Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mitos Seputar Kehamilan yang Dipercaya, Begini Kata Dokter Kandungan

Kompas.com - 20/04/2025, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com – Beragam mitos seputar kehamilan masih banyak dipercayai masyarakat, padahal sebagian besar tidak terbukti secara medis.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr. Marcel Elian Suwito, Sp.OG, menegaskan bahwa informasi yang beredar seputar kehamilan sebaiknya tidak ditelan mentah-mentah.

Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/4/2025), dr. Marcel meluruskan beberapa mitos yang kerap membuat ibu hamil khawatir.

Baca juga: Ibu Hamil Rentan Terkena Influenza, Vaksinasi Jadi Solusi Perlindungan

Ibu hamil tidak boleh minum kopi atau teh

Salah satu mitos yang paling sering terdengar adalah larangan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi kopi atau teh. Menurut dr. Marcel, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

“Boleh dong, maksimal 200 miligram per hari atau sekitar dua gelas per hari,” ujarnya.

Ia menjelaskan, konsumsi kopi dan teh dalam batas wajar tidak menyebabkan kelainan pada janin.

Hanya saja, kafein bisa menghambat penyerapan nutrisi yang penting bagi ibu hamil dan janin, sehingga asupannya perlu dibatasi.

Baca juga: Vaksinasi Ibu Hamil: Langkah Penting untuk Menjaga Kesehatan Bayi

Bentuk perut ibu hamil menentukan jenis kelamin bayi

Mitos lain yang cukup populer adalah anggapan bahwa bentuk perut ibu hamil bisa menandakan jenis kelamin bayi, seperti perut yang tampak lebar disebut-sebut menandakan bayi perempuan, sedangkan perut yang lebih lancip berarti bayi laki-laki.

“Ini mitos. Tidak ada yang bisa menentukan jenis kelamin dari bentuk perut atau apapun itu,” jelas dr. Marcel.

Ia menjelaskan, penentuan jenis kelamin janin paling akurat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) sejak usia kehamilan 10 minggu.

Selain itu, jenis kelamin juga bisa diketahui lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG) di usia kehamilan 13 minggu, asalkan posisi janin mendukung.

Baca juga: 10 Tanda-tanda Hamil 1 Minggu, Tak Hanya Terlambat Haid

Konsumsi buah tertentu dapat menyebabkan keguguran

Tak sedikit ibu hamil yang menghindari buah nanas karena dianggap bisa memicu keguguran. Namun, dr. Marcel memastikan bahwa anggapan ini tidak benar.

“Ini juga mitos, konsumsi nanas tidak menyebabkan keguguran,” tegasnya.

Ia menjelaskan, keguguran umumnya disebabkan oleh kelainan kromosomal pada janin, kualitas produk kehamilan yang memang tidak berkembang sejak awal, atau gangguan pada DNA sperma.

Jika kehamilan telah melewati usia 10 minggu, faktor lain seperti komplikasi penyakit pada ibu yang mungkin belum terdeteksi sebelumnya juga bisa menjadi penyebab.

Meluruskan mitos seputar kehamilan sangat penting, agar ibu hamil tidak lagi khawatir dengan informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Jika ragu, sebaiknya selalu berkonsultasi langsung dengan tenaga medis agar kehamilan tetap sehat dan terpantau dengan baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau