Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Israel Lancarkan Serangan di Gaza, Gencatan Senjata Terancam

Kompas.com - 19/10/2025, 21:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel melancarkan serangan udara dan tembakan artileri ke sejumlah target di Gaza selatan pada Minggu (19/10/2025).

Langkah ini meredupkan harapan bahwa gencatan senjata Gaza yang dimediasi Amerika Serikat (AS) akan berujung pada perdamaian berkelanjutan.

Gencatan senjata tersebut mulai berlaku pada 11 Oktober 2025 dan sejak awal dinilai rapuh oleh para pihak.

Baca juga: Militer Israel Gempur Gaza, Kedua Pihak Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyebut serangan menargetkan militan di wilayah Rafah yang disebut telah menembaki tentaranya.

Militer mengeklaim menghancurkan terowongan dan bangunan militer dalam rangkaian serangan itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membalas dengan tegas setiap serangan Hamas terhadap tentaranya.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, menyatakan tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata di seluruh Gaza.

“Kami menegaskan komitmen penuh kami untuk melaksanakan semua perjanjian, terutama gencatan senjata di seluruh wilayah Jalur Gaza,” kata Brigade Al-Qassam, dikutip dari Reuters.

Kelompok tersebut menambahkan tidak mengetahui adanya bentrokan di Rafah dan belum melakukan kontak dengan kelompok-kelompok di sana sejak Maret.

Saksi mata Palestina melaporkan ledakan dan tembakan di Rafah pada Minggu. Tembakan tank terdengar di kota selatan Abassan dekat Khan Younis.

Serangan udara juga dilaporkan di Zawayda, serta ledakan di Deir Al-Balah yang menewaskan sedikitnya lima orang menurut petugas medis di Rumah Sakit Al-Aqsa.

Saksi di Khan Younis mendengar gelombang serangan udara yang diarahkan ke Rafah pada Minggu sore.

Baca juga: China Tuduh AS Retas Pusat Waktu Nasional Beijing, Sebut Bukti Tak Terbantahkan

Kematian warga dan klaim pelanggaran

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya delapan orang tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Seorang pejabat militer Israel sebelumnya mengatakan Hamas melakukan beberapa serangan terhadap pasukan Israel di Gaza.

Serangan tersebut disebut mencakup tembakan granat berpeluncur roket dan aksi penembak jitu terhadap tentara Israel.

Halaman:

Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau