KOMPAS.com - Ada apa di langit malam Agustus 2025? Ternyata, bulan ini penuh fenomena astronomi yang sayang untuk dilewatkan.
Dari parade lima planet yang bisa dilihat dengan mata telanjang, hingga konjungsi menakjubkan Venus dan Jupiter, Agustus 2025 menjadi salah satu bulan terbaik untuk menatap langit. .
Berikut ini kalender dan penjelasan lengkap tentang fenomena astronomi Agustus 2025 yang sayang untuk dilewatkan.
Baca juga: Kalender Agustus 2025: Tanggal Merah, Libur Nasional & Cuti Bersama
Dilansir dari NASA Science, lima planet yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus akan terlihat di langit malam selama Agustus 2025. Masing-masing memiliki waktu dan posisi tampak yang berbeda:
Baca juga: Tanggal 18 Agustus 2025 Resmi Libur Nasional, Ini Kalender Lengkapnya
Dua planet terang ini akan tampak hampir berdampingan di langit pada 11 dan 12 Agustus, hanya berjarak sekitar satu derajat.
Konjungsi ini sangat mudah diamati di timur sebelum matahari terbit dan bisa dinikmati tanpa alat bantu.
Konjungsi Venus-Jupiter ini terjadi di latar belakang bintang-bintang terang seperti Orion, Gemini, Taurus, dan Sirius, menjadikannya salah satu momen langit terindah tahun ini.
Setelah pertemuan dekat mereka, Venus dan Jupiter masih terlihat berdekatan dan akan bergabung dengan bulan sabit tipis pada pagi tanggal 19 dan 20 Agustus.
Momen ini menciptakan formasi langit tiga objek terang yang begitu fotogenik. Ideal untuk pengamat langit maupun pecinta astrofotografi.
Baca juga: 8 Fase Bulan, Mengapa Bulan Terlihat Berbeda Setiap Malam?
Dilansir dari Space, hujan meteor Perseids yang merupakan salah satu hujan meteor paling aktif tahun ini, akan mencapai puncaknya pada malam 12 hingga 13 Agustus 2025.
Sayangnya, kondisi pengamatan tahun ini kurang ideal karena bertepatan dengan fase bulan hampir purnama (84%), sehingga banyak meteor redup mungkin tidak terlihat.
Namun, Perseids tetap menghadirkan peluang menyaksikan meteor terang menjelang fajar. Diperkirakan ada hingga 100 meteor per jam saat puncak, meskipun yang terlihat bisa jauh lebih sedikit tergantung kondisi langit.
Asal-usul Perseid: Hujan meteor ini berasal dari puing-puing Komet Swift-Tuttle, yang terakhir kali melintas dekat Bumi pada tahun 1992.