BLITAR, KOMPAS.com – Pabrik gula PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menaikkan target giling dari 1,4 juta ton tebu menjadi 1,5 ton tebu pada musim giling 2025 kali ini.
Manajer Hubungan Eksternal dan Pemerintah PT RMI, Putut Hendaruji, mengatakan bahwa pihaknya memprediksi adanya panen tebu yang melimpah di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya sehigga PT RMI pun menaikkan target giling tebu.
“RMI tahun ini menargetkan minimal giling 1,4 juta ton dan kita upayakan bisa 1,5 juta ton tebu,” ujar Putut usai prosesi ritual “Manten Tebu” sebagai penanda dimulainya hari pertama giling tebu pabrik gula PT RMI di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Senin (26/5/2025).
Baca juga: Produksi Tebu Rendah, ID Food Minta Petani Tingkatkan Produktivitas
Angka tersebut, naik sebesar 16,67 persen hingga 25 persen dibandingkan target giling tebu pada musim giling tahun lalu sebesar 1,2 juta ton.
Putut mengatakan bahwa keputusan menaikkan target giling tersebut didasarkan pada hasil survei penambahan areal perkebunan tebu rakyat di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya.
Selain itu, kata dia, kondisi cuaca juga diprediksi turut mendukung peningkatan panen tebu rakyat.
Putut tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud kondisi cuaca tersebut.Dengan target rendemen sebesar 9,05 persen, kata dia, pihaknya menargetkan produksi gula kristal putih (GKP) selama musim giling tebu 2025 sebesar 127.000 ton.
Angka tersebut naik lebih 27 persen dibandingkan produksi GKP selama musim giling tahun sebelumnya sebesar sekitar 100.000 ton.
Putut mengatakan bahwa pasokan tebu rakyat ke pabrik gula PT RMI paling banyak berasal dari perkebunan rakyat di wilayah Kabupaten Blitar.
Pada kesempatan itu, Putut mengungkapkan apresiasi pihak manajemen PT RMI kepada kepala daerah Kabupaten Blitar yang baru atas dukungannya pada operasional PT RMI.
Kata Putut, baru beberapa bulan pasangan kepala daerah yang baru menjabat, PT RMI berhasil menyelesaikan sejumlah perizinan usaha termasuk ekspansi fasilitas produksi guna meningkatkan lagi produktivitas di masa mendatang.
“Kami banyak dibantu Pemerintah Kabupaten yang baru sekian bulan beberapa perizinan yang terkendala sebelumya sudah selesai tahun ini,” tuturnya.
Dikendalikan oleh raksasa produsen gula dunia asal Thailand, Mitr Phol Group, pabrik gula PT RMI memiliki kapasitas giling 10.000 ton cane day (TCD) dan dapat digandakan hingga 20.000 TCD sehingga merupakan salah satu pabrik gula terbesar di Jawa Timur.
Baca juga: Dukung Swasembada Gula 2028, BNI dan SGN Salurkan KUR ke Petani Tebu
Mulai beroperasi tahun 2019, pabrik gula dengan nilai investasi sekitar Rp 3 triliun itu juga merupakan salah satu dari 10 pabrik gula swasta yang pendiriannya difasilitasi oleh Pemerintah Pusat pada akhir periode pertama Pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai proyek strategis nasional (PSN) dengan target swasembada gula.
Meski demikian, kehadiran pabrik gula dengan daya serap tebu yang sedemikian besar, dikhawatirkan semakin memperluas area hutan di wilayah Kabupaten Blitar yang gundul dan beralih fungsi menjadi kebun tebu.
Berdasarkan data Perum Perhutani KPH Blitar, hingga tiga tahun lalu setidaknya 11.000 hektar area hutan di Blitar beralih fungsi menjadi lahan tebu, termasuk sekitar 3.000 hektar hutan lindung. *
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.