Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Lapangan Banteng: Lokasi, Jam Buka, dan Fasilitas

Kompas.com - Diperbarui 02/07/2025, 15:54 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat saat ini merupakan salah satu ruang terbuka atau taman di Jakarta yang digemari warga untuk menghabiskan waktu akhir pekan.

Lapangan Banteng menjadi salah satu spot menarik bagi masyarakat, baik untuk rekreasi, wisata edukasi, atau sekadar berbincang menikmati terbenamnya senja.

Usai direvitalisasi pada 2018, Taman Lapangan Banteng semakin ramai dikunjungi keluarga, sahabat, anak-anak, ataupun pasangan.

Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

Sejarah Lapangan Banteng

Selain bentuknya kini, yang menarik dari Lapangan Banteng tak lain adalah sejarahnya. Setiap era pemerintahan menorehkan kisah di lapangan yang dulu bernama Waterlooplein ini.

"Pada abad ke 16 dulunya kawasan Lapangan Banteng ini hutan. Ada banyak hewan liar termasuk banteng. Biasa menjadi tujuan para tentara ketika liburan untuk berburu," kata Pendiri Komunitas Jelajah Budaya, Kartum Setiawan di acara Tur Misteri Napoleon, Gambir, Minggu (13/1/2019).

Pengunjung yang sedang berfoto-foto di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/9/2023) sore. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pengunjung yang sedang berfoto-foto di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/9/2023) sore.

 

Pada perkembangannya hutan dibabat dan menjadi tanah dari seorang taipan Anthony Paviljoen yang punya tanah sangat luas, se-Weltevreden yang membentang dari Gunung Sahari sampai Senen jika diukur jaraknya sekarang. Sesuai nama pemiliknya, Lapangan Banteng kala itu dinamakan Paviljoensveld atau Lapangan Paviljoen.

Lapangan ini kemudian pindah kepemilikan beberapa kali. Dari Anthony Paviljoen ke tuan tanah dari Depok, Cornelis Chastelein lalu dibeli lagi oleh Justinus Vinck.

Pada masa itu tanah di kawasan Lapangan Banteng disewakan kepada orang Tionghoa. Mereka menanam tebu dan beternak sapi serta kerbau di Lapangan Banteng. Di masa kekuasaan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels, kawasan Lapangan Banteng lantas dijadikan tempat latihan militer. Zaman terus bergulir, semakin banyak perubahan di Lapangan Banteng.

"Dahulu di tengah Lapangan Banteng ini ada patung singa yang lebih menyerupai anjing pudel menghadap ke arah Istana Daendels (sekarang Gedung AA Maramis di Kemenkeu). Sebenarnya ini sindiran orang Belanda terhadap Perancis yang kalah di pertempuran Waterloo," jelas Kartum.

Pada zaman penjajahan Jepang patung singa tersebut dihancurkan. Kemudia pasca Indonesia Merdeka, Soekarno menempatkan Tugu Pembebasan Irian Barat. Nama Lapangan Banteng sendiri, menurut Kartum, merujuk kepada lambang kekuatan dan nasionalisme, juga mengacu kepada hewan liar yang pernah hidup di kawasan ini dahulu salah satunya banteng.

 

Sekitar tahun 1980-an taman ini sempat dipergunakan sebagai terminal bus untuk rute dalam dan luar kota, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Pada 1993, fungsi Lapangan Banteng dikembalikan lagi sebagai ruang terbuka hijau kota. Taman Lapangan Banteng ditata secara bertahap dari tahun 2004 sebelum akhirnya disempurnakan pada 2007 dan direvitalisasi. 

Sebagai taman publik yang bisa dikunjungi gratis, Lapangan Banteng sering dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti olahraga, tempat bermain, dan eksibisi luar ruangan, salah satunya event tahunan Pameran Flona. 

Taman ini ditanami berbagai jenis tanaman dari mulai pohon peneduh, pengarah, penghias, berbagai jenis palem dan tanaman hias lainnya. Jenis pohon di taman ini antara lain mahoni, angsana, salam, asem, dan kupu-kupu. 

Baca juga: 6 Aktivitas di Taman Wiladatika Cibubur, Nongkrong dan Olahraga


Jam buka Taman Lapangan Banteng

Taman Lapangan Banteng beralamat di Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau