Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat

Kompas.com - 16/07/2025, 16:54 WIB
Muhammad Daffa Aldiansyah,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Faktor ekonomi masih menjadi penyebab utama yang membuat sejumlah anak di Jakarta putus sekolah.

Ketiadaan biaya pada akhirnya membuat sejumlah anak terpaksa bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti yang dialami Aditya (16), warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, Aditya sudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya.

Baca juga: Sekolah Swasta Gratis, Warga Ucapkan Terima Kasih

"Aku terakhir sekolah di Palembang pas sekolah dasar, setelah itu aku tidak sekolah karena enggak ada biaya," ujarnya kepada Kompas.com di area Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).

Kini, Aditya harus membantu kedua orangtuanya untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar utang keluarga.

Setiap hari, ia berjaga di sebuah palang pintu rel kereta api tanpa pembatas, menjaga kendaraan yang melintas agar tetap aman.

Ia mengungkapkan bahwa keluarganya tengah terlilit utang, termasuk untuk membayar biaya kontrakan yang mereka tinggali.

"Parkir aja Bang setiap hari, ini kan relnya enggak ada pembatasnya. Jadi saya yang berjaga di sini, dan uangnya dikumpulkan untuk sehari-hari dan bayar hutang," imbuhnya.

Meski telah memikul beban besar sejak muda, Aditya tetap semangat untuk membahagiakan keluarganya.

Baca juga: Saat Murid Sekolah Rakyat Mulai Dilanda Rindu Keluarga...

 

Namun, ketika ditanya apakah ingin melanjutkan pendidikan melalui Sekolah Rakyat, ia menolak. Meski program itu gratis, ia lebih memilih bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya.

"Enggak mau, mau cari duit aja, karena buat bayar hutang," kata dia.

Aditya bercerita bahwa ia sudah mulai bekerja sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Dari hasil kerja tersebut, ia mendapatkan uang yang jumlahnya tak selalu menentu.

"Enggak tentu (uang yang didapat), terkadang sehari bisa Rp 60 ribu, terkadang bisa RP 30 ribu, tapi kan itu lumayan," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat adalah program pemerintah yang hadir sebagai upaya mengedepankan kesetaraan kesempatan pendidikan bagi seluruh anak-anak di Indonesia.

Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat Dilarang Bawa Ponsel, Orangtua Bisa Komunikasi ke Wali Asuh

Halaman:


Terkini Lainnya
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau