Diare Bisa Sebabkan Dehidrasi pada Anak, Ini 3 Cara Mencegahnya

JAKARTA, KOMPAS.com – Diare termasuk gangguan pencernaan anak yang, jika tidak ditangani dengan baik, bisa membahayakan buah hati karena menyebabkan dehidrasi.

“Diare rata-rata terjadi ketika anak BAB (buang air besar)-nya lebih sering dan fesesnya cair dibandingkan biasanya. Hal yang paling ditakutkan dari diare itu kekurangan cairan atau dehidrasi,” ujar dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi, dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A, Subsp.G.H dalam Media Discussion bersama RS Pondok Indah Group di Bouclette Deli, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Baca juga:

• Berapa Kali Idealnya Anak Buang Air Besar dalam Sehari? Ini Kata Dokter
• 7 Tanda Saluran Cerna Anak Sehat, Salah Satunya Mood Baik

Menurutnya, diare umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari satu minggu. 

Namun, jika anak mengalami muntah hingga kesulitan minum, risiko dehidrasi akan semakin tinggi.

“Terkadang diare diawali dengan gejala muntah-muntah sampai tidak bisa minum, itu berpotensi dehidrasi,” katanya.

Cara mencegah dehidrasi saat anak diare

Untuk mencegah kondisi dehidrasi akibat diare, Himawan membagikan beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orangtua di rumah. Simak selengkapnya.

1. Berikan cairan oralit

Saat anak mengalami diare, pastikan ia tetap mendapatkan asupan cairan yang cukup.

“Langkah mudah untuk mengatasi anak yang diare hingga dehidrasi yaitu berikan cairan oralit yang sudah tersedia banyak di apotek,” tutur Himawan.

Cairan oralit membantu menggantikan elektrolit tubuh yang hilang akibat buang air besar dan muntah terus-menerus.

Baca juga:

• Bolehkah Memberi Camilan Kemasan saat Anak MPASI?
• Manfaat Nutrisi Anak Tak Hanya untuk Tumbuh Tinggi, Ini Kata Dokter

2. Tetap berikan makanan

Dok. Shutterstock/TY Lim Diare termasuk gangguan pencernaan anak yang, jika tidak ditangani dengan baik, bisa membahayakan buah hati karena menyebabkan dehidrasi.

Jangan hentikan pemberian makanan meski anak sedang diare. Nutrisi tetap penting agar proses pemulihan anak lebih cepat.

“Tetap berikan makanan yang biasa anak makan, mungkin dalam porsi yang lebih sedikit tetapi lebih sering frekuensinya,” sarannya.

Hindari memberi anak makanan dalam porsi yang besar. Sebaliknya, ia menyarankan agar orangtua memberi makanan dalam porsi yang lebih sedikit, tapi lebih sering frekuensinya.

3. Awasi tanda-tanda dehidrasi

Waspadai gejala seperti mulut kering, jarang buang air kecil, lemas, atau anak tampak sangat haus. 

Jika muncul tanda-tanda tersebut, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari ahlinya. 

Baca juga:

• Orangtua, Jangan Asal Beri Makanan Saat Anak Berusia 1 Tahun
• Berapa Kebutuhan Cairan Anak agar Tidak Dehidrasi? Ini Kata Dokter

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)