KOMPAS.com - Pemilik klub Johor Darul Ta’zim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim, memberikan penjelasan terkait skandal naturalisasi Timnas Malaysia yang sedang disorot publik.
Tunku Ismail menegaskan proyek pemain naturalisasi Malaysia bukan kegagalan, melainkan hambatan sementara dalam proses panjang membangun tim nasional yang lebih kuat.
“Ini bukan kegagalan. Ini hanya hambatan. Kita tidak boleh berhenti. Selama kita melakukan hal yang benar, kita teruskan. Para pemain itu sah, dan tidak adil membiarkan mereka begitu saja,” kata Tunku Ismail dalam pernyataannya, dilansir dari laporan New Straits Times, Sabtu (25/10/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa para pemain tersebut telah memberikan kontribusi besar saat membela Malaysia di berbagai pertandingan internasional.
“Ketika mereka mewakili negara, semangat mereka membangkitkan Malaysia dan memberi kami poin."
"Kami akan terus memperjuangkan masalah ini sampai akhir dan terus maju. Para pemain tidak bersalah, dan semoga, mereka dapat mewakili negara lagi,” ujar mantan presiden FAM (Federasi Sepak Bola Malaysia) itu.
Dalam konferensi pers, Tunku Ismail juga menegaskan bahwa para pemain warisan yang disanksi oleh FIFA memiliki dokumen sah yang disetujui pemerintah Malaysia.
Ia menilai persoalan yang muncul disebabkan oleh kesalahan teknis dalam administrasi, bukan pemalsuan dokumen.
“Tentu saja, saya membantu semampu saya, tetapi untuk detail dan dokumen, saya bukan sekretaris. Mengatakan kami memalsukan dokumen itu tidak benar,” tegasnya.
Menurut Tunku Ismail, seluruh proses naturalisasi dilakukan sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Kata TMJ Soal Pelapor Dokumen Palsu Naturalisasi Malaysia: Bukan dari Vietnam!
Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Hector Hevel (nomor 13), merayakan gol bersama rekan-rekannya pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Nepal di Stadion Sultan Ibrahim di Johor pada 25 Maret 2025.“Setahu saya, ada kesalahan teknis ketika kami menyerahkannya. Mungkin itu sebabnya sekretaris jenderal diskors, atau siapa pun yang bekerja di bagian administrasi."
"Namun, dari segi legitimasi, para pemain ini adalah warga negara Malaysia — itu tercantum dalam konstitusi kami. Semuanya sah dan disetujui oleh pemerintah,” jelasnya.
Baca juga: Presiden FIFA Akan Kunjungi Malaysia di Tengah Skandal Naturalisasi FAM
Tunku Ismail juga menyebutkan tujuh pemain yang telah disetujui oleh Departemen Registrasi Nasional (NRD).
Mereka adalah Rodrigo Holgado, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Jon Irazabal, Hector Hevel, Gabriel Palmero, dan Facundo Garces.
Dari total 27 pemain yang diajukan, hanya tujuh nama tersebut yang lolos proses verifikasi.
“Sudah cukup baik kami memiliki tujuh, dan ke depannya, kami akan menyelidikinya lebih lanjut,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa laporan terkait kelayakan pemain naturalisasi Malaysia masih dalam proses peninjauan oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Namun, Tunku Ismail memastikan dirinya tetap mendukung tim nasional dan proyek naturalisasi demi kemajuan sepak bola Malaysia.
“Jika menyalahkan saya atas masalah ini dapat membantu Anda tidur nyenyak, maka saya menerimanya dengan terbuka. Tapi saya mencintai sepak bola, dan saya akan terus membantu semampu saya,” tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang