Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ikut Tandatangani Gencatan Senjata Thailand-Kamboja di Malaysia

Kompas.com - 26/10/2025, 13:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut menandatangani perjanjian gencatan senjata Thailand dan Kamboja di Malaysia, Senin (26/10/2025).

Kesepakatan tersebut juga ditandatangani oleh Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Perjanjian ini menjadi hasil dari upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik perbatasan berdarah yang terjadi tahun ini.

Baca juga: Kunjungan Beruntun Pejabat AS ke Israel, Tanda Tekanan Politik Trump terhadap Netanyahu

Berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Kamboja, kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 18 tawanan perang asal Kamboja atas dasar kemanusiaan.

Sebelumnya, kedua negara telah menyepakati gencatan senjata sementara pada akhir Juli 2025 yang sebagian ditengahi oleh Trump. Namun, pelanggaran gencatan senjata masih sempat terjadi di lapangan.

Trump menyebut kesepakatan itu sebagai langkah monumental dan kesepakatan damai besar yang menjadi kebanggaan dirinya untuk dimediasi. Ia menyampaikan apresiasi kepada Anutin dan Hun Manet atas upaya mereka mencapai perdamaian.

“Ini adalah langkah bersejarah bagi perdamaian di Asia Tenggara,” ujar Trump dalam sambutannya saat penandatanganan perjanjian, dikutip dari AFP.

Meski demikian, para analis menilai pakta perdamaian komprehensif antara kedua negara masih belum tercapai sepenuhnya.

Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, yang terlibat langsung dalam proses negosiasi atas nama ASEAN, mengatakan bahwa kesepakatan terbaru menitikberatkan pada pembentukan tim pengamat regional di wilayah perbatasan.

“Kami ingin tidak ada lagi pelanggaran gencatan senjata. Setelah 28 Juli, meskipun gencatan senjata diberlakukan, masih terjadi pelanggaran kecil,” ujar Mohamad.

Baca juga: Korsel: Ada Peluang Pertemuan Kim Jong Un dan Trump Minggu Depan

“Kedua negara harus menarik senjata berat dari wilayah terkait, serta bekerja sama membersihkan ranjau darat yang masih tertanam di sepanjang perbatasan,” jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Petarung Indonesia dan Malaysia Berkelahi Saat Konferensi Pers
Global
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Jamaika Porak-poranda Dihantam Badai Melissa, Terkuat di Dunia dalam 90 Tahun
Global
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Ketika Uni Soviet Mata-matai AS lewat Karya Seni...
Global
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Pelaku Penusukan Massal di Inggris Dituduh 10 Percobaan Pembunuhan
Global
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
PM Jepang Minta Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kasus Lama Puluhan Tahun Lalu
Global
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Xi Jinping Bercanda soal “Mata-mata” Saat Hadiahkan Ponsel China ke Presiden Korsel
Global
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Tetangga RI Terancam Diterjang Topan Kalmaegi, Ribuan Orang Mengungsi
Global
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Selamat dari Tragedi Air India, Ramesh: Saya Orang Paling Beruntung tapi Juga Paling Menderita
Global
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Kronologi Kejatuhan Pangeran Andrew: Dari Favorit Ratu Elizabeth hingga Teman Epstein
Global
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
China Sukses Kembangkan Helikopter Nirawak, Rampungkan Penerbangan Perdana
Global
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Kisah Ibu Selamatkan Putrinya dari Kelompok Penyembah Setan 764
Global
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Masih Bisa Jadi Raja, Pangeran Andrew Tetap Warisi Takhta Inggris meski Gelar Dicopot
Global
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan Gaza
Global
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau