Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Komunitas Nmax yang Halangi Bus di Ciwidey

Kompas.com - 01/10/2025, 18:38 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini viral video konvoi komunitas motor NMAX menyetop bus yang sedang melaju di belokan menanjak.

Setelah diketahui, lokasi kejadiannya ada di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/9/2025). Pengendara tersebut menyetop bus supaya rombongan motor di belakangnya bisa mendahului.

Lewat unggahan di akun Instagram bandungmaxcommunity_, pengendara NMAX tersebut membuat video permohonan maaf, tidak bermaksud arogan, tapi ingin mengurai kemacetan di belakang bus.

Baca juga: Michelin Luncurkan V-Belt Premium untuk Sepeda Motor

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BandungMaxCommunity (@bandungmaxcommunity_)

 

"Saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Tidak ada maksud mau arogan, tapi semata-mata niat untuk mengurai kemacetan panjang di belakang," kata pelaku yang tidak disebutkan namanya.

Dia juga berterimakasih kepada sopir bus karena mau berhenti dan memberi jalan. Dia meminta maaf kalau cara dia menyetop bus dan tempatnya kurang tepat dan bisa membahayakan.

Bandung Max Community juga memberikan permohonan maaf atas tingkah dari anggotanya tersebut. Pelaku kabarnya siap menerima sanksi organisasi sesuai aturan yang berlaku di komunitas.

Baca juga: Etika Touring Aman dan Tidak Ganggu Pengguna Jalan Lain

Arief, Instruktur Yamaha Riding Academy memberikan komentar pada video yang viral tersebut. Tidak bisa pengendara motor sembarangan meminta jalan, apalagi kendaraan besar di tempat yang berbahaya, tikungan dan menanjak.

"Kewajiban pengendara baik saat sendiri, rombongan, motor, mobil, bus, wajib mematuhi peraturan lalu lintas, berperilaku aman, serta menghargai pengguna jalan lain," kata Arief kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025).

Perhatikan kalau mendahului kendaraan di tikungan dan marka garis tidak putus sangat berbahaya. Sebagai pemimpin rombongan juga harus menjaga keselamatan, tidak terburu-buru, dan arogan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau