KOMPAS.com - Masih banyak masyarakat yang khawatir, apakah kanker serviks bisa menular dari ibu ke bayinya saat kehamilan atau persalinan. Padahal, kanker ini tidak menular seperti infeksi biasa.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang berlangsung dalam jangka panjang.
Meski virus ini bisa menular melalui hubungan seksual, kanker serviks tidak berpindah dari ibu ke anak secara langsung seperti penyakit keturunan atau infeksi pernapasan.
“HPV tidak menular dari ibu ke bayinya selama kehamilan. Tidak seperti HIV atau hepatitis,” kata dr. Brian Prima Artha, Sp.OG(K), dalam talkshow Instagram Kementerian Kesehatan RI, Selasa (8/7/2025).
Ia menegaskan bahwa bayi yang lahir dari ibu dengan kanker serviks tidak otomatis tertular atau mengalami infeksi HPV, karena mekanisme penularannya berbeda dan tidak melewati plasenta.
Baca juga: Vaksin HPV Tak Hanya Cegah Kanker Serviks, Ini Penjelasan Dokter Kandungan
Meskipun tidak ditularkan melalui darah atau plasenta, ada kemungkinan penularan HPV dalam situasi tertentu.
Misalnya, jika virus HPV terdapat di jalan lahir saat proses persalinan, maka paparan bisa saja terjadi.
“Risiko itu sangat kecil. Tapi secara teori, kalau virus aktif di serviks dan lahiran normal, ada kemungkinan terpapar. Namun itu bukan berarti bayi pasti sakit,” jelas Brian.
Karena itu, dokter akan menilai kondisi ibu dan stadium penyakit sebelum memutuskan metode persalinan yang paling aman bagi ibu dan bayi.
Baca juga: Remaja Jadi Sasaran Vaksin HPV: Ini Alasan Pentingnya Diberikan Sejak Dini
Brian juga menekankan pentingnya edukasi mengenai kanker serviks, termasuk soal penularannya.
Ia menyayangkan masih adanya anggapan bahwa kanker serviks menular seperti flu atau diwariskan secara genetik, padahal keduanya tidak benar.
“Kanker serviks bukan penyakit keturunan. Juga bukan penyakit yang ditularkan lewat bersin atau sentuhan,” ujarnya.
Infeksi HPV hanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit pada area genital, bukan melalui kehamilan atau menyusui.
Kanker serviks tidak menular dari ibu ke bayi selama kehamilan.
Brian menegaskan, penularan HPV tidak terjadi lewat plasenta atau darah, dan risiko saat persalinan pun sangat kecil serta bisa dikendalikan melalui pemantauan medis.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang