mata. Para pendemo di sekitar lokasi berhamburan keluar.

Namun, ribuan pendemo kembali mendekati markas Brimob. Mereka juga membakar pembatas jalan yang terpasang di Jalan Adi Sucipto.

Demo di Surabaya, Jumat (29/08).

Sumber gambar, Petrus Riski

Keterangan gambar, Demo di Surabaya, Jumat (29/08).

Selain di Solo, demonstrasi berlangsung di Kota Surabaya, Kota Bandung, dan Kota Medan.

  • Di Surabaya, puluhan motor dibakar

Aksi unjuk rasa juga berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur. Gedung Negara Grahadi biasanya digunakan sebagai acara-acara resmi pemerintahan.

Pengunjuk rasa dari berbagai elemen bergerak menuju pintu gerbang sisi timur Grahadi seraya meneriakkan penolakan terhadap represivitas polisi, sebagaimana dilaporkan wartawan Petrus Riski.

Sejumlah demonstran, yang terdiri dari mahasiswa dan pengemudi ojek online, juga melemparkan berbagai benda ke arah dalam halaman Grahadi.

Demo di Bandung

Sumber gambar, Yulia Saputra

Keterangan gambar, Demonstrasi di Bandung, Jumat (29/08).

Polisi lantas menembakkan gas air mata dan meriam air.

Puluhan sepeda motor yang terpakir di halaman Gedung Negara Grahadi dilaporkan dibakar massa.

  • Di Bandung, unjuk rasa berakhir ricuh

Pada Sabtu (30/08), situasi di sekitar Bandung tak tampak lanjutan aksi unjuk rasa.

Udara di sekitar Mess MPR RI, Jalan Diponegoro Kota Bandung terasa perih di mata dan menusuk hidung, memancing bersin pada sebagian orang yang berada di sekitar bangunan itu.

Namun kondisi itu tidak menghalangi warga untuk datang melihat kondisi terakhir bangunan yang terbakar saat aksi unjuk rasa, Jumat (29/8)

Chandra, warga Bandung, mengaku penasaran dan ingin melihat langsung kondisi rumah yang terbakar, setelah ramai diberitakan di sosial media.

kericuhan di bandung

Sumber gambar, Yuli Saputra

Keterangan gambar, Tukang rongsok mengambil sisa material dari rumah yang terbakar di Bandung, Jawa Barat.

"Jadi habis olahraga sengaja lihat ke sini karena berita rumah yang dibakar semalam di depan DPRD Jabar. Penasaran, pengin lihat langsung situasinya," ungkap warga Kota Bandung ini kepada wartawan Yuli Saputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Begitu pula dengan Abdul. Pria 45 tahun ini datang dengan rasa penasaran yang sama. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk membuat konten.

"Dikontenin untuk memberitahukan dan menyebarkan informaai apa yang saya lihat, bagaimana kondisi sekarang di sini," katanya.

Kericuhan di Bandung

Sumber gambar, Yuli Saputra

Keterangan gambar, Petugas Pemadam Kebakaran Kota Bandung sedang membersihkan sisa-sisa pembakaran.

Sementara di Gedung DPRD Jabar yang menjadi lokasi aksi Jumat kemarin, terlihat petugas Pemadam Kebakaran Kota Bandung sedang melakukan pembersihan di area dalam. Saat aksi, massa melempar bom molotov dan menggunakan karbit untuk mendobrak gerbang gedung dewan provinsi itu.

"Banyak sisa-sisa karbit dan gas air mata," kata E. Situmorang, petugas Damkar Kota Bandung.

Polrestabes Bandung mendata ada sejumlah fasilitas dan bangunan yang dibakar saat aksi unjuk rasa Jumat kemarin. Selain Mess MPR RI dan gerbang DPRD Jabar, beberapa bangunan juga dibakar, antara lain restoran, gedung perkantoran bank dan asuransi, pos polisi, dan tujuh buah videotron.

Kericuhan di Bandung

Sumber gambar, Yuli Saputra

Keterangan gambar, Warga melihat kerusakan di depan Gedung DPRD Jabar.

Aksi yang berakhir ricuh di Bandung, dipicu tewasnya Affan Kurniawan.

Aksi unjuk rasa ini awalnya diikuti puluhan pengemudi ojek online, di antaranya Deri Lesmana. Ia mengecam represivitas aparat kepolisian yang membuat rekan seprofesinya itu tewas.

Seorang pegawai Mess MPR RI berlari keluar ruangan yang terbakar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Keterangan gambar, Seorang pegawai Mess MPR RI berlari keluar ruangan yang terbakar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/08).

"Ini bentuk solidaritas kami, teman-teman semua dari ojol dan kawan-kawan mahasiswa," ungkapnya, saat ditemui wartawan Yuli Saputra di lokasi aksi, Jumat (29/08).

Kekecewaan yang sama juga menjadi perhatian Defitri, warga Kota Bandung yang ikut aksi.

"Sebagai bentuk solidaritas sama teman-teman yang terlindas dan tertindas, dan bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintahan saat ini," ujarnya.

Keduanya menuntut "revolusi" di tubuh kepolisian.

Massa aksi membakar gerbang saat aksi di Depan Gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Keterangan gambar, Massa aksi membakar gerbang saat aksi di Depan Gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/08).

Hingga pukul 18.00 WIB, massa aksi semakin besar dengan tambahan kelompok mahasiswa. Letusan bom molotov dan kembang api terdengar bersahutan.

Sebuah rumah di seberang Gedung DPRD Jawa Barat dilaporkan terbakar. Selain itu, pagar Gedung DPRD Jabar dan sebuah sepeda motor juga terbakar.

Saat itu, tidak terlihat ada mobil pemadam kebakaran yang datang untuk memadamkan api. Menurut petugas keamanan Gedung Sate yang lokasinya di seberang rumah tersebut, mobil damkar tertahan massa.

Massa aksi melemparkan molotov saat aksi di Depan Gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/8/2025).

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Keterangan gambar, Massa aksi melemparkan molotov saat aksi di Depan Gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/08).
  • Di Medan, massa kepung Gedung DPRD

Ratusan orang menggelar aksi demonstrasi lanjutan di luar gedung DPRD Sumatera Utara, Kota Medan, Jumat (29/08).

Massa tidak hanya berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar, namun juga para pengemudi ojek online.

Guna membubarkan massa, aparat melepaskan gas air mata dan tembakan meriam air, menurut laporan wartawan Nanda Batubara.

Cerita pengemudi ojol yang dirawat di rumah sakit

Di hari kematian Affan Kurniawan, pihak Rumah Sakit Pelni, Jakarta mengatakan setidaknya terdapat 14 orang mendapat perawatan.

Empat terluka masih mendapat perawatan intensif, dan 10 lainnya sudah pulang untuk menjalani rawat jalan.

Salah satu yang mendapat perawatan intensif adalah pengemudi ojek online, bernama Umar Amarudin. Ia dikabarkan ikut ditabrak mobil rantis polisi.

Brimob, affan kurniawan, demo DPR

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Putra M. Akbar

Keterangan gambar, Warga mengambil pintu bangkai mobil yang hangus terbakar saat aksi menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob di Kwitang, Jakarta, Jumat (29/08).

Kakak iparnya, Tina, menjelaskan Umar mengalami luka di dada, patah tulang leher, dan rahang. Hal ini diduga karena Umar sempat diinjak kepalanya.

"Dia habis ngirimin customer. Terus ditarik oknum sampai diinjak kepalanya," katanya.

Ketika dikonfirmasi apakah personil yang melakukan kekerasan mengenakan seragam tertentu, Tina mengaku tak tahu detilnya.

"Ada yang bilang intel gitu," kata Tina kepada wartawan Riana Ibrahim yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Brimob, Affan Kurniawan, ojek online

Sumber gambar, Eko Siswono Toyudho/Anadolu via Getty Images

Keterangan gambar, Massa pengemudi ojek online dicegat pasukan TNI di dekat markas Brimob, Jakarta, Jumat (29/08).

Umar merupakan warga Sukabumi yang mencari penghasilan sehari-hari sebagai sopir ojek online di Jakarta. Ia tinggal di sekitar Slipi Palmerah yang berdekatan dengan lokasi aksi.

Sepuluh orang yang sempat dirawat dan sudah pulang adalah bayi berusia 11 bulan.

"Untuk bayi usia 11 bulan juga sudah rawat jalan," kata VP Corporate Secretary and Legal PT RS Pelni, Abdul Aziz Purnomo.

Apa tanggapan Presiden Prabowo?

Presiden Prabowo Subianto mengaku terkejut dan kecewa dengan tindakan aparat yang berlebihan.

"Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya dan akan memberikan perhatian khusus kepada orang tuanya, adik-adik ,dan kakak-kakaknya," ujar Prabowo.

"Sekali lagi saya terkejut dan kecewa dengan tindakan petugas yang berlebihan."

Ia menjanjikan insiden ini diusut tuntas dan transparan, agar petugas yang terlibat bertanggungjawab.

Ia kemudian mengimbau masyarakat agar tenang dan percaya dengan pemerintah yang dipimpinnya. "Semua keluhan-keluhan masyarakat akan kami catat dan akan kami tindaklanjutkan," ujar Prabowo.

Pemakaman Affan Kurniawan diiringi ribuan pengemudi ojol

Brimob, Affan Kurniawan, Karet Bivak

Sumber gambar, Riana Ibrahim/BBC News Indonesia

Keterangan gambar, Ayah Affan (peci merah), keluarga dekat dan para pelayat berdoa di samping makam Affan Kuniawan, Jumat (29/08).

Jenazah pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan rantis Brimob, Affan Kurniawan dimakamkan di pekuburan Karet Bivak, Jumat (29/08).

Ribuan pengemudi ojek online ikut mengantarkan Affan ke peristirahatan terakhir.

affan kurniawan, demo DPR, Brimob

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Fauzan

Keterangan gambar, Seorang kerabat menangis saat pemakaman jenazah Affan Kurniawan di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/08/2025).

Sembari mengumandangkan takbir dan tahlil, mereka beriringan bersama keluarga, seperti dikatakan wartawan Riana Ibrahim yang melaporkan untuk BBC News Indonesia dari lokasi.

Sepanjang prosesi pemakaman berlangsung, orangtua, kakak, adik, hingga nenek- kakeknya tak kuasa menahan tangis.

Selain keluarga Affan, ada sejumlah politikus, pejabat hingga perwira polisi terlihat dalam proses pemakaman.

Affan Kurniawan, Brimob, demo DPR

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Keterangan gambar, Iring-iringan pengemudi ojek online (ojol) mengantarkan jenazah Affan Kurniawan ke TPU Karet Bivak di Jakarta, Jumat (29/08).

Ibu Affan sempat pingsan. Ayahnya terus terpekur menatapi makam sang anak yang selama ini turut menjadi tulang punggung keluarga.

"Terima kasih untuk semua yang sudah membantu sejak dari TKP, rumah sakit, sampai saat ini. Semoga amal ibadah anak dan cucu kami diterima," ujar Kakek Affan ketika prosesi.

Brimob, affan kuniawan, Karet Bivak

Sumber gambar, Anindita Pradana/BBC News Indonesia

Keterangan gambar, Sejumlah politikus, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir di pemakaman Affan Kuniawan.

Kapolda Irjen Pol. Asep Edi, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka, dan politikus Anies Baswedan ada di lokasi pemakaman.

Rieke dan Anies berharap kasus ini diusut tuntas dan ada keadilan untuk Affan.

Di sisi lain, keduanya juga meminta para pengemudi ojek online untuk kembali dan tidak berlanjut melakukan aksi demo menjaga situasi.

Secara terpisah, Asep meminta maaf lagi atas peristiwa Kamis malam. Ia berjanji akan menyelesaikan perkara ini.

Namun ketika dicecar mengenai kekerasan aparat yang selalu terjadi, Asep hanya bisa mengucap maaf dan berjanji tidak terulang.

Berita ini akan terus diperbarui secara berkala.