Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Suriah 26 Tahun Akui Lakukan Penusukan di Jerman

Kompas.com - 25/08/2024, 14:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

SOLINGEN, KOMPAS.com - Pria Suriah berusia 26 tahun mengakui kejahatannya atas aksi penusukan di Kota Solingen Jerman hingga menewaskan tiga orang.

Menurut polisi dan jaksa Duesseldorf dalam pernyataan bersama pada Minggu (25/8/2024), tersangka menyerahkan diri dan mengakui kejahatannya tersebut.

"Keterlibatan orang ini sekarang sedang dalam penyelidikan intensif," kata mereka, sebagaimana diberitakan Reuters.

Baca juga: Polisi Jerman Tangkap Tersangka Penikaman Massal Festival Kota Solingen, ISIS Klaim Bertanggung Jawab

Rincian tersebut memberikan gambaran lebih lengkap dari sebuah laporan pada Sabtu malam oleh seorang pejabat negara yang mengumumkan di televisi Jerman.

Yakni terkait penangkapan pria yang telah dicari oleh pihak berwenang dalam 24 jam sejak serangan tersebut.

Serangan tersebut, yang diklaim oleh kelompok ISIS terjadi pada Jumat malam di sebuah festival untuk merayakan sejarah kota tersebut yang telah berusia 650 tahun.

Tersangka berafiliasi dengan sebuah rumah bagi para pengungsi di Solingen yang telah digeledah pada Sabtu, kata pihak berwenang.

Akibat aksi penusukan itu, tiga orang tewas dan delapan orang lainnya terluka.

Der Spiegel, mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pakaian tersangka telah berlumuran darah.

Polisi menolak berkomentar langsung mengenai laporan Spiegel.

ISIS menggambarkan pria yang melakukan serangan itu sebagai "prajurit ISIS" dalam sebuah pernyataan di akun Telegramnya pada hari Sabtu.

"Dia melakukan serangan itu sebagai balas dendam bagi umat Muslim di Palestina dan di mana pun," terang pernyataan itu.

Baca juga: 5 Orang Tewas karena Serangan ISIS di Kongo

ISIS tidak segera memberikan bukti apa pun untuk mendukung pernyataannya dan tidak jelas seberapa dekat hubungan antara penyerang dan ISIS.

Hendrik Wuest, perdana menteri negara bagian Rhine-Westfalen Utara, pada hari Sabtu menggambarkan serangan itu sebagai tindakan teror.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau