MotoGP Perancis 2025: Marc Marquez Tak Ingin Cuma Jago di Hari Sabtu

KOMPAS.com - Marc Marquez menjaga rekor sempurna selalu menang di Sprint Race MotoGP 2025. Namun, ia tak mau cuma dikenal sebagai jagoan hari Sabtu.

Marc Marquez menjadi pebalap pertama yang menyentuh garis finis pada sesi Sprint Race MotoGP Perancis 2025 yang digelar pada Sabtu (10/5/2025) di Sirkuit Le Mans.

Andalan Ducati Lenovo Team itu mengungguli dua pebalap Gresini Racing, yakni Alex Marquez dan Fermin Aldeguer yang berurutan menempati posisi dua serta tiga pada sesi Sprint Race MotoGP Perancis 2025.

Marc Marquez pun mencatatkan pencapaian bersejarah. Ia merupakan pebalap pertama yang mampu memenangi enam Sprint Race MotoGP secara beruntun.

Musim ini, pria asal Cervera itu memenangi Sprint Race MotoGP Thailand, Argentina, Amerika, Qatar, Spanyol, dan Perancis.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Perancis 2025: Marc Marquez Menang, Ukir Sejarah

Cuma, Marc Marquez tak bisa sapu bersih pada sesi balapan utama musim 2025. Sejauh ini, The Baby Alien memenangi tiga dari lima balapan utama yang telah berlangsung.

Marc Marquez gagal menang pada seri MotoGP Amerika dan Spanyol 2025 karena mengalami crash.

Pria berinisial MM93 pun menambahkan bahwa Ducati perlu meningkatkan sesuatu pada motornya untuk hari Minggu.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Perancis 2025, Marc Marquez Masih Tak Terbendung

Apabila cuaca kering, trek di Le Mans pastinya akan menyajikan tantangan yang berbeda.

Karena itu, Marc Marquez enggan terlena dengan rekor impresif di hari Sabtu, dengan selalu menang di sesi Sprint Race musim ini.

“Sekali lagi, Sabtu adalah hari kami, tapi saya ingin menjadi Tuan Hari Minggu, bukan Tuan Hari Sabtu, karena pada hari Minggu kami memiliki lebih banyak poin," ucap Marc Marquez dilansir dari Crash.

“Perasaannya bagus, tapi mari kita lihat apa yang bisa kita tingkatkan untuk besok karena dengan suhu panas itu, perasaan dengan trek sedikit berbeda."

“Tapi coba pahami jika kami bisa melakukan langkah kecil di beberapa area untuk mengelolanya dengan lebih baik. Tapi kecepatannya tetap ada,” kata enam kali juara dunia MotoGP itu.