"Rata-rata setiap harinya tercatat 250 wisatawan asing berkunjung ke tiga gili yang berada di Kabupaten Lombok Utara (KLU) itu," kata Nasir di Mataram, Jumat (17/10/2014).
Tiga Gili tersebut, yakni Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air dengan luas masing-masing sekitar 35 hektare menjadi salah satu andalan obyek wisata NTB terutama bagi wisatawan mencanegara.
Menurut Nasir, wisatawan asing sangat senang datang ke gili-gili di NTB, di samping pantainya bersih juga aman dan setiap gili memiliki daya tarik tersendiri seperti keberadaan karang biru di Gili Terawangan serta ikan hias.
Bahkan konon, lanjut Nasir, di dunia hanya ada dua tempat yang memiliki karang biru (blue coral) yakni di Karibia dan di Gili Meno, NTB.
Untuk menuju tiga gili itu, wisatawan harus naik kapal motor atau sampan yang pangkalannya berada di Desa Bangsal dengan membayar tiket Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per orang untuk sekali jalan.
Wisatawan domestik atau lokal ramai berkunjung ke tiga gili pada waktu-waktu tertentu terutama setelah Hari Raya Idul Fitri untuk bersantai mulai dari pagi hingga sore hari dan jarang yang menginap.
"Wisatawan lokal yang datang ke gili kebanyakan berasal dari Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Timur dan Lombok Tengah," tambah Nasir.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini