Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Suzuki Victoris CBG, SUV Bertenaga Biogas

Kompas.com - 01/11/2025, 07:41 WIB
Azwar Ferdian

Editor

TOKYO, KOMPAS.com — Di tengah ramai kendaraan listrik baterai yang hadir di Japan Mobility Show, Suzuki tampil berani dengan sesuatu yang lebih organik yakni menghadirkan Suzuki Victoris CBG.

Huruf “CBG” pada Victoris berarti Compressed Bio-Methane Gas. Adalah gas metana yang dihasilkan dari limbah organik seperti kotoran ternak dan sisa pertanian, kemudian dikompresi menjadi bahan bakar kendaraan.

Teknologi ini memanfaatkan siklus karbon alami: karbon yang dilepaskan saat pembakaran berasal dari biomassa yang baru, bukan dari fosil jutaan tahun lalu. Artinya, nyaris netral karbon.

Baca juga: Suzuki Fronx Raih 5 Bintang Uji Tabrak ASEAN NCAP

"Suzuki menempatkan Victoris CBG sebagai salah satu simbol strategi multi-pathway menuju karbon netral, bahwa elektrifikasi bukan satu-satunya jalur menuju masa depan hijau," jelas Aritaka Okajima, Director and Senior Managing Officer Suzuki Motor Corporation, di ajang Japan Mobility Show 2025.

Suzuki Victoris CBG tampil di ajang Japan Mobility Show 2025Azwar F/KOMPAS.com Suzuki Victoris CBG tampil di ajang Japan Mobility Show 2025

Secara visual, Victoris CBG tetap mempertahankan bahasa desain SUV modern Suzuki: fascia tegas, garis bodi berotot, dan proporsi elegan.

Namun rahasianya ada di bagian bawah mobil. Tangki CBG dipasang di bawah (under-floor), bukan di bagasi seperti mobil CNG biasa, sehingga ruang kargo tetap lega.

Mesin berbasis bensin konvensional, dimodifikasi untuk menerima campuran gas CBG.

Dalam konteks global, CBG menawarkan keunggulan pragmatis dibanding BEV, dimana waktu pengisian singkat atau setara mengisi CNG. Infrastruktur lebih mudah diadaptasi dari jaringan LPG/CNG yang sudah ada.

Bagian kabin depan Suzuki Victoris CBG yang ada di Japan Mobility Show 2025Azwar F/KOMPAS.com Bagian kabin depan Suzuki Victoris CBG yang ada di Japan Mobility Show 2025

Selain itu mobil juga tTidak membutuhkan baterai besar atau logam rare earth. Suzuki menegaskan bahwa teknologi ini bukan kompetitor BEV, melainkan pelengkap.

Dengan CBG, emisi CO? dari transportasi bisa ditekan tanpa menunggu infrastruktur listrik sempurna.

Meski menjanjikan, Victoris CBG masih berstatus konsep pameran. Ada beberapa hambatan yang masih dihadapi. Produksi CBG dalam skala besar butuh jaringan peternakan & instalasi digester bio-methane yang stabil.

Distribusi gas bertekanan tinggi juga menuntut regulasi dan infrastruktur ketat. Terakhir, harga kendaraan dan biaya perawatan masih perlu dikaji agar bisa kompetitif dengan mobil bensin atau hybrid.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau