Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sepsis? Kenali Gejala, Penyebab, dan Kasus Kematian Bocah 4 Tahun di Sukabumi

Kompas.com - 27/08/2025, 08:28 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Publik digemparkan oleh kabar meninggalnya Raya, bocah berusia 4 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat diduga karena cacingan, ternyata sepsis.

Anak malang itu tumbuh di lingkungan dengan sanitasi buruk. Bagian bawah rumahnya dijadikan kandang ternak, tempat ia kerap bermain.

Kedua orangtuanya juga sedang sakit: sang ibu mengalami gangguan jiwa, sementara ayahnya menderita TBC dan menular ke Raya.

Raya sempat mendapat perawatan intensif di RSUD R Syamsudin SH, Sukabumi. Namun setelah sembilan hari dirawat, ia meninggal dunia pada Senin (21/7/2025) pukul 14.24 WIB.

Dokter yang menanganinya memastikan penyebab utama kematian adalah sepsis, bukan cacingan sebagaimana ramai disebut di media sosial.

Kondisi Saat Masuk Rumah Sakit

Dokter spesialis anak, dr. Sianne, Sp.A, mengungkapkan Raya tiba di IGD dalam keadaan tidak sadar.

Menurut keterangan keluarga, ia mengalami demam tinggi disertai penurunan kesadaran sejak sehari sebelum masuk rumah sakit.

Baca juga: Bukan Cacingan, Dokter yang Menangani Ungkap Penyebab Kematian Raya

“Pemeriksaan radiologi toraks menunjukkan adanya TBC paru aktif dan pneumonia,” kata Sianne, Selasa (26/8/2025). Dari hasil radiologi abdomen, ditemukan banyak cacing gelang dewasa namun tanpa tanda penyumbatan. “CT scan kepala juga mengonfirmasi meningitis,” lanjutnya.

Selama perawatan, tim medis memberikan terapi menyeluruh mulai dari obat anti-TB, antibiotik, obat untuk menjaga tekanan darah, hingga pemberian albendazole.

“Setelah obat cacing diberikan, pasien mengeluarkan cacing dalam jumlah banyak melalui buang air besar selama beberapa hari,” jelasnya.

Meski berbagai langkah dilakukan, kondisi Raya tidak membaik. “Penyebab langsung kematian Raya adalah sepsis, dengan faktor malnutrisi berat kwashiorkor dan stunting, serta penyakit dasar meningitis TBC stadium 3,” ujar Sianne.

Bukan Karena Cacing Gelang

Ketua Kolegium Parasitologi Klinik, Prof. dr. Agnes Kurniawan, Sp.Par.K, menegaskan bahwa kematian Raya tidak disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

Baca juga: Kisah Seorang Pria Hampir Kehilangan Segalanya akibat Sepsis Berulang

“Penyebab kematian bukan cacing. Pasien sudah datang ke rumah sakit dalam keadaan kesadaran menurun,” katanya. Ia menambahkan, “Albendazole tidak langsung membunuh cacing, melainkan memicu migrasi keluar tubuh. Hasil foto abdomen juga tidak menunjukkan adanya sumbatan usus yang bisa menyebabkan peritonitis.”

Klarifikasi Hoaks: Cacing Tidak Masuk ke Otak

Kabar yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa cacing masuk ke otak Raya, bahkan jumlahnya mencapai 1 kilogram. Hal ini dibantah dokter spesialis anak, Prof. dr. Anggraini, Sp.A(K).

“Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan infeksi pada sistem saraf pusat dan sepsis. Cacing dewasa tidak bisa masuk ke otak, paru, atau jantung karena ukurannya terlalu besar,” jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Akademisi dan Politikus Gerindra yang Kini Jadi Wakil Menteri Haji
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Akademisi dan Politikus Gerindra yang Kini Jadi Wakil Menteri Haji
Sumatera Utara
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon Hari Ini, Kick Off 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon Hari Ini, Kick Off 20.30 WIB
Jawa Timur
Presiden Prabowo Reshuffle Kemenkeu hingga Kemenkopolkam, Ini Penjelasan Mensesneg
Presiden Prabowo Reshuffle Kemenkeu hingga Kemenkopolkam, Ini Penjelasan Mensesneg
Banten
Reshuffle Kabinet: Prabowo Belum Umumkan Pengganti Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo
Reshuffle Kabinet: Prabowo Belum Umumkan Pengganti Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo
Jawa Barat
Prabowo Subianto Reshuffle Lima Menteri serta Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
Prabowo Subianto Reshuffle Lima Menteri serta Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
Jawa Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani
Profil dan Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani
Kalimantan Timur
Mukhtarudin Dilantik Jadi Menteri P2MI, Siapa Sosok Pengusaha sekaligus Politisi Golkar Ini?
Mukhtarudin Dilantik Jadi Menteri P2MI, Siapa Sosok Pengusaha sekaligus Politisi Golkar Ini?
Kalimantan Barat
Gubernur Maluku Utara Buka 12.000 Lowongan Kerja Pemanjat Kelapa lewat Aplikasi Job Seeker
Gubernur Maluku Utara Buka 12.000 Lowongan Kerja Pemanjat Kelapa lewat Aplikasi Job Seeker
Sulawesi Selatan
Reshuffle Kabinet: Profil Ferry Juliantono yang Gantikan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi
Reshuffle Kabinet: Profil Ferry Juliantono yang Gantikan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi
Sumatera Utara
Kronologi Penangkapan 2 Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu, Kabur hingga Jateng
Kronologi Penangkapan 2 Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu, Kabur hingga Jateng
Jawa Barat
Garis Polisi Dipasang di Lokasi Majelis Taklim Bogor yang Ambruk, Warga Dilarang Mendekat
Garis Polisi Dipasang di Lokasi Majelis Taklim Bogor yang Ambruk, Warga Dilarang Mendekat
Jawa Barat
 Nama 5 Menteri Kabinet Merah Putih yang Terkena Reshuffle dan Sederet Penggantinya
Nama 5 Menteri Kabinet Merah Putih yang Terkena Reshuffle dan Sederet Penggantinya
Jawa Tengah
Daftar 5 Menteri dan 1 Wamen yang Direshuffle Prabowo
Daftar 5 Menteri dan 1 Wamen yang Direshuffle Prabowo
Sulawesi Selatan
PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja Penempatan Jakarta, Simak Cara Daftarnya
PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja Penempatan Jakarta, Simak Cara Daftarnya
Riau
Kenapa Presiden Prabowo Reshuffle 5 Menteri Sekaligus? Begini Alasannya
Kenapa Presiden Prabowo Reshuffle 5 Menteri Sekaligus? Begini Alasannya
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau