BEIJING, KOMPAS.com – China semakin gencar mempromosikan jet tempur multiperan Chengdu J-10 versi terbaru ke pasar internasional dalam upaya memperluas ekspor senjata.
Laporan dari media pemerintah menunjukkan strategi Beijing untuk menampilkan kemampuan J-10C yang kini digadang setara dengan pesawat tempur buatan Amerika Serikat, F-16.
Dalam hal ini, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang tengah mempertimbangkan pembelian pesawat generasi 4,5 tersebut, di tengah modernisasi besar-besaran kekuatan udara nasional.
Baca juga: Jet Siluman China J-35 Sangat Sulit Dideteksi Musuh, Punya RCS Super Kecil
Chengdu J-10C milik Angkatan Udara Pakistan.Dalam wawancara yang disiarkan China Central Television (CCTV) pada Senin (6/10/2025), Wang, perancang utama J-10C, menegaskan bahwa pesawat ini telah mengalami peningkatan signifikan dibanding versi awal.
“J-10C kini dapat membawa lebih dari 40 jenis persenjataan, naik drastis dari hanya sekitar 10 pada model sebelumnya,” ujar Wang.
Ia menambahkan, fleksibilitas itu memungkinkan pesawat menjalankan berbagai misi udara, darat, maupun maritim.
Wang juga menjelaskan bahwa desain badan pesawat dilengkapi sistem asupan udara (air intake) berbentuk bump untuk meningkatkan aliran udara ke mesin, menambah keandalan, dan mengurangi jejak radar pesawat.
Selain itu, canard—sirip kecil di bagian depan pesawat—meningkatkan stabilitas dan kemampuan manuver di kecepatan tinggi.
Fitur ini disebut memberinya keunggulan atas JF-17, jet yang juga diproduksi Chengdu untuk Pakistan, sekaligus menempatkannya sejajar dengan F-16 buatan Amerika Serikat.
Perubahan penting lainnya ada pada sistem radar Active Electronically Scanned Array (AESA), yang menggantikan radar mekanis lama.
“Radar AESA membuat pilot mampu mendeteksi dan melacak target lebih cepat serta menghadapi beberapa musuh sekaligus, dengan risiko gangguan sinyal yang jauh lebih kecil,” ujar Wang.
Di samping itu, jet ini juga dibekali sistem perang elektronik (electronic warfare) canggih yang meningkatkan kesadaran situasional pilot dan mengurangi peluang terdeteksi oleh radar lawan.
Baca juga: Saham Perusahaan Jet Tempur China J-10C Meroket Usai “Kalahkan” Rafale Buatan Perancis
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), China kini menjadi pemasok senjata terbesar keempat di dunia, menjual drone, rudal, dan jet tempur ke hampir 50 negara.
Meningkatnya kemampuan industri pertahanan China juga didorong oleh diversifikasi produk militernya.