Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Nepal Mundur Usai PM Resign, Kursi Kekuasaan Kosong Saat Negara Kacau

Kompas.com - 10/09/2025, 09:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber News18

KATHMANDU, KOMPAS.com - Presiden Nepal Ram Chandra Poudel juga mengundurkan diri beberapa jam setelah Perdana Menteri KP Sharma Oli mundur, Selasa (9/9/2025).

Pengunduran diri kedua penguasa itu dilakukan ketika situasi Nepal kacau, akibat demonstrasi besar-besaran yang memprotes pemblokiran media sosial, dan amarah publik atas korupsi pejabat.

Demo Nepal yang pecah sejak Jumat (5/9/2025) ini dipimpin oleh generasi muda atau Gen Z. Massa turun ke jalan, menuntut perubahan menyeluruh dalam kepemimpinan negara.

Baca juga: PM Nepal Mundur Usai Demo Berdarah Tewaskan 19 Orang

Tentara siap ambil alih

Di tengah kekacauan yang meluas, militer Nepal disebut-sebut siap mengambil alih kendali negara.

Panglima Angkatan Darat Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel, dalam pidatonya kepada rakyat, menyerukan perdamaian dan penyelesaian krisis melalui jalur dialog.

"Kami menyerukan semua pihak menghentikan aksi kekerasan dan mengedepankan penyelesaian damai. Dialog adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis ini," ujar Sigdel, dikutip dari News18.

Ratusan demonstran menyerbu kantor Perdana Menteri dan membakar sejumlah rumah milik tokoh politik, termasuk kediaman PM Oli di Bhaktapur. Saat itu, Oli sedang di kediaman resminya di Balwatar.

Selain itu, gedung Mahkamah Agung dan Parlemen Nepal turut menjadi sasaran pembakaran massa.

Unjuk rasa juga menyebar ke berbagai wilayah lain di Kathmandu, seperti Kalanki, Kalimati, Tahachal, dan Baneshwor, serta daerah Chyasal, Chapagau, dan Thecho di distrik Lalitpur.

Demonstran meneriakkan berbagai slogan, di antaranya “KP Chor, Desh Chhod” (KP pencuri, tinggalkan negara ini) dan “Ambil Tindakan Terhadap Pemimpin Korup”.

Menurut sumber dalam pemerintahan Nepal, Oli belum berencana meninggalkan negara tersebut dalam waktu dekat.

Baca juga: Istri Mantan PM Nepal Tewas Saat Rumahnya Dibakar Demonstran

Tuntutan massa demo Nepal

Para peserta demo Nepal berorasi di depan Gedung Parlemen di Kathmandu, Senin (8/9/2025). Demo ini menewaskan sedikitnya 19 orang. Kasus korupsi hingga larangan media sosial jadi landasan massa turun ke jalan.AFP/PRABIN RANABHAT Para peserta demo Nepal berorasi di depan Gedung Parlemen di Kathmandu, Senin (8/9/2025). Demo ini menewaskan sedikitnya 19 orang. Kasus korupsi hingga larangan media sosial jadi landasan massa turun ke jalan.
Kelompok pedemo Nepal yang mayoritas terdiri dari anak muda dan mahasiswa, mengaku sudah lama gerah dengan budaya korupsi merajalela di lingkaran elite politik.

Gen Z Nepal menggunakan media sosial seperti Reddit dan Instagram untuk mengekspos gaya hidup mewah anak-anak pejabat, termasuk mobil sport dan liburan mewah ke luar negeri.

Mereka mempertanyakan asal-usul kekayaan tersebut, yang diduga kuat berasal dari praktik korupsi.

Pemerintah dinilai gagal memberi jawaban yang memuaskan, bahkan justru membatasi kebebasan berbicara dengan memblokir media sosial.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau