Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrutmen 24.000 Tamtama Dikritik, Al Araf: TNI Bukan untuk Urus Pertanian

Kompas.com - 08/06/2025, 19:13 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - TNI Angkatan Darat (AD) tengah menjalankan kebijakan rekrutmen besar-besaran terhadap calon Tamtama, dengan target sebanyak 24.000 personel. Langkah ini merupakan bagian dari pembentukan struktur organisasi baru dalam bentuk Batalyon Teritorial Pembangunan.

Pengamat militer dan Ketua Badan Pekerja Centra Initiative, Al Araf, menilai bahwa kebijakan rekrutmen ini keluar dari koridor tugas utama TNI sebagai alat pertahanan negara.

Ia menegaskan bahwa pelibatan TNI dalam sektor-sektor nonpertahanan berpotensi menggerus profesionalisme dan peran strategis TNI.

"Hal itu sudah keluar jauh dari tugas utama militer sebagai alat pertahanan negara dan kekuatan perang. TNI direkrut, dilatih, dan dididik untuk persiapan perang dan bukan untuk urus pertanian, perkebunan, dan peternakan," ujar Al Araf saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/6/2025).

Baca juga: Mengapa TNI AD Rekrut 24.000 Tamtama di 2025? Ini Penjelasan Lengkapnya

Menurutnya, rekrutmen besar-besaran untuk keperluan nonpertahanan seperti ini harus dievaluasi secara serius.

Ia menekankan bahwa tugas dan jati diri TNI telah diatur secara jelas dalam konstitusi dan Undang-Undang TNI.

"Dengan demikian, kebijakan perekrutan itu sudah menyalahi tugas utama TNI sebagai alat pertahanan negara sebagaimana diatur dalam konstitusi dan UU TNI itu sendiri," tambahnya.

Baca juga: Rekrutmen TNI AD Dibuka: 24.000 Tamtama Dibutuhkan, Ini Jadwal, Syarat, Cara Daftarnya

Apa Dampaknya terhadap Kedaulatan dan Profesionalisme TNI?

Al Araf mengkhawatirkan bahwa keterlibatan TNI dalam sektor-sektor pembangunan yang bukan inti pertahanan dapat menyebabkan TNI kehilangan fokus terhadap tugas pokoknya. Ia menyebut kondisi ini berbahaya bagi pertahanan dan kedaulatan negara.

"Perekrutan TNI untuk tujuan non-pertahanan itu akan mengancam kedaulatan negara karena TNI akan sibuk mengurusi non-pertahanan ketimbang urusi pertahanan negara," ucap dia.

Ia pun menyerukan agar DPR dan Presiden RI Prabowo Subianto turun tangan mengevaluasi kebijakan ini.

"Karena telah menyalahi dari jati diri TNI itu sendiri sebagai kekuatan perang," tegas Al Araf.

Baca juga: Cari Tamtama Sampai 24 Ribu Orang, TNI AD: Animo Meningkat

Bagaimana Posisi TNI AD dalam Perekrutan Tamtama Ini?

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana menyampaikan empat kompi yang dirancang dalam struktur baru tersebut meliputi Kompi Pertanian, Kompi Peternakan, Kompi Medis, dan Kompi Zeni.

"Sebagai implementasi konkret, TNI AD berencana untuk membentuk Batalyon Teritorial Pembangunan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung stabilitas dan pembangunan di 514 kabupaten/kota. Setiap batalion nantinya akan berdiri di lahan seluas 30 hektar dan akan memiliki kompi-kompi yang secara langsung menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Wahyu kepada Kompas.com, Selasa (3/6/2025) malam.

Wahyu menegaskan bahwa para prajurit ini tidak disiapkan untuk bertempur, tetapi untuk menjawab kebutuhan masyarakat, mulai dari ketahanan pangan hingga pelayanan kesehatan.

Baca juga: Berapa Gaji TNI 2025? Ini Rincian Lengkap dari Tamtama hingga Jenderal

Kompi Pertanian akan mendukung ketahanan pangan dan swasembada nasional. Kompi Peternakan diperuntukkan memperkuat penyediaan protein hewani.

Kompi Medis bertugas menangani pelayanan kesehatan dan bencana, sementara Kompi Zeni fokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah tertinggal dan rawan bencana.

"Dengan pendekatan ini, prajurit TNI AD tidak hanya dituntut siap tempur, tetapi juga menjadi kekuatan pembangunan yang hadir dan bermanfaat langsung di tengah masyarakat," jelas Wahyu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekrutmen Tamtama Besar-besan Dinilai Menyalahi Tugas Utama TNI".

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Akademisi dan Politikus Gerindra yang Kini Jadi Wakil Menteri Haji
Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Akademisi dan Politikus Gerindra yang Kini Jadi Wakil Menteri Haji
Sumatera Utara
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon Hari Ini, Kick Off 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon Hari Ini, Kick Off 20.30 WIB
Jawa Timur
Presiden Prabowo Reshuffle Kemenkeu hingga Kemenkopolkam, Ini Penjelasan Mensesneg
Presiden Prabowo Reshuffle Kemenkeu hingga Kemenkopolkam, Ini Penjelasan Mensesneg
Banten
Reshuffle Kabinet: Prabowo Belum Umumkan Pengganti Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo
Reshuffle Kabinet: Prabowo Belum Umumkan Pengganti Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo
Jawa Barat
Prabowo Subianto Reshuffle Lima Menteri serta Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
Prabowo Subianto Reshuffle Lima Menteri serta Bentuk Kementerian Haji dan Umrah
Jawa Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani
Profil dan Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani
Kalimantan Timur
Mukhtarudin Dilantik Jadi Menteri P2MI, Siapa Sosok Pengusaha sekaligus Politisi Golkar Ini?
Mukhtarudin Dilantik Jadi Menteri P2MI, Siapa Sosok Pengusaha sekaligus Politisi Golkar Ini?
Kalimantan Barat
Gubernur Maluku Utara Buka 12.000 Lowongan Kerja Pemanjat Kelapa lewat Aplikasi Job Seeker
Gubernur Maluku Utara Buka 12.000 Lowongan Kerja Pemanjat Kelapa lewat Aplikasi Job Seeker
Sulawesi Selatan
Reshuffle Kabinet: Profil Ferry Juliantono yang Gantikan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi
Reshuffle Kabinet: Profil Ferry Juliantono yang Gantikan Budi Arie sebagai Menteri Koperasi
Sumatera Utara
Kronologi Penangkapan 2 Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu, Kabur hingga Jateng
Kronologi Penangkapan 2 Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu, Kabur hingga Jateng
Jawa Barat
Garis Polisi Dipasang di Lokasi Majelis Taklim Bogor yang Ambruk, Warga Dilarang Mendekat
Garis Polisi Dipasang di Lokasi Majelis Taklim Bogor yang Ambruk, Warga Dilarang Mendekat
Jawa Barat
 Nama 5 Menteri Kabinet Merah Putih yang Terkena Reshuffle dan Sederet Penggantinya
Nama 5 Menteri Kabinet Merah Putih yang Terkena Reshuffle dan Sederet Penggantinya
Jawa Tengah
Daftar 5 Menteri dan 1 Wamen yang Direshuffle Prabowo
Daftar 5 Menteri dan 1 Wamen yang Direshuffle Prabowo
Sulawesi Selatan
PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja Penempatan Jakarta, Simak Cara Daftarnya
PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja Penempatan Jakarta, Simak Cara Daftarnya
Riau
Kenapa Presiden Prabowo Reshuffle 5 Menteri Sekaligus? Begini Alasannya
Kenapa Presiden Prabowo Reshuffle 5 Menteri Sekaligus? Begini Alasannya
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau