KOMPAS.com – Tiga mahasiswa Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) terseret ombak besar saat bermain di Pantai Puncak Guha, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (20/7/2025).
Satu orang berhasil selamat, sementara dua lainnya hingga kini masih belum ditemukan.
Korban selamat bernama Ahmad Bagas Permana, mahasiswa asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sedangkan dua rekannya, Oka Mahbubu Rizal dan Ripan Muhamad Yusup, masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Detik-detik tragedi itu sempat terekam kamera amatir warga. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak tiga mahasiswa menuruni tebing dan mendekati bibir pantai untuk bermain air. Namun tak berselang lama, datang ombak besar yang menggulung ketiganya sekaligus.
Satu korban berhasil diselamatkan oleh warga dan wisatawan yang berada di lokasi. Mereka melemparkan ban karet yang diikat tali ke arah korban yang masih terlihat di permukaan laut.
Baca juga: Isi Dua Surat Putri Karlina Usai Insiden Pernikahan di Pendopo Garut...
Bagas berjuang sendirian melawan derasnya arus untuk meraih ban karet. Ombak berkali-kali menggagalkan upaya tersebut, namun setelah bertahan berjam-jam di tengah laut, ia akhirnya berhasil ditarik ke daratan dan selamat.
Kabar selamatnya Bagas disampaikan oleh kakaknya, Ahmad Alexander AS, saat ditemui Kompas.com di tokonya di Pasar Jamblang, Kabupaten Cirebon, Rabu (23/7/2025).
“Saya syok, tidak percaya gitu. Saya kira kenapa-napa, tapi alhamdulillah saya baca di berita dan telepon adik saya selamat,” ujar Alexander.
Menurut Alexander, adiknya memiliki kemampuan berenang yang cukup baik karena sejak kecil diajari langsung oleh ayah mereka yang merupakan mantan pelaut.
“Adik saya itu nanya ke teman-temannya di lokasi kejadian, pada bisa berenang gak? Kata teman-temannya bisa. Kebetulan Bagas adik saya ini memang bisa berenang,” tambahnya.
Alexander juga menjelaskan bahwa sebelum insiden terjadi, Bagas sempat memperingatkan teman-temannya untuk tidak terlalu mendekat ke laut, apalagi bagi yang tidak benar-benar bisa berenang.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tegaskan Tak Berada di Garut Saat Peristiwa Maut Syukuran Pernikahan Putranya
Setelah dievakuasi, Bagas sempat dirawat di Puskesmas Caringin, Kabupaten Garut, akibat luka-luka yang dideritanya. Kini kondisinya telah pulih dan turut membantu pencarian dua temannya yang hilang.
“Alhamdulillah sudah sembuh, sekarang dia lagi ikut pencarian (ke kampusnya juga), karena keluarga-keluarga dari pihak korban meminta keterangan dan cerita dari adik saya,” ujar Alexander.
Sementara itu, Kepala Desa Kasugengan Kidul, Giantoro, juga menyampaikan keprihatinannya. Ia membenarkan bahwa Bagas adalah warganya dan sudah menghubungi keluarga terkait kabar selamatnya Bagas.
“Saya ikut menghubungi pihak keluarga, dan menyampaikan terkait insiden ini. Beruntung Bagas selamat, kami juga pihak desa ikut lega dan tenang. Kami turut prihatin untuk mereka yang masih dilakukan pencarian, semoga segera ditemukan,” kata Giantoro saat ditemui Kompas.com di kantornya, Rabu (23/7/2025) pagi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini