KOMPAS.com – Isu PHK massal karyawan Gudang Garam mendadak viral di media sosial.
Sebuah video pendek memperlihatkan momen perpisahan para pekerja pabrik rokok di Tuban, Jawa Timur, Jumat (6/9/2025). Video tersebut langsung menuai keprihatinan publik.
Dalam rekaman yang beredar, puluhan pekerja terlihat berjabat tangan satu sama lain dengan ekspresi haru.
Suasana emosional itu menjadi simbol betapa beratnya kehilangan pekerjaan, terlebih bagi keluarga yang bergantung pada penghasilan para pekerja.
Baca juga: Laba Gudang Garam (GGRM) Turun 87,34 Persen Per Semester I 2025, Ada Apa?
Unggahan video itu segera mendapat banyak tanggapan. Akun @yusufmuhammad menulis, “Sedih juga melihat PHK massal pegawai PT Gudang Garam. Dunia kerja sedang tidak baik-baik saja”.
Ia menambahkan, “Sejatinya di balik mereka yang di PHK ada keluarga, anak, dan istri. Semoga ada solusi terbaik dari pemerintah. 19 juta lapangan kerja, apa kabar?.”
Baca juga: Perusahaan Mitra PT Gudang Garam di Tuban Bantah PHK Massal Karyawan
Komentar serupa datang dari warganet lain yang tak menyangka perusahaan besar seperti Gudang Garam terdampak gelombang PHK.
“Gak kebayang perusahaan sebesar Gudang Garam, di mana yang kita tahu penjualan rokok tinggi, masih bisa melakukan PHK. Tolong,” tulis akun @dahaalaeka.
Hingga Sabtu (6/9/2025), pihak PT Gudang Garam Tbk (GGRM) belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar PHK massal ini.
Ketidakjelasan tersebut membuat publik bertanya-tanya mengenai fakta sebenarnya di balik viralnya isu ini.
Di tengah isu PHK, laporan keuangan semester I 2025 menunjukkan kinerja Gudang Garam memang mengalami penurunan tajam.
Laba bersih hanya Rp 117,16 miliar, anjlok 87,34 persen dari Rp 925,5 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Pendapatan juga turun 11,4 persen menjadi Rp 44,36 triliun, sedangkan laba kotor terkoreksi menjadi Rp 3,7 triliun dari Rp 5,06 triliun di Juni 2024.
Baca juga: Viral Isu PHK Massal di Pabrik Rokok Gudang Garam
Laba usaha ikut turun drastis ke Rp 513,7 miliar dari Rp 1,613 triliun pada periode sama tahun lalu.
Beban lain meningkat, ditambah rugi kurs Rp 1,7 miliar setelah sebelumnya sempat mencatat laba Rp 39,3 miliar.
Laporan keuangan tersebut menunjukkan kondisi Gudang Garam yang memang tidak sedang baik-baik saja sehingga diterpa isu PHK massal. Namun hingga kini, kabar PHK Gudang Garam belum dapat terkonfirmasi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah, perusahaan rokok mitra produksi PT Gudang Garam di Tuban membantah isu PHK massal tersebut.
"Sampai dengan saat ini, di Pabrik Tuban tidak ada PHK atau sejenisnya," kata Human Resources Development (HRD) PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban, Adib Musyafa, dikutip dari KOMPAS.com.
Adib menjelaskan, pabrik rokok Gudang Garam di Tuban masih beroperasi dengan normal dan memperjakan 800 karyawan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Isu PHK Massal di Pabrik Rokok Gudang Garam" dan "Perusahaan Mitra PT Gudang Garam di Tuban Bantah PHK Massal Karyawan".
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini