Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestle Perluas Kapasitas Produksi, Luhut Sebut Investasinya Lebih dari Rp 4,6 Triliun

Kompas.com - 07/06/2022, 18:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa hingga saat ini, Nestle telah melakukan investasi di Indonesia lebih dari Rp 4,6 triliun.

Diharapkan hal ini terus akan meningkat jumlahnya di Indonesia. Selain itu, penambahan kapasitas pabrik susu Milo semakin meningkatkan pengolahan produk dalam negeri hingga 100 persen oleh Nestle.

"Ini semakin memperbesar penyerapan susu di kalangan peternak sapi yang ada di Karawang, sehingga perlu pertimbangan juga untuk ekspor. Pemerintah terus mendorong keterlibatan UMKM lebih banyak lagi dalam ekonomi Indonesia. Saya juga berharap, government procurement (Pengadaan Barang dan Jasa) hingga Rp 400 triliun, bisa beli susunya dioptimalkan ke UMKM," ucapnya ditemui di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Luhut: BPKP Bakal Mulai Audit Perusahaan Sawit

Lebih lanjut kata Luhut, terkait pembangunan instalasi boiler biomassa Nestle juga mendorong penyerapan gabah petani sehingga mengurangi signifikan efek rumah kaca.

"Kapasitas boiler biomassa ini mencapai 8.800 ton sekam padi per tahun dari petani," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi adanya perluasan kapasitas produksi dan boiler biomassa, sebagai upaya sektor swasta dalam mendukung pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja, penggunaan bahan baku dalam negeri, dan komitmen dalam mengatasi permasalahan energi dan lingkungan Indonesia.

Menurutnya, komitmen Nestle Indonesia sejalan dengan sustainable development goals (SDGs) dalam membantu lebih dari 50 juta anak hidup lebih sehat, membantu memperbaiki taraf hidup lebih dari 30 juta keluarga, berupaya mencapai zero evironmental impact, sehingga menciptakan manfaat bersama.

Baca juga: Luhut: Investasi Starlink Sudah Tahap Final, Tesla Masih Negosiasi

"Isu perubahan iklim dunia yang menjadi concern Nestle dapat terjawab dengan diresmikannya proyek boiler biomassa, yang merupakan energi alternatif dapat mengurangi misi gas rumah kaca mengubah sekam padi atau gabah menjadi energi. Hal ini dapat mengurangi penggunaan energi fosil yang sewaktu-waktu dapat habis," ujarnya.

Presiden Direktur Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar menambahkan, sejak berdiri pada 1971 di Indonesia, pihaknya turut mendorong pembangunan serta keberlanjutan ekonomi Tanah Air.

Dengan meresmikan di pabrik di Karawang ini, terutama dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi, boiler biomassa ini menjadi bahan bakar pabrik, menghasilkan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

"Dipastikan investasi ini 100 persen diproduksi di Indonesia dan mendukung program pemerintah bangga buatan Indonesia. Ke depan, peningkatan produksi kami guna ekspor ke negara lain," katanya.

Baca juga: Belum Final, Luhut Sebut Tiket Naik ke Borobudur Diputuskan Jokowi Pekan Depan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Daftar Menteri yang Diganti Prabowo: dari Sri Mulyani hingga Budi Arie
Ekbis
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Bumi Aki Raih Penghargaan di SIAL Shenzhen 2025
Ekbis
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Digitalisasi Data Kependudukan Perkuat Ekonomi dan Inklusi Keuangan
Ekbis
Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu, Purbaya: Pesan Presiden adalah Balik Arah Ekonomi!
Ekbis
Proyek LRT Tahap I Tinggalkan Utang Rp 2,2 Triliun, Adhi Karya Tungggu Pembayaran
Proyek LRT Tahap I Tinggalkan Utang Rp 2,2 Triliun, Adhi Karya Tungggu Pembayaran
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau