Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com – Ibu hamil yang ingin berpuasa selama trimester pertama atau hamil muda harus berhati-hati, sebab ada risiko yang bisa memengaruhi pertumbuhan janin.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johar Baru, dr. Matthew Simangunsong, Sp.OG, menjelaskan, berpuasa di trimester pertama dapat berdampak pada pertumbuhan bayi di kemudian hari.
"Ada studi yang menunjukkan bahwa jika ibu berpuasa di trimester pertama, ada kecenderungan bayi mengalami pertumbuhan yang lebih kecil di masa mendatang," ujar Matthew dalam webinar, Jumat (7/3/2025), seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Mengapa Ibu Hamil Tidak Boleh Sembarangan Menggunakan Skincare?
Salah satu tantangan berpuasa saat trimester pertama adalah gejala mual dan muntah yang umum dialami ibu hamil.
Jika tetap berpuasa dalam kondisi tersebut, ada kemungkinan asupan nutrisi tidak mencukupi.
"Trimester pertama itu cenderung mual dan muntah. Kalau kita sudah mengalami itu lalu tetap memaksakan puasa, otomatis konsumsi makanan akan kurang, sehingga pertumbuhan janin bisa terganggu," jelasnya.
Baca juga: 3 Cara Aman Konsumsi Daun Kelor untuk Ibu Hamil
Oleh karena itu, jika ingin tetap berpuasa, ibu hamil harus memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan baik dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan cukup.
Selain kondisi kesehatan secara umum, ibu hamil juga perlu memastikan indeks massa tubuh (IMT) dalam kategori normal sebelum berpuasa.
Sementara jika berat badan masih di bawab normal, Matthew tidak merekomendasikan untuk berpuasa.
"Sebab, jika energi untuk tubuh ibu saja sudah kurang, lalu ditambah berpuasa, dikhawatirkan pertumbuhan janin akan terhambat," ungkapnya.
Ia menambahkan, jika ibu hamil ingin berpuasa, waktu yang lebih aman adalah pada trimester kedua atau ketiga.
Baca juga: 6 Manfaat Air Kelapa bagi Ibu Hamil, Termasuk Cegah ISK
Namun, keputusan ini tetap harus dikonsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu.
"Kita harus memastikan kondisi janin sebelum memutuskan berpuasa. Jika ada fasilitas USG di puskesmas, bidan, atau rumah sakit terdekat, sebaiknya lakukan pemeriksaan terlebih dahulu," sarannya.
Ia menambahkan, jika hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan bayi dalam kondisi baik dan air ketuban cukup, maka ibu hamil boleh menjalani puasa dengan tetap memperhatikan asupan nutrisi dan kondisi tubuh.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini