KOMPAS.com - Waterfront City Pangururan kini menjadi magnet baru pariwisata di Pulau Samosir. Kawasan ini mulai dikenal luas sejak perhelatan Aquabike Jet Ski World Championship 2023 yang berlangsung di Danau Toba.
Dibangun di atas lahan seluas 6,4 hektare, kawasan ini menghadirkan enam zona taman tematik yang sarat nilai budaya dan estetika.
Di antaranya Taman Pustaha, Taman Tanjung Horbo, Taman Aignna Tihuk, Taman Rohani, Taman Galari Samosir, hingga Taman Totem Dunia.
Daya tarik utama Waterfront City adalah air mancur menari yang dihiasi tata cahaya warna-warni.
Pertunjukan ini digelar setiap akhir pekan dan hari libur nasional dengan dua jadwal, yakni pukul 20.00–20.30 WIB serta 22.00–22.30 WIB.
Bagi yang berkunjung khusus di hari Sabtu, pertunjukan ditambah lebih awal pukul 19.00–19.30 WIB dan 21.00–21.30 WIB.
Baca juga: Waterfront City Pangururan Beres Ditata, Telan Anggaran Rp 161,5 Miliar
Untuk menyaksikan atraksi tersebut, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp5.000 bagi warga ber-KTP Samosir dan Rp10.000 untuk wisatawan luar daerah.
Selain pertunjukan air mancur, kawasan ini juga menyediakan food court, area parkir luas, spot foto, hingga arena rekreasi seperti scooter listrik anak-anak. Pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner UMKM khas Samosir di sekitar area.
Waterfront City tidak hanya menyuguhkan hiburan modern, tetapi juga sarat dengan pesan budaya. Area sepanjang 1,5 kilometer ini dibangun sebagai galeri terbuka berkelas internasional yang mencerminkan harmoni alam dan budaya Batak.
“Contohnya (Waterfront) berdiri di Teluk Aek Nadio atau air yang jernih (dalam bahasa Batak). Nah, itu pesan kita untuk masyarakat Samosir, masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia bahwa Danau Toba itu danau yang harus dijaga kelestariannya,” kata Planning & Urban Design Director ARD Design, DS Pangestuti Harianto, saat ditemui di kawasan panggung Waterfront City, Pangururan, Jumat (24/11/2023).
Pangestuti, atau akrab disapa Tuti, menjelaskan pembangunan kawasan ini dimulai sejak 2022. Proyek tersebut juga mencakup pengembangan kawasan Bukit Tele, jalur utama dari Bandara Silangit menuju Samosir.
Baca juga: Viral Muncul Semburan Lumpur di Samosir, Kadis LHK: Pengeboran Sumur
“Pembangunan yang dimulai 2022 itu sekarang sedikit lagi (rampung). (Proyek) itu bisa menerima sekian banyak pengunjung dan berkelas internasional,” ujarnya.
Sentuhan budaya lokal semakin terasa dengan hadirnya legenda-legenda Batak yang diangkat ke dalam desain kawasan. Salah satunya diceritakan oleh Ruly, anggota tim perancang Waterfront City Pangururan.
Menurutnya, ada kisah Boru Saniang Naga atau Dewi Air, serta Boraspati Ni Tano atau Dewa Tanah, yang dituangkan ke dalam elemen kawasan.
“Jadi orang Batak yang masih muda-muda, mungkin lupa bahwa dari dulu orang tuanya berpesan jagalah Danau Toba, bahwa Dewi Boru Sangiang Naga akan marah kalau kita kotori,” ungkap Ruly.