KOMPAS.com - Sejumlah fenomena langit atau Astronomi akan terjadi di bulan Agustus 2025. Langit malam di bulan Agustus 2025 akan dihiasi dengan berbagai fenomena astronomi yang memukau dan sayang untuk dilewatkan.
Mulai dari kehadiran Summer Triangle yang mendominasi langit tenggara, hingga hujan meteor Perseid yang menjadi salah satu pertunjukan langit terbaik setiap tahunnya.
Tak hanya itu, bulan ini juga akan menyuguhkan momen konjungsi antarplanet, fase bulan purnama dan bulan baru, hingga elongasi terbesar Merkurius yang menarik untuk diamati.
Baca juga: 5 Fenomena Astronomi Agustus 2025: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Dikutip dari Kontan,berikut ini sejumlah fenomena astronomi yang bakal terjadi di bulan Agustus 2025 dan beberapa di antaranya dapat disaksikan langsung.
Awal bulan Agustus menjadi waktu yang tepat untuk mengamati pola bintang yang disebut Summer Triangle, sekitar pukul 22.00 malam.
Awalnya, formasi ini tampak di bagian tenggara langit, lalu secara bertahap bergeser ke selatan mendekati akhir bulan.
Meskipun bukan rasi bintang resmi, Summer Triangle merupakan konfigurasi dari tiga bintang terang yang berada di rasi bintang berbeda: Vega di Lyra (sudut kanan atas), Deneb di Cygnus (sudut kiri atas), dan Altair di Aquila (titik bawah).
Vega, bintang kelima paling terang di langit malam, diprediksi akan menjadi Bintang Utara baru dalam 12.000 tahun ke depan karena perubahan arah kutub langit Bumi.
Meskipun terlihat paling redup, Deneb sesungguhnya sangat terang dan jauh—berjarak sekitar 2.600 tahun cahaya dari Bumi.
Sementara Altair, berwarna biru keputihan seperti dua bintang lainnya, berotasi sangat cepat sehingga tampak menggembung di ekuatornya.
Bulan akan berada di posisi berseberangan dengan Matahari pada 9 Agustus, sehingga tampak sepenuhnya terang.
Fenomena ini dikenal sebagai Bulan Sturgeon, dinamai oleh suku asli Amerika karena bertepatan dengan musim tangkap ikan sturgeon.
Nama lain untuk purnama ini antara lain Bulan Jagung Hijau dan Bulan Gandum.
Dua planet paling terang di langit, Venus dan Jupiter, akan tampak sangat berdekatan dengan jarak kurang dari satu derajat.
Konjungsi adalah fenomena di mana dua objek langit tampak saling mendekat dari sudut pandang Bumi, meskipun jaraknya sebenarnya jauh di ruang angkasa.
Meteor Perseid merupakan salah satu hujan meteor terbaik dalam setahun.
Diperkirakan 60 hingga 100 meteor per jam akan tampak saat puncaknya pada malam 12 dan dini hari 13 Agustus. Meteor ini berasal dari sisa-sisa komet Swift-Tuttle.
Meskipun bulan cembung menua masih menyinari langit, meteor terang tetap bisa terlihat jelas, terutama sekitar pukul 04.00 dini hari.
Baca juga: Bersiap Potensi Banjir Pesisir Jakarta akibat Fenomena Astronomi di Tanggal Berikut