Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Fuji Batal Punya KA, Jepang Lebih Pilih Trem Tanpa Rel

Kompas.com - 21/11/2024, 06:03 WIB
Aska Bagus Aldika,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Prefektur Yamanashi di Jepang, resmi membatalkan rencana pembangunan jalur kereta api menuju Gunung Fuji.

Sebagai gantinya, sistem trem berbasis ban karet kini menjadi alternatif transportasi yang tengah dikaji untuk membawa pendaki menuju gunung ikonik Jepang tersebut.

Dilansir dari laman The Asahi Shimbun, pada 18 November 2024, Gubernur Yamanashi Kotaro Nagasaki mengumumkan  bahwa sistem transportasi baru bernama Fuji Tram sedang dalam tahap pengembangan.

Baca juga: 5 Lokasi Terbaik Menikmati Pemandangan Gunung Fuji

Trem ini diklaim akan menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan memanfaatkan sel bahan bakar hidrogen dan ban karet.

Fuji Tram dirancang memiliki dua gerbong, masing-masing sepanjang 32 meter, menyerupai bentuk kereta api.

Fuji Tram direncanakan akan melintasi jalur Fuji Subaru Line, yang menghubungkan kaki Gunung Fuji dengan Stasiun Kelima, jalur utama para pendaki.

Baca juga: Sempat Terlambat, Salju di Puncak Gunung Fuji Akhirnya Muncul

Fuji Tram akan beroperasi mengikuti garis putih atau penanda magnetik yang dipasang di jalan sebagai panduan.

Dengan implementasi sistem ini, kendaraan umum akan dilarang melintas di jalur tersebut guna mengurangi lalu lintas dan dampak negatif dari overtourism (kelebihan wisatawan).

Langkah ini diambil sebagai respons atas berbagai masalah lingkungan yang dihadapi Gunung Fuji akibat peningkatan jumlah wisatawan.

Kerusakan alam dan perilaku wisatawan yang mengganggu menjadi perhatian utama pemerintah prefektur.

Baca juga: Fenomena Tak Biasa, Gunung Fuji Belum Bersalju di Akhir Oktober

Sebelumnya, pembangunan jalur kereta api merupakan salah satu janji kampanye Nagasaki saat pemilihan gubernur.

Namun, rencana tersebut ditolak oleh Walikota Fujiyoshida, Shigeru Horiuchi, dan beberapa kelompok masyarakat yang khawatir proyek itu akan memperburuk kerusakan lingkungan Gunung Fuji.

Selain itu, mereka juga menganggap jalur kereta api terlalu berisiko terhadap bencana alam seperti longsoran salju dan membutuhkan biaya besar untuk pembangunannya.

Baca juga: Pembatas Spot Foto Gunung Fuji di Jepang Diturunkan, Ini Alasannya

Menurut Prefektur Yamanashi, Fuji Tram menawarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan pembangunan jalur kereta api.

Trem ini juga dianggap lebih fleksibel dalam menghadapi tikungan sempit dan lereng curam, membuatnya cocok untuk medan di sekitar Gunung Fuji.

Kendaraan ini bahkan dirancang untuk dapat berfungsi sebagai bus di jalan biasa, memberikan fleksibilitas lebih dalam penggunaannya.

Sistem ini juga direncanakan untuk terhubung dengan Stasiun Prefektur Yamanashi, stasiun baru di ibu kota prefektur, Kofu, yang akan dibangun bersamaan dengan pembukaan jalur kereta maglev Linear Chuo Shinkansen.

Selain itu, Fuji Tram dinilai memiliki potensi untuk diperluas ke wilayah lain di jalan umum.

Baca juga: Gedung di Tokyo Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau