Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Paul Farrell, Hampir Tewas Setelah Terjatuh di Gunung Rinjani

Kompas.com - 27/06/2025, 16:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

KOMPAS.com - Turis asal Irlandia, Paul Farrell (32) hampir bernasib sama seperti Juliana Marins (26) yang meninggal dunia karena terjatuh ke jurang sedalam 600 di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (21/6/2025).

Paul pada Oktober tahun lalu, juga terjatuh di sekitar 200 meter di medan yang curam dan berbahaya.

Farrell ingat peristiwa tersebut. Ia bangun bangun pagi sekali di base camp untuk memulai pendakian. Menurutnya, bagian pertama pendakian mudah, tapi sulit untuk mencapai puncak.

"Tanah di sana berbeda, saya melangkah maju satu langkah tapi mundur dua langkah. Karena kami berada di gunung berapi, tanahnya berpasir dan kaki bisa tenggelam," ungkapnya dalam wawancara dengan BBC News Brasil.

Baca juga: Pelajaran dari Rinjani, Ketahui Cara Kirim Sinyal Darurat di Gunung

Setelah mencapai puncak gunung, Farrell merasa terganggu oleh kerikil-kerikil kecil di dalam sepatu kets yang dikenakannya.

"Karena tidak nyaman, saya memutuskan untuk melepas sepatu kets untuk mengeluarkan kerikil. Saya juga melepas sarung tangan agar leluasa mencopot sepatu," kata Paul Farrell.

Tiba-tiba embusan angin menerbangkan sarung tangannya ke arah gunung berapi.

"Pada saat itu, saya berlutut. Tanah tempat saya berdiri runtuh begitu saja."

Farrell jatuh dari tebing dan, menurutnya, ia masuk ke "mode bertahan hidup."

"Kecepatan saya jatuh makin cepat, adrenalin terpompa. Saya segera menyimpulkan bahwa saya bisa mati kapan saja."

Tempat perlindungan

Paul Farrell, pendaki Gunung Rinjani asal Irlandia, yang hampir bernasib sama dengan Juliana Marins. Beruntung ia bisa diselamatkan setelah terjatuh 200 meter di medan yang curam.instagram.com/farrellpaulo Paul Farrell, pendaki Gunung Rinjani asal Irlandia, yang hampir bernasib sama dengan Juliana Marins. Beruntung ia bisa diselamatkan setelah terjatuh 200 meter di medan yang curam.
Warga Irlandia itu berkata bahwa satu-satunya alternatif dalam situasi itu adalah menemukan batu besar yang bisa dipegang, agar dirinya tidak jatuh makin cepat di tebing yang curam.

"Saya mencoba menancapkan kuku dan tangan saya ke apa saja, hanya untuk memperlambat. Sampai saya melihat sebuah batu besar dan saya mencoba mengalihkan jalan saya ke arah batu itu."

"Saya menabrak batu itu, tetapi untungnya saya berhasil menghentikan laju jatuh."

Farrell berhenti sekitar 200 meter di kedalaman jurang. Di sana, dia bisa mengatur napas dan melihat bahwa—walau telah terjatuh ratusan meter—tubuhnya hanya menderita beberapa luka dan goresan.

"Meski begitu, saya tidak aman. Di tempat itu, saya bisa terpeleset kapan saja."

Halaman:


Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau