KOMPAS.com - Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa penuh keajaiban yang menunjukkan tanda kebesaran Allah SWT.
Sebagai rasul terakhir, beliau telah menjadi sosok istimewa sejak lahir, sebagaimana terlihat dari berbagai kejadian menakjubkan yang menyertai kelahirannya.
Menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat, 5 September 2025, umat muslim dapat kembali merenungkan sejarah kelahiran beliau.
Baca juga: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Makkah pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 571 Masehi, yang dikenal sebagai Tahun Gajah.
Tahun itu bertepatan dengan peristiwa hancurnya pasukan gajah pimpinan Abrahah oleh burung ababil, sebagaimana disebut dalam Surah Al-Fil.
Beliau berasal dari keluarga Bani Hasyim, yang lahir dari pasangan Abdullah dan Aminah. Namun, sang ayah wafat sebelum Nabi Muhammad lahir.
Menurut riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas, Rasulullah lahir pada malam yang tenang:
وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ
“Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awwal, Tahun Gajah.” (Imam Ibnu Hisyam, juz 1, hlm 183).
Sejak kecil, beliau dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib, lalu diasuh oleh Halimah Sa’diyah.
Berkat keikhlasan Halimah, Allah melimpahkan keberkahan berupa air susu yang cukup untuk menyusui Nabi Muhammad.
Baca juga: Kisah Lengkap Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Tahun Gajah
Dikutip dari TribunJakarta.com, Menjelang kelahiran, Aminah, ibunda Nabi Muhammad, mengalami berbagai peristiwa luar biasa. Perasaan tenang dan damai selalu menyertainya, terutama 12 hari sebelum kelahiran.
Pada saat persalinan, Allah mengutus empat wanita mulia untuk menemani Aminah: Hawa, Sarah, Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran.
Dilansir dari laman BAZNAS, kelahiran Nabi Muhammad SAW juga disertai berbagai tanda-tanda.
Setelah Nabi Muhammad lahir, bumi bergetar, langit dipenuhi cahaya, istana Kisra berguncang hingga 14 balkonnya roboh, dan padamnya api abadi kaum Majusi.