Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Dapat Sambutan Meriah di Jepang, Pakai Dasi Emas Saat Temui Kaisar

Kompas.com - 28/10/2025, 07:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendapat sambutan meriah di Jepang pada Senin (27/10/2025).

Trump melakukan perjalanan luar negeri terjauh dan terlama sejak kembali menjabat pada Januari.

Sebelumnya dalam kunjungan ke Malaysia dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN, presiden ke-47 AS itu mengumumkan serangkaian kesepakatan dagang dan mineral penting dengan empat negara Asia Tenggara.

Baca juga: ASEAN, Trump, dan Krisis Kemandirian Regional

Sambutan Jepang untuk Trump

Setibanya di Tokyo, Trump mengenakan setelan jas biru dengan dasi emas dan mengepalkan tinjunya ke udara, kemudian menaiki helikopter untuk tur malam di ibu kota Jepang yang dihiasi warna merah, putih, dan biru khas Amerika.

Ia kemudian menuju Istana Kekaisaran untuk bertemu Kaisar Naruhito. Keduanya berjabat tangan dan berfoto bersama.

Kepolisian Jepang menurunkan ribuan personel untuk menjaga keamanan, setelah penangkapan pria bersenjata pisau di depan Kedutaan AS pada Jumat (24/10/2025).

Aksi protes anti-Trump juga dijadwalkan berlangsung di kawasan Shinjuku.

Trump dilaporkan memperoleh komitmen investasi sebesar 550 miliar dolar AS (Rp 9,1 kuadriliun) dari Tokyo, sebagai imbalan penangguhan tarif impor berat terhadap produk Jepang.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Mendag Jepang, Ryosei Akazawa, membahas peluang kerja sama di bidang jaringan listrik saat makan siang sushi di Tokyo, menurut laporan media lokal yang dikutip AFP.

Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dijadwalkan bertemu Trump pada Selasa (28/10/2025) untuk menandatangani sejumlah kesepakatan strategis, termasuk pembelian truk pikap, kedelai, dan gas dari AS, serta kerja sama di sektor pembuatan kapal.

Takaichi, yang baru dilantik sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang pekan lalu, menyebut penguatan aliansi dengan AS sebagai prioritas utama pemerintahannya.

“Saya menantikan pertemuan dengan Takaichi. Saya pikir dia akan menjadi sosok yang hebat,” ujar Trump, berhubung Sanae adalah sekutu mendiang mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, teman main golf sang presiden AS.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga bertemu Menkeu Jepang Satsuki Katayama pada Senin.

Katayama menyebut pertemuan tatap muka pertama mereka membahas kebijakan fiskal proaktif pemerintahan Takaichi serta janji investasi Jepang, tanpa menyentuh kebijakan moneter Bank of Japan.

Baca juga: Sanae Takaichi, Perempuan Besi Kandidat Terkuat PM Wanita Jepang Pertama

Agenda Trump di Jepang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melambaikan tangan kepada Kaisar Jepang Naruhito dari mobil kepresidenannya, saat meninggalkan Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, Senin (27/10/2025).AFP/ISSEI KATO Presiden Amerika Serikat Donald Trump melambaikan tangan kepada Kaisar Jepang Naruhito dari mobil kepresidenannya, saat meninggalkan Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, Senin (27/10/2025).
Trump menjadi pemimpin asing pertama yang bertemu Naruhito setelah naik takhta pada 2019.

Halaman:

Terkini Lainnya
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau