KOMPAS.com - Istilah atau tulisan ACAB dan 1312 viral dan banyak ditemui saat aksi demonstrasi di Indonesia akhir-akhir ini.
Coretan bertuliskan ACAB dan 1312 tidak hanya ditemui di tembok-tembok lokasi aksi, namun juga viral dan trending di media sosial.
Lalu, apa arti ACAB dan 1312, dan apa sebenarnya makna angka kode tersebut?
Kode angka 1312 dan ACAB ini sebenarnya sudah cukup familiar di Indonesia. Pascatragedi yang terjadi Stadion Kanjuruhan pada 2022 silam, kode angka ini juga sempat viral dan muncul dalam bentuk coretan-coretan tembok di stadion tersebut.
Sebagai pengingat, Tragedi Kanjuruhan adalah peristiwa kelam ketika 135 orang penonton tewas akibat panik berdesak-desakkan dalam stadion setelah ditembaki dengan gas air mata oleh polisi.
Mereka tewas terinjak-injak hingga sesak napas dalam stadion yang pintu-pintu gerbang keluarnya dikunci dari luar.
Saat itu tampak banyak coretan dengan tulisan "No Justice No Peace A.C.A.B", "1.3.1.2", "Rest in Peace Saudaraku" hingga "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" yang bersandingan dengan kode 1312 dan ACAB mewarnai tembok Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca juga: Apa Arti ACAB dan 1312, Ramai di Media Sosial Saat Demo di Indonesia?
Arti kode 1312 adalah pertukaran kode ACAB dalam bentuk angka. Di mana A adalah huruf alfabet dengan urutan pertama sehingga digunakan kode angka 1, huruf C adalah huruf ke-3, dan huruf B adalah hurur ke-2.
Oleh karena itu jika diurutkan maka menjadi kode 1312 artinya sama dengan kode ACAB.
Nah, kode ACAB ini adalah sebuah akronim dari kalimat "All Cops Are B*st*rds" artinya "Semua Polisi Adalah B*j*ng*n", seperti dilansir seperti dikutip dari GQ Magazine.
Kode ACAB artinya makian atau umpatan yang ditujukan kepada polisi sebagai bentuk protes yang dilayangkan masyarakat atas tindakan polisi di Tragedi Kanjuruhan itu.
Sedangkan pada demonstrasi kali ini, ditujukan kepada polisi yang kerap melakukan tindakan kekerasan pada pemdemo.
Asal-usul kode 1312 itu tidak diketahui secara pasti, tetapi menurut GQGQ Magazine, konsensusnya adalah istilah itu muncul di Inggris pada paruh pertama abad kedua puluh.
Secara aprokrif, "All Cops are B*st*rds" pertama kali disingkat menjadi ACAB oleh para pekerja yang mogok kerja pada tahun 1940-an.
James Poulter di Vice menemukan beberapa rekaman video dari tahun 1958 dari beberapa pemuda yang menyanyikan frasa itu di jalan.
Namun ACAB benar-benar mengambil makna modernnya pada tahun 1970 ketika media Inggris Daily Mirror memuat frasa tersebut sebagai berita utama.
Cerita yang menyertainya menjelaskan bahwa polisi telah menangkap seorang remaja yang telah menyulam frasa tersebut di jaketnya setelah menyalinnya dari seorang anggota geng motor Hells Angel yang dilihatnya di jalan.
Anak itu awalnya mengklaim bahwa dia pikir ACAB adalah singkatan dari "All Canadians are Bums" dan lolos dengan denda 5 pound sterling Britania Raya (GBP). Tetapi berita utama tersebut membuat akronim tersebut menjadi peribahasa bagi generasi muda yang muak didorong-dorong oleh polisi.
Ini adalah titik balik bagi alarmisme yang masih ditimbulkan oleh frasa tersebut hingga kini.
Peristiwa tersebut secara tak sengaja membawa ACAB ke dalam bahasa sehari-hari gerakan punk yang sedang berkembang.
Baca juga: Apa Arti ACAB dan 1312, Ramai di Media Sosial Saat Demo di Indonesia?