KOMPAS.co - Menurut data Statista tahun 2023, generasi muda senang membeli pakaian bekas karena harganya murah. Apalagi, dengan gaji pas-pasan, membeli pakaian bekas memungkinkan mereka tetap tampil bergaya tanpa membuat kantong jebol.
Meski harga pakaian bekas lebih ramah di kantong, tetapi jangan sembarangan menggunakan pakaian bekas yang tidak terjamin kebersihannya karena bisa berdampak pada kondisi kulit.
"Memakai baju bekas yang tidak diproses dahulu bisa berbahaya karena bisa saja tertular kuman atau virus," kata dokter spesialis kulit FX Clinton Sp.DVE disela sebuah acara di Jakarta (30/10/2025).
Ia mengatakan, beberapa jenis virus juga bisa bertahan 24-48 jam di permukaan.
Baca juga: Cerita Aza dan Malihah, Pilih Thrifting Demi Berhemat di Tengah Pembatasan Impor Pakaian Bekas
Beberapa penyakit kulit yang bisa timbul antara lain eksim, infeksi jamur, kudis, dan juga moluskum kontagiosum.
Gejala yang bisa terjadi mulai dari gatal-gatal, ruam, atau bintil kecil seperti kutil pada kulit.
"Baju bekas sebaiknya diproses dulu dengan cara direndam dengan air panas dan deterjen minimal 30 menit, lalu dicuci. Jangan mencoba langsung baju bekas yang belum diproses," saran dr.Clinton.
Ia mengatakan, pada orang yang kondisi kulitnya tidak sehat, memakai pakaian bekas yang belum diproses sangat beresiko.
Baca juga: Purbaya Perketat Impor Pakaian Bekas Ilegal, Bakal Sanksi Denda hingga Blacklist ke Pelaku
"Pada orang yang lapisan pelindung kulitnya tidak bagus, misalnya ada penyakit eksim, ada luka terbuka, sebaiknya tidak menggunakan pakaian bekas begitu saja. Di klinik saja pada orang yang skin barrier-nya tidak bagus tidak dilakukan treatment yang keras, harus diperbaiki dulu lapisan pelindung kulitnya, karena memang sangat rentan pada penularan kuman," paparnya.
Pemerintah sendiri akan segera melarang impor pakaian bekas. Tujuannya adalah melindungi industri teksil dan produk dalam negeri.
Baca juga: 8 Fakta Eksim yang Perlu Kamu Ketahui, Pemicu hingga Pencegahan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang