KOMPAS.com - Tanjung Verde memastikan diri tampil di Piala Dunia 2026 pertama kalinya dalam sejarah.
Kemenangan telak 3-0 atas Eswantini di pertandingan terakhir memastikan poin Tanjung Verde tak mampu dikejar oleh Kamerun di posisi kedua.
Tanjung Verde menjadi negara Afrika ke-6 setelah Tunisia, Maroko, Aljazair, Mesir, dan Ghana.
Baca juga: Tanjung Verde Lolos Piala Dunia 2026, Penduduk Cuma Seperempat Kota Depok
Selain itu, negara dengan jumlah penduduk 593 ribu itu menjadi salah satu tim debutan di Piala Dunia 2026.
Perjalanan panjang telah dilalui Tanjung Verde hingga mampu mewujudkan mimpi tampil di ajang Piala Dunia.
Terlebih, mereka berstatus kuda hitam mengingat tergabung bersama raksasa Afrika, Kamerun di babak kualifikasi.
Keberhasilan Tanjung Verde lolos ke Piala Dunia 2026 merupakan buah kesabaran federasi dalam membentuk tim nasional.
Salah satunya adalah tetap mempertahankan Pedro Leitao Brito (Bubista) sebagai pelatih kepala sejak 2020 lalu.
Baca juga: Sukses Tanjung Verde ke Piala Dunia 2026 Disebut Karena Percaya Pelatih Lama
Meski sempat mengalami pasang surut prestasi, performa Tanjung Verde mulai meningkat saat tampil Africa Cup of Nations 2023.
Pada saat itu, mereka sukses mencapai perempat final untuk kali pertama dalam sejarah.
Pelatih kepala Tanjung Verde Pedro Leitao Brito (kanan) berdiri saat menyanyikan lagu kebangsaan bersama anggota timnya menjelang pertandingan kualifikasi Grup C Piala Afrika CAF (CAN) 2025 antara Mesir dan Tanjung Verde di Stadion Internasional Kairo pada 6 September 2024.Selain Bubista, Tanjung Verde juga diperkuat sejumlah pemain diaspora yang berkualitas dan tersebar di seluruh Eropa.
Sebagian besar, para pemain diaspora memiliki darah Portugal, Perancis, dan Belanda.
Baca juga: Bek PSM Yuran Fernandes Rayakan Prestasi Tanjung Verde Lolos Piala Dunia 2026
Mereka juga menjadi bagian dari kesuksesan Tanjung Verde lolos pertama kali ke Piala Dunia 2026.
Adapun beberapa pemain diaspora Tanjung Verde yang dibawa untuk laga terakhir kontra Eswantini yaitu:
Tanjung Verde sebenarnya tidak diperhitungkan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 mengingat mereka tergabung bersama tim langganan, Kamerun.