Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kemacetan di Bali, Kemenhub Wacanakan Program Water Taxi

Kompas.com - 06/08/2025, 14:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan rencana program water taxi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali.

"Rencana program (water taxi) ini sebenarnya salah satu alternatif mengurangi kemacetan. Jadi program-program lain juga tetap berjalan untuk mengurangi kemacetan di wilayah Bali, terutama dari bandara ke destinasi wisata, dalam hal ini Canggu," ujar Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Lollan Andy Sutomo Panjaitan di Jakarta seperti dilansir Antara, Rabu (6/8/2025).

Andy mengatakan rencana water taxi, yang akan menjadi sistem transportasi di perairan ini dikembangkan sebagai salah satu solusi alternatif agar para turis yang ingin mencapai wilayah Canggu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak mengalami kemacetan.

Kalau dari progres saat ini, Kemenhub memandang untuk yang sifatnya birokrasi diadakan percepatan.

Artinya kolaborasi antara kementerian dan lembaga, juga sinkronisasi program pusat dan daerah sudah terbentuk, dan untuk hal lainnya terkait perizinan, terutama terkait dengan Kemenhub, siap memberikan dukungan percepatan.

Baca juga: Mobil Pribadi Jadi Penyebab Bali Macet Parah Saat Libur Nataru

Namun ada juga perizinan di lembaga lain terkait dengan izin lingkungan dan izin pemanfaatan ruang laut, terkait hal tersebut Kemenhub juga siap untuk mendukung hal ini.

"Tetapi yang terpenting adalah bagaimana sebenarnya kajian studi yang komprehensif bisa dihasilkan dalam waktu dekat ini. Perlu kajian yang mendalam terkait dengan hal-hal teknis, ekonomi, dan juga sosial budaya," ujar Andy.

Menurutnya, ini semua saling keterkaitan terutama dalam hal teknis misalkan bagaimana sebenarnya kontur laut dan posisi-posisi faktor-faktor alam lainnya yang perlu dipertimbangkan dan efek-efek dari rencana pembangunan dimaksud.

Kedua, dari sisi ekonomis sebenarnya ini juga perlu dikaji lebih dalam, apakah ini secara ekonomi bisa terpenuhi untuk biaya pembangunan dan biaya operasionalnya, sehingga pada saatnya nanti bisa berkesinambungan.

Baca juga: Bali Macet karena Diserbu Wisatawan, Ini 4 Tips Menghindarinya

Hal lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai terkait aspek sosial budaya. Kebetulan di Bali ini terdapat beberapa aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan apakah wilayah tersebut juga ada keterkaitannya dengan kebijakan daerah terkait dengan situs-situs religi, dan tata-tata aturan lainnya yang perlu dipenuhi.

"Dan ini perlu terus berkoordinasi sehingga kajian yang komprehensif ini yang kita sedang nantikan untuk bisa terus kita penuhi," kata Andy.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau