Rishi Sunak, Mantan PM Inggris Kini Jadi "Karyawan" Microsoft dan Anthropic

Kompas.com - Diperbarui 14/10/2025, 05:30 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber BBC

Ringkasan berita

  • Mantan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak resmi bergabung dengan Microsoft dan startup AI Anthropic sebagai penasihat. 
  • Karena khawatir ada konflik kepentingan, aktivitas Sunak terkait Microsoft dan Anthropic akan dibatasi. Ia dilarang melobi menteri, pejabat publik, atau memberikan saran soal proyek pemerintah hingga Juli 2026.
  • Sunak menegaskan semua penghasilan dari dua perusahaan itu akan disumbangkan ke yayasan amal “The Richmond Project.”

KOMPAS.com - Setelah melepas jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris tahun lalu, Rishi Sunak kini menjadi "karyawan" perusahaan teknologi besar, yakni Microsoft dan startup kecerdasan buatan (AI) Anthropic.

Akan tetapi, ia bukan lah karyawan biasa. Kedua perusahaan tersebut sama-sama mendapuk Sunak sebagai penasihat (advisor).

Di Microsoft, Sunak akan lebih fokus untuk memberi masukan soal tren atau keramaian di bidang geopolitik, serta menyumbang pendapat soal strategi global perusahaan.

Sementara di Anthropic, tugas dia adalah memberikan pandangan terkait kebijakan dan tata kelola AI yang diterapkan perusahaan. 

Baca juga: Microsoft Rilis Paket Langganan 365 Premium, Dapat Copilot AI dan OneDrive 6 TB

Nah, karena latar belakang kariernya yang berasal dari politisi dan mantan PM, ada kekhawatiran bahwa kehadirannya bisa menciptakan konflik kepentingan di Inggris, yang tentunya berpotensi menguntungkan kedua perusahaan tadi.

Oleh karena itu, lembaga independen yang mengawasi aktivitas mantan pejabat pemerintah di Inggris, yaitu Advisory Committee on Business Appointments (Acoba) melarang Sunak untuk melakukan berbagai hal. 

Salah satunya adalah melarang dia untuk melobi menteri atau pejabat pemerintah atas nama Microsoft atau Anthropic. 

Sunak juga diwajibkan untuk tidak memberikan nasihat terkait tender alias proyek pemerintah Inggris, atau melobi pejabat publik selama dua tahun sejak hari terakhirnya di kabinet.

Hari terakhir Sunak di kabinet adalah Juli 2024, sehingga ia tidak boleh memberikan nasihat terkait hal di atas hingga sekitar Juli 2026.

Kepentingan Microsoft dan Anthropic di Inggris

Acoba menilai, baik Microsoft maupun Anthropic saat ini memiliki kepentingan signifikan terhadap kebijakan pemerintah Inggris.

Kepentingan Microsoft berkisar di soal investasi dan pengaruh mereka di ekosistem AI dan cloud di Inggris. 

Sedangkan kepentingan Anthropic disebut lebih ke arah perluasan operasi dan pengaruh dalam arah kebijakan AI yang sedang dibentuk di Inggris. 

Baca juga: Microsoft Umumkan Paket Xbox Game Pass Baru, Ini Harganya

Dengan kepentingan yang sedang diincar kedua perusahaan tersebut, penunjukan Sunak boleh jadi dapat menimbulkan persepsi adanya “akses dan pengaruh yang tidak adil” dari mantan pejabat pemerintah. 

Meski demikian, dalam praktiknya, Acoba menilai Sunak mungkin tak akan begitu berpengaruh bagi pemerintah Inggris. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau