KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, ada asesmen literasi dan numerasi di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 bukan untuk menyusahkan siswa baru
Menurut Mu'ti, asesmen lirerasi dan numerasi itu hanya bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dan bersifat sederhana.
"Sifatnya sederhana saja, sekadar untuk tahu kemampuan mereka itu di tingkat apa, dan ini biasa, normal-normal," kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jumat (11/7/2025).
Mu'ti juga menjelaskan, asesmen ini diadakan karena sering kali ia mendengar kabar bahwa ada siswa jenjang SMP atau SMA belum bisa membaca atau berhitung.
Baca juga: Cerita dari Sejumlah Sekolah yang Tak Dapat Murid Baru, MPLS Tetap Digelar
Hal itu, kata Mu'ti, membuat guru menjadi kesulitan dalam memberikan pengajaran sehingga perlu dilakukan asesmen pada siswa baru.
"Ada kritikan yang seringkali kita dengar, kita juga terima videonya, misalnya SMP belum bisa baca, SMA belum bisa berhitung yang itu kadang-kadang memang menjadi kesulitan tersendiri bagi guru ketika memulai mengajar," ujarnya.
Mu'ti melanjutkan, nantinya hasil asesmen ini akan menjadi masukan untuk guru dalam mengorganisir dan menyusun pembelajaran.
Sehingga materi pembelajaran yang diberikan akan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tidak ada siswa yang tertinggal.
Baca juga: Jadwal Hari Kedua sampai Hari Kelima MPLS 2025 SD, SMP, SMA Sederajat
"(Hasil asesmen) itu menjadi input bagi guru untuk nanti mengorganisasi pembelajaran, yang kurang mungkin perlu nanti ada semacam bridging (persiapan lebih) untuk mereka siap supaya nanti tidak tertinggal," ungkapnya.
"Sehingga, sekali lagi ini bukan merupakan tes yang menjadi penentu kelulusan, tapi lebih sebagai preliminary untuk mengetahui kemampuan awal mereka seperti apa," lanjut dia.
Mu'ti juga menegaskan, asesmen yang dikerjakan siswa nantinya juga bersifat sederhana dan tidak akan mempersulit para siswa.
Baca juga: MPLS 2025 di SDN Minomartani 2 Hanya Diikuti 2 Murid Baru, Ini Penyebabnya
Selain itu, tambah Mu'ti, asesmen literasi dan numerasi hanya akan dilaksanakan di jenjang SMP dan SMA, SMK. Sementara jenjang SD tidak ada asesmen apapun dalam MPLS 2025.
"Jadi SMP dan SMA sekali lagi ini bukan untuk mempersulit, sifatnya sederhana saja, sekadar tahu kemampuan mereka itu di tingkat apa," tandas Mu'ti.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya