Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dedi Gantungkan Mimpi Punya Rumah pada Tabungan Emas Pegadaian

Kompas.com - 23/09/2025, 05:52 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Yanuar Dedi (30) bersama sang istri, Meilita Elaine (26), menggantungkan mimpinya untuk memiliki sebuah rumah pada tabungan emas yang dikumpulkan sedikit demi sedikit di Pegadaian.

Dedi menikah dengan Meilita sejak setahun yang lalu. Dia pun memutuskan untuk tinggal sementara di sebuah kos Kecamatan Bubutan, Surabaya.

"Awal nikah itu, (rencananya) nabung uang dulu setelah terkumpul kita konversikan ke emas," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Cerita Purnomo Berinvestasi Emas di Pegadaian, Terinspirasi dari Kisah Gen-Z

Dedi memiliki impian, tabungan emas itu digunakan untuk membeli rumah suatu saat nanti. Sebab, dia bersama sang istri tidak mau tinggal di tempat kos sampai masa tuanya nanti.

"Kita ada cita-cita suatu saat bisa beli rumah, jadi nilai tabungannya itu enggak kegerus. Tapi memang istri sudah kenal emas itu sejak dia SMA jadi enggak asing juga, dia sudah paham," jelasnya.

Baca juga: Berkat Tabungan Emas, Hefni Wujudkan Mimpi Beli Rumah dan Mobil

Pria kelahiran Kediri itu sempat berpikir untuk mengumpulkan uang terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Sebab, harga emas sendiri masih menyentuh Rp 1,5 juta per gram.

"Makin ke sini makin mahal, emas batangan sudah enggak bisa dijangkau. Kalau pun kita menggunakan sistem nabung uang dulu baru konversi, nilai emas juga makin naik lagi nanti," ucapnya.

Akhirnya, Dedi dengan buru-buru mencari berbagai perusahaan investasi emas yang dinilai cocok dengan tabungan dan pendapatannya. Dia pun menemukan aplikasi Pegadaian Digital.

"Bisa (nabung) dengan uang kecil, aku pakainya Pegadaian Digital karena kan minimal Rp 10.000, kita enggak perlu nunggu uang kekumpul senilai 5 atau 10 gram," ujarnya.

Dedi mengaku masih belum menemukan berbagai kemudahan untuk berinvestasi emas di perusahaan lainnya.

"Dulu banget sempat pernah buka, tapi karena konvensional harus ke kantornya akhirnya enggak lanjut. Ada menyesalnya sedikit kalau liat perkembangan (harga) sekarang, harusnya waktunya panen," katanya.

"Enaknya, kalau kita misal nih mau jual bisa langsung duit masuk rekening, eggak perlu ke butik. Kalau ada kepepetnya itu bisa langsung digunakan, tapi ya amit-amit, niatnya tetap jadi tabungan," tambahnya.

Oleh karena itu, Dedi mengingatkan kepada generasi muda untuk sadar pentingnya berinvestasi sejak dini. Dia juga menyarankan, menabung melalui Pegadaian yang mengEMASkan Indonesia.

"Ini investasi yang cocok untuk anak muda, aman, pertumbuhannya lumayan cepat. Kita punya beberapa keping yang dibeli saat emas harganya Rp 1,5 juta per gram, belum ada setahun sekarang Rp 1,9 juta," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Pertamina Patra Niaga Tangani 462 Keluhan Motor Brebet di Jatim
Surabaya
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Estimasi Awal, Kuota Haji di Kabupaten Pasuruan 2026 Naik 267 Orang
Surabaya
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Sopir Pikap di Pamekasan Borong 30 Jeriken Solar di SPBU Bermodal 2 Surat Kuasa
Surabaya
Surabaya dan Dilema 'Thrifting', antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya dan Dilema "Thrifting", antara Simbol Gaya Hidup dan Ancaman Limbah Fesyen
Surabaya
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Para Pejabat Pensiun, 138 SDN di Kabupaten Blitar Tak Punya Kepala Sekolah
Surabaya
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Eri Cahyadi Tanggapi Video Viral Admin di Instagram: Saya Selalu Kasih Kesempatan untuk Anak Muda
Surabaya
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Remaja Asal Surabaya Dianiaya hingga Tewas di Sampang, Polisi Segera Panggil 2 Saksi
Surabaya
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Pesan Khofifah untuk Siswa SMA Jatim yang Menjalani TKA: Jaga Emosi Tetap Stabil
Surabaya
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Bertengkar dengan Pacar, Pria di Banyuwangi Ancam Bunuh Warga
Surabaya
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Antre di SPBU Swasta, Warga Surabaya dan Sidoarjo Cari Aman di Tengah Isu Kualitas BBM
Surabaya
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Toko Swalayan di Blitar Dibobol Maling, Rokok dan Kosmetik Jutaan Rupiah Raib
Surabaya
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Armuji Sidak Investasi Bodong yang Rugikan Korban Rp 1,2 M, Minta Pelaku Jual Aset untuk Ganti Rugi
Surabaya
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Sapi Bobot 1,4 Ton Milik Faisal Menangkan Kontes Sapi di Jember, Pecahkan Rekor Nasional
Surabaya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
Surabaya
Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau