Dapatkah ombak laut jadi sumber listrik di rumah kita?

Gelombang biru kehijauan yang kuat pecah di lautan terbuka pada sore yang cerah

Sumber gambar, Eric Yang/Getty Images

    • Penulis, Sophie Eastaugh
    • Peranan, BBC World Service

Jika Anda pernah dihantam ombak laut, Anda akan tahu betapa besar kekuatannya. Pemanfaatan energi ombak yang "sangat melimpah" dapat menyediakan sumber listrik bersih yang vital bagi dunia.

Di balik deru ombak lautan, tersembunyi kekuatan besar yang belum dimanfaatkan.

Para peneliti telah mencoba memanfaatkan tenaga ombak selama beberapa dekade. Kondisi laut yang keras membuat energi ombak sangat sulit dan mahal untuk dioperasikan.

Namun, berbagai negara sedang gencar mencari sumber energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan melawan perubahan iklim.

Invasi Rusia ke Ukraina juga telah mendorong banyak negara untuk meningkatkan pasokan energi domestik mereka.

Di sinilah peran energi ombak menjadi pilihan.

Seorang perempuan berdiri di atas batu dan melihat ke arah kabel listrik di atas lautan yang mengalirkan listrik.

Sumber gambar, Jong-Won Heo/Getty Images

Keterangan gambar, Laut memiliki potensi besar sebagai sumber listrik.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyatakan bahwa pemanfaatan energi ombak di seluruh dunia secara teoritis dapat menghasilkan 30.000 terawatt jam listrik per tahun—lebih banyak dari yang digunakan oleh dunia saat ini.

Meskipun memiliki potensi, masih ada "sejumlah besar tantangan teknis dan ekonomi," kata Dr. Bryony DuPont, ahli energi ombak di Oregon State University, AS.

Siapa yang mendapat manfaat?

Beberapa lokasi penting untuk pengembangan energi ombak adalah di pantai barat Eropa, pantai Pasifik di Amerika, dan perairan utara Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK).

Australia, Korea Selatan, dan China juga telah melakukan riset terhadap teknologi ini.

Uni Eropa memiliki target untuk memanfaatkan satu gigawatt energi laut dari gelombang dan pasang surut pada tahun 2030.

EcoWave Power menggunakan pelampung yang terpasang pada dermaga yang ada untuk menciptakan energi

Sumber gambar, EcoWave Power

Keterangan gambar, EcoWave Power menggunakan pelampung yang terpasang pada dermaga yang ada untuk menciptakan energi.
Lewati Whatsapp dan lanjutkan membaca
Akun resmi kami di WhatsApp

Liputan mendalam BBC News Indonesia langsung di WhatsApp Anda.

Klik di sini

Akhir dari Whatsapp

Upaya ini diperkirakan dapat menyediakan hingga 10% kebutuhan listrik Uni Eropa pada tahun 2050.

Para ahli meyakini bahwa energi ombak akan sangat berguna untuk menyediakan listrik bagi kota-kota pesisir dan juga pulau-pulau terpencil, yang sebagian besar bergantung pada impor diesel yang mahal dan mencemari lingkungan.

Pada konferensi iklim COP26 di tahun 2021, para pemimpin dari Negara-Negara Berkembang Kepulauan Kecil (SIDS) membentuk Aliansi Energi Laut Global (GLOEA), dengan tujuan mengembangkan energi laut.

Mungkin Anda tertarik:

Sejak itu, Barbados, Bermuda, Martinique, Grenada, dan Tonga telah menandatangani perjanjian untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan perusahaan Irlandia, bernama Seabased.

Setiap proyek akan dimulai dengan proyek percontohan berkapasitas dua megawatt—cukup untuk memasok listrik bagi sekitar 2.800 rumah—dan akan ditingkatkan hingga 50 megawatt tergantung pada kebutuhan lokal.

Dr. DuPont meyakini bahwa dalam skenario terbaik, energi ombak dapat menyumbang listrik dalam jumlah besar 10 tahun ke depan.

Namun, itu bukan satu-satunya hal yang membuatnya antusias.

"Energi ombak benar-benar menjadi masa depan. Ketika Anda memikirkan hal-hal seperti tanggap bencana di mana kita juga menggunakan berton-ton generator diesel," kata DuPont.

"Jika kita dapat melemparkan perangkat seperti ini ke laut dan mulai memberi daya pada masyarakat pesisir yang telah dilanda badai atau tsunami, inilah hal yang dapat memberikan dampak yang sangat berarti bagi kehidupan," ujarnya.

Ekonomi yang rumit

Pengembangan energi ombak tidaklah mudah.

Profesor AbuBakr Bahaj, ahli energi berkelanjutan dari University of Southampton di Inggris, memperingatkan bahwa telah terjadi "awal yang keliru dan target yang tidak tercapai".

Proyek energi ombak Skotlandia bernama Pelamis, yang terhubung ke jaringan listrik UK pada tahun 2004, bangkrut 10 tahun kemudian.

Sementara itu, Carnegie Clean Energy menjanjikan untuk membangun pembangkit listrik tenaga ombak skala komersial pertama di Australia pada tahun 2017. Tetapi masalah keuangan menyebabkan pemerintah membatalkan proyek tersebut.

Profesor Bahaj bilang bahwa meskipun energi ombak pada akhirnya akan memiliki peran, mendapatkan pendanaan adalah "perjuangan berat".

Hal itu disebabkan adanya persaingan dari energi angin dan matahari yang jauh lebih murah dan lebih maju.

Namun, ombak memiliki keunggulan utama, kata Dr. Deborah Greaves, profesor teknik kelautan di University of Plymouth di Inggris.

"Ombak ada hampir sepanjang waktu. Anda tidak bisa hanya mengandalkan angin dan matahari; pasokannya akan terputus-putus."

"Jika Anda memasukkan energi ombak, yang sangat persisten, maka itu menyeimbangkan sistem. Hal itu mengurangi biaya yang harus Anda bayar untuk menyediakan penyimpanan listrik."

Bagaimana energi ombak bekerja?

Produsen mengatakan pelampung CorPower cukup tangguh untuk menahan badai besar di laut

Sumber gambar, CorPower

Keterangan gambar, Produsen mengatakan pelampung CorPower cukup tangguh untuk menahan badai besar di laut.

Gelombang laut sebagian besar terbentuk oleh angin yang berhembus di permukaan laut. Semakin kencang angin dan semakin jauh jaraknya maka akan semakin banyak energi kinetik yang dibawa oleh gelombang.

Energi itu dapat dimanfaatkan oleh mesin yang disebut konverter energi gelombang (WECs).

Dr. DuPont mengatakan ada lebih dari 200 desain berbeda yang sedang diuji di seluruh dunia.

"Anda harus membuat perangkat yang sangat tangguh. Perangkat ini didesain untuk dihantam ombak—Anda ingin alat itu mengambil energi sebanyak mungkin dari gelombang laut. Anda berada di lingkungan air asin, di lepas pantai. Ini adalah tantangan teknik yang sangat, sangat sulit."

Baca juga:

Gelombang dahsyat di perairan Portugal menjadikannya lokasi yang ideal untuk energi ombak. Sebuah perusahaan Swedia, CorPower Ocean, telah memasang perangkatnya, sebuah pelampung, di lepas pantai Agucadora sejak tahun 2023.

Pelampung tersebut ditambatkan ke dasar laut. Saat bergerak naik turun mengikuti gelombang, piston memutar generator untuk mengubah gerakan itu menjadi listrik.

Listrik tersebut kemudian disalurkan melalui kabel bawah air ke jaringan listrik Portugal.

CorPower mengeklaim bahwa pelampung itu telah mengatasi dua tantangan utama—bertahan dari badai besar, sambil memaksimalkan jumlah energi yang dapat ditangkap.

Perusahaan ini sedang mengembangkan pembangkit ombak berkapasitas lima megawatt di lepas pantai Irlandia, yang terdiri dari 14 pelampung dalam satu jaringan.

Proyek ini bertujuan untuk memasok listrik bagi sekitar 4.200 rumah dan mendemonstrasikan bagaimana teknologi ini dapat membantu Irlandia mencapai target iklimnya.

Perangkat Mocean memiliki lengan yang dapat bergerak mengikuti gelombang

Sumber gambar, Colin Keldie

Keterangan gambar, Perangkat Mocean memiliki lengan yang dapat bergerak mengikuti gelombang.

Cara lain menangkap energi ombak yaitu dengan memasang perangkat seperti turbin ke pelabuhan atau dermaga yang sudah ada.

Sebuah proyek di kota Mutriku, di Spanyol utara, yang dioperasikan oleh Basque Energy Agency, telah menyuplai listrik untuk sejumlah kecil rumah sejak tahun 2011.

Para ahli mengatakan biayanya bisa jauh lebih murah daripada memasang dan memelihara perangkat di lepas pantai.

Sebuah perusahaan Israel, EcoWave Power, menggunakan pelampung yang bergerak naik turun mengikuti gelombang.

Pelampung ini lalu menggerakkan piston yang mendorong cairan hidrolik ke dalam kompresor, yang kemudian memutar motor dan generator.

Perusahaan ini sedang membangun perangkat skala komersial pertamanya di Porto, Portugal, dimulai dengan satu megawatt dan berencana akan meningkatkannya secara bertahap hingga 20 megawatt.

Mereka juga akan meluncurkan perangkat demonstrasi di pelabuhan Los Angeles, AS, dan telah mengumumkan kesepakatan untuk mengembangkan energi ombak di Taiwan dan India.

Salah satu kekhawatiran terkait energi ombak adalah potensi bahayanya terhadap kehidupan laut, namun Dr. Bahaj mengatakan bahwa dampaknya akan kecil.

"Ketika Anda menempatkan perangkat ini di laut, mereka menjadi benteng bagi makhluk hidup untuk tumbuh di sekitarnya, sehingga mereka meningkatkan pertumbuhan makhluk hidup, alih-alih menguranginya."

Sementara itu, perusahaan Skotlandia Mocean menggunakan perangkat yang disebut attenuator. Lengan-lengan besar yang mengapung ini melentur mengikuti gelombang dan menangkap energi pada engsel tengahnya.

Sejauh ini, perangkat tersebut telah memberi daya pada kendaraan otonom bawah air yang digunakan oleh industri migas lepas pantai, yang mungkin terdengar ironis mengingat dampaknya terhadap iklim.

Namun, Prof. Greaves mengatakan hal ini membantu memberikan kepercayaan kepada investor pada teknologi tersebut dan meningkatkannya skalanya.

Dan jika itu bisa dicapai, ia yakin bahwa pemanfaatan energi ombak yang "sangat melimpah" dapat menyediakan sumber listrik bersih yang vital bagi dunia.