Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Tak Ada Pemimpin Sempurna

Kompas.com - 27/10/2025, 20:22 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pihaknya mendukung rencana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto, dengan pertimbangan jejak sejarah serta kontribusinya terhadap pembangunan bangsa.

Viktor menjelaskan, setiap tokoh bangsa memiliki jejak pengabdian yang patut diapresiasi. Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk melihat rencana ini secara arif dan tidak terjebak pada penilaian yang sempit.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang arif menghargai pengabdian dan kontribusi tokoh terhadap bangsa dan negara. Setiap era memiliki tantangan dan keputusan besar yang diambil demi keberlangsungan negara. Dalam konteks itu, kita perlu menilai secara objektif peran Presiden Soeharto dalam membangun fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas nasional,” ujar Viktor dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Berharap Gelar Pahlawan untuk Soeharto Terwujud, Titiek Yakin Banyak Warga yang Pro

Viktor mengatakan, pada masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia mampu mencapai sejumlah kemajuan signifikan di sektor ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan.

Dia menyebut, kepemimpinan nasional senantiasa meletakkan tujuannya demi menebar manfaat dan mewakafkan diri untuk bangsa dan negara.

Lagipula, kata Viktor, tidak ada pemimpin yang sempurna.

“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Setiap masa memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang penting adalah bagaimana kita mengambil pelajaran dari masa lalu untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan hari ini,” tuturnya.

Viktor pun menyatakan Nasdem mendukung upaya pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto dengan berbagai pertimbangan yang arif dan bijaksana.

Baca juga: Soal Penolakan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Fadli Zon: Saya Tak Mendengar...

“Penetapan gelar pahlawan harus melalui pertimbangan komprehensif, bukan hanya dari sisi politik, tetapi juga moral, historis, dan kontribusi nyata terhadap bangsa,” ucap Viktor.

Viktor berharap, proses ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat rekonsiliasi sejarah dan menumbuhkan semangat kebangsaan yang inklusif.

“Kita perlu memandang masa lalu sebagai cermin. Dari sana, kita bisa melangkah dengan lebih dewasa dalam membangun masa depan,” imbuhnya.

Diketahui, Partai Golkar mendukung pemerintah memberi gelar pahlawan nasional buat Soeharto.

Sementara itu, PDI-P menilai Soeharto tidak layak menerima gelar pahlawan nasional.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau