Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Albania Tuduh Iran Atur Serangan Siber Besar, Putuskan Hubungan Diplomatik dan Usir Staf Kedutaannya

Kompas.com - 08/09/2022, 08:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

TIRANA, KOMPAS.com - Albania memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dan memerintahkan staf kedutaan Iran untuk pergi, menuduhnya mengatur serangan dunia maya besar-besaran.

Perdana Menteri Albania Edi Rama mengatakan penyelidikan telah menemukan "bukti tak terbantahkan" bahwa Iran "menyewa empat kelompok untuk meningkatkan serangan ke Albania" pada 15 Juli.

Para peretas mencoba melumpuhkan layanan publik, menghapus dan mencuri data pemerintah, dan menghasut kekacauan, tambahnya sebagaimana dilansir BBC.

Baca juga: Situs Web Pemerintah Kena Serangan Siber, Jepang Selidiki Keterlibatan Kelompok Pro-Rusia

Sebagai tanggapan, Iran menolak klaim Rama sebagai "tidak berdasar."

Kementerian luar negerinya mengutuk keputusan untuk mengusir diplomatnya sebagai "anti-Iran."

Dalam sebuah pernyataan, Teheran menyampaikan dugaan bahwa "pihak ketiga" mungkin terlibat dalam memunculkan tuduhan itu, kantor berita negara Iran melaporkan.

Pemimpin Albania menggambarkan keputusan itu sebagai "ekstrim," tetapi mengatakan itu "sepenuhnya dipaksakan kepada kami".

Amerika Serikat mengatakan pihaknya mengutuk keras serangan siber terhadap sekutu NATO dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan yang mengancam keamanan Albania.

Hubungan antara Tirana dan Teheran telah tegang sejak Albania menawarkan suaka kepada ribuan pembangkang Iran.

Baca juga: Rusia Peringatkan Risiko Bentrokan Militer Langsung dengan Barat Akibat Serangan Siber

Rama mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi bahwa tujuan kelompok peretasan tersebut adalah "penghancuran infrastruktur digital pemerintah Republik Albania, serta pencurian data dan komunikasi elektronik sistem pemerintah".

Namun dia menambahkan: "Serangan tersebut gagal mencapai tujuannya ... semua sistem kembali beroperasi penuh dan tidak ada penghapusan data yang tidak dapat dikembalikan."

Perdana menteri mengatakan keputusan pemerintah Albania untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran "sebanding dengan keseriusan dan bahaya yang ditimbulkan oleh serangan siber".

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan para ahli Amerika juga telah menyimpulkan bahwa Iran "melakukan serangan siber yang sembrono dan tidak bertanggung jawab" dan "bertanggung jawab atas operasi peretasan dan kebocoran berikutnya".

Dia memperingatkan, perilaku Iran "mengabaikan norma-norma perilaku negara damai yang bertanggung jawab di ruang siber".

Baca juga: Perusahaan Telekomunikasi Ukraina Alami Serangan Siber Serius, Apa Dampaknya?

Awal bulan ini, perusahaan keamanan siber AS Mandiant mengatakan telah menyimpulkan "dengan keyakinan moderat" bahwa "satu atau beberapa aktor ancaman yang telah beroperasi untuk mendukung tujuan Iran" terlibat dalam serangan itu.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau