Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagetnya Pedagang Plaza 2 Blok M, Biaya Sewa Asli Tak Sampai Rp 1 Juta Per Kios

Kompas.com - 05/09/2025, 10:51 WIB
Hanifah Salsabila,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Plaza 2 atau District Blok M mengaku kaget saat mengetahui biaya sewa yang ditetapkan oleh pengelola tak setinggi yang biasa ditagihkan pihak koperasi.

Setelah mengetahui nominal per kios tak sampai angka Rp 1 juta, Yazid (23), salah satu pedagang, mempertanyakan ke mana perginya sisa uang itu.

“Kaget kayak, ‘Ini duit ke mana saja?’ Kami bayar Rp 2,5 juta lah, Rp 4,5 lah, dan kalian bayar cuma ke MRT itu berarti Rp 1 juta. Terus kalian enggak bayar dari bulan Januari sampai bulan Mei itu duit ke mana aja? Namanya ya, bisa dibilang penggelapan uang lah ya,” tutur Yazid kepada Kompas.com, saat ditemui di Blok M Hub, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Saling Tunjuk Soal Melejitnya Harga Sewa Kios di Plaza 2 Blok M

Biaya Rp 1 juta yang dibayarkan Yazid kepada MRT Jakarta sebagai pihak pengelola berlaku untuk dua kios yang ditempatinya.

Angka tersebut terungkap saat pedagang memprotes pengelola karena mematikan listrik di Plaza 2 Blok M.

Pengelola beralasan, pedagang belum membayar uang sewa terhitung sejak Januari hingga Mei.

“Karena tiba-tiba dimatiin lampu, uang sewa dari Januari sampai Mei ternyata belum dibayar, ke mana saja gitu uangnya gitu,” kata Yazid.

Pedagang pun diminta melunasi uang sewa tersebut kepada pengelola agar listrik kembali dinyalakan, dan pedagang bisa melanjutkan aktivitasnya.

Saat itu mereka membayar Rp 300.000 per kios untuk satu bulan, seperti harga yang ditetapkan oleh pengelola.

Bulan berikutnya, pedagang pun memutuskan untuk membayar langsung ke pihak MRT Jakarta dengan nominal yang sama.

Baca juga: Duduk Perkara Masalah Distrik Blok M: Apa yang Terjadi Antara Koperasi, MRT, dan UMKM?

Namun, kelegaan pedagang tak bertahan lama. Biaya sewa mereka justru melonjak drastis pada akhir Agustus.

“Dan Juli, Agustus itu belum ada tagihan. Belum ada tagihan sama sekali dari MRT. Tiba-tiba keluar tagihan Juli—Agustus, untuk toko saya sekitar Rp 15 juta dengan dua kios dari Kopema,” jelas dia.

Merasa dirugikan, pedagang pun ramai-ramai angkat kaki dari kiosnya. Kini, mereka dalam proses relokasi ke Blok M Hub yang difasilitasi pengelola.

Pramono ancam stop kerja sama

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta PT MRT Jakarta segera menghentikan kerja sama dengan koperasi yang terbukti melanggar kesepakatan terkait pengelolaan kios di District Blok M, Jakarta Selatan.

Langkah ini diambil menyusul banyaknya keluhan pedagang yang tidak sanggup bertahan karena tarif sewa kios melonjak jauh di atas kesepakatan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau