Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Danau Kelimutu di Ende Berubah Warna, Wisatawan Dianjurkan Jaga Jarak

Kompas.com - 08/07/2024, 11:39 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Air di Danau Kelimutu di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), tampak mengalami perubahan warna dalam beberapa bulan terakhir. Wisatawan pun dianjurkan menjaga jarak dari tepi danau. 

"Perubahan warna (di Danau Kelimutu) jelas faktor utamanya karena aktivitas vulkanik," tutur Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman, dikutip dari Antara, Senin (8/7/2024).

Baca juga: 13 Tempat Wisata di Ende NTT, Kota Pancasila 

Sebagai informasi, Gunung Kelimutu adalah gunung api tipe strato dengan tiga danau kawah yang dikenal sebagai Danau Kelimutu.

Ketiganya adalah Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Ko'ofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu).

Air di ketiga danau kawah tersebut memiliki warna berbeda-beda. Dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (10/6/2024), warna air di danau Kawah I mengalami perubahan dari biru kehijauan pada Selasa (14/5/2024) menjadi coklat kehitaman pada Rabu (22/5/2024).

Selanjutnya, dikutip dari Antara, Senin (8/7/2024), warna air di danau Kawah II juga berubah dari biru muda jadi hijau tosca

Baca juga:

Air danau kawah I Tiwu Ata Polo Gunung Kelimutu berubah warna dari coklat kehitaman menjadi coklat. Dok. PGA Kelimutu Ende Air danau kawah I Tiwu Ata Polo Gunung Kelimutu berubah warna dari coklat kehitaman menjadi coklat.

Berdasarkan pantauan visual, tampilan dan sebaran belerang di permukaan air danau Kawah II khususnya terpusat di bagian tengah kawah. 

Tidak hanya itu, Irwan menyampaikan, ada indikasi naiknya fluida magmatik ke permukaan berdasarkan sebaran belerang di permukaan danau kawah itu. 

"Sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II juga menunjukkan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya," ucap dia. 

Adapun supai magma masih terjadi ke permukaan. Alhasil, status Gunung Kelimutu masih di Level II atau Waspada. 

Saat ini, bahaya yang berpotensi terjadi adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter.

"Sehingga kami rekomendasikan agar masyarakat atau pengunjung tidak berada di area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah," pesan dia. 

Baca juga: Gunung Kelimutu Waspada, Wisata ke Danau Kelimutu Dibatasi

Sehubungan dengan aktivitas di gunung tersebut dan sebagai aspek keselamatan, Balai Taman Nasional Kelimutu memberlakukan pembatasan pengunjung. 

Pengunjung juga diwajibkan memakai masker, membawa air minum sendiri, dan mengikuti aturan jam kunjungan dari pukul 06.00 Wita sampai 12.00 Wita.

Selain itu, aktivitas kunjungan pun harus disesuaikan dengan aktivitas terkini gunung tersebut.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau