JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto menyatakan seharusnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu menyumbang minimal sebesar 50 miliar dollar AS.
Dengan demikian, APBN tidak defisit.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidato pendahuluan tentang RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/8/2025).
"Harusnya BUMN itu menyumbang pada kita minimal 50 miliar dollar AS. Kalau 50 miliar dollar AS, APBN kita tidak defisit, saudara-saudara sekalian," kata Prabowo, Jumat.
Baca juga: Wamen yang Jadi Komisaris BUMN Tak Terima Bonus, Sengaja Ditaruh Prabowo sebagai Pengawas
Jumlah sumbangan itu didasarkan pada penghitungan pengembalian atas aset (return on assets) dari total aset BUMN.
Kepala Negara menyampaikan, aset badan usaha pelat merah kini mencapai 1.000 triliun dollar AS.
Berdasarkan ilmu ekonomi, bisnis dikatakan berhasil jika pengembalian aset berkisar 12 persen, atau paling tidak mencapai 10 persen.
Namun, untuk Indonesia yang merupakan negara "kaya", pengembalian cukup mencapai 5 persen agar APBN tidak defisit.
"Katakanlah konservatif 10 persen, katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen. Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN-BUMN kita asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 triliun dollar AS," ucap dia.
Oleh karena itu, ia meminta Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk membereskan BUMN-BUMN tersebut.
Baca juga: Prabowo Sebut Banyak Anak Muda Siap Gantikan Komisaris BUMN yang Keberatan Tak Terima Bonus
Terlebih, kata Prabowo, banyak pengelolaan BUMN yang tidak masuk akal.
BUMN itu rugi, namun jumlah komisarisnya justru banyak.
Sedangkan Prabowo menemukan, terdapat sejumlah komisaris yang mendapat tantiem Rp 40 miliar setahun dengan hanya mengikuti satu kali rapat dalam sebulan.
"Karena itu, saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita," ujar Prabowo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang