KOMPAS.com - Isu mengenai keluarnya Jepang dan Korea Selatan dari Federasi sepak bola Asia, AFC, dikatakan telah menimbulkan dampak serius bagi PSSI.
Beberapa negara anggota AFC dikabarkan bertanya kepada PSSI setelah kabar itu ramai diperbincangkan di dunia maya dan media sosial Indonesia.
Kabar tersebut sebelumnya menyebutkan bahwa Jepang dan Korea Selatan berencana membentuk konfederasi sepak bola baru yang akan bersaing dengan AFC.
Bahkan, muncul spekulasi bahwa Indonesia juga akan mengikuti langkah kedua negara tersebut untuk keluar dari AFC.
Isu ini kemudian menyebar luas di berbagai akun media sosial dan menimbulkan persepsi negatif terhadap PSSI di mata AFC.
Baca juga: Kata-kata Erick Thohir Soal Isu Louis van Gaal Tangani Timnas Indonesia
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menjelaskan bahwa teguran dari AFC terjadi belum lama ini, usai dirinya dan Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menghadiri acara resmi AFC di Riyadh, Arab Saudi.
"Beberapa negara di AFC bertanya kepada kami mengenai keributan pemberitaan di Indonesia terkait Jepang dan Korea Selatan yang akan keluar dari AFC," ungkap Yunus Nusi kepada awak media.
Yunus menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan sepenuhnya merupakan isu hoaks yang beredar di kalangan publik sepak bola Indonesia.
Menurutnya, isu seperti itu seharusnya tidak terus dipelihara karena bisa merugikan reputasi PSSI di tingkat internasional.
Lebih lanjut, Yunus menepis anggapan bahwa ada negara yang berencana meninggalkan AFC atau membentuk organisasi baru.
Baca juga: Erick Thohir Bongkar Alasan Tak Pilih STY Kembali Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Ia menegaskan bahwa seluruh anggota tetap berada di bawah naungan AFC.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, didampingi oleh DIrektur Teknik Alexander Zwiers dan Sekjen PSSI Yunus Nusi berbicara kepada media di sesi konferensi pers di SUGBK, Jakarta, pada Jumat (24/10/2025)."Isu ini sudah sangat viral di kalangan AFC, bahkan ada negara lain yang disebut-sebut akan mengikuti jejak Jepang dan Korea Selatan," tambah Yunus Nusi.
Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak lagi menyebarkan atau mempercayai kabar yang belum terverifikasi.
"Pecinta sepak bola Indonesia harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial," tegas Yunus.
"Tolong diperhatikan karena ini tidak akan baik untuk PSSI. Pasalnya, AFC sangat aktif di media sosial," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang