JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengakui bahwa teknis pelaksanaan car free night (CFN) tak semudah car free day (CFD) yang rutin dilaksanakan setiap pekan di Ibu Kota.
Salah satu tantangan utama, terletak pada aspek pengamanan dan penyesuaian jalan di lapangan, serta sosialisasi kepada masyarakat. Terkhusus bagi layanan transportasi umum maupun pelaku usaha di sekitar lokasi.
“Car free night harus jalan, tapi memang tidak bisa langsung bersamaan dengan kegiatan besar seperti CFD. Teknisnya agak sulit, situasi keramaian di malam hari juga berbeda, sehingga perlu sosialisasi,” katanya di Jakarta sebagaimana dikutip KompasTV, Sabtu (12/7/2025).
Baca juga: Mengurangi Bau pada Kabin Mobil: Hindari Bawa Barang Berikut Ini
Rano menambahkan, Pemprov DKI sempat berencana menggelar CFN bersamaan dengan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam. Namun, rencana tersebut akhirnya ditunda karena dinilai kurang ideal dari sisi teknis dan potensi kerumunan.
“Kegiatan Muharam tetap berjalan, anak-anak yatim tetap menerima santunan, total hampir 3.000 anak. Tapi car free night-nya ditunda dulu,” ujarnya.
Meski demikian, Rano memastikan bahwa Pemprov DKI belum benar-benar membatalkan wacana CFN.
Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah uji coba terbatas di kawasan Dukuh Atas hingga Thamrin.
Baca juga: Tips Agar Tak Salah Beli Shock Replika untuk Motor
“Kami mau coba di antara Dukuh Atas dan Thamrin. Sebetulnya warga Jakarta sudah paham area mana yang digunakan. Tapi panjangnya tidak bisa terlalu jauh, karena teknisnya memang tidak mudah,” tutur Rano.
“Car free night ini memang harus ada sosialisasi. Harus dibahas bersama-sama,” ucapnya lagi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini