KOMPAS.com- Rencana pemakaman aktris Taiwan Barbie Hsu telah menjadi topik hangat perbincangan sejak kematiannya yang mendadak bulan lalu.
Aktris berusia 48 tahun itu meninggal di Jepang pada 2 Februari setelah mengalami pneumonia.
Abunya dibawa kembali ke Taiwan oleh keluarganya dengan penerbangan charter pribadi VistaJet pada 5 Februari.
Awalnya, terungkap bahwa keluarga Barbie akan melakukan pemakaman di pohon atau tree burial.
Baca juga: Barbie Hsu Disebut Bayar Utang Mantan Suami Tiap Bulan
Itu dilakukan untuk memenuhi keinginan Barbie akan tempat peristirahatan yang ramah lingkungan.
Namun, terlepas konsepnya yang baik itu, ada laporan menyatakan bahwa metode penguburan tersebut tidak ramah lingkungan seperti yang terlihat.
Karena mengandung zat yang tidak dapat terurai secara hayati yang dapat menghambat pertumbuhan pohon.
Jadi, staf pemakaman sering menggali pohon setelah beberapa tahun untuk membuang gumpalan ini, mengkremasinya lagi, dan kemudian menyebarkannya lagi.
Baca juga: Proses Tree Burial Barbie Hsu Jadi Kontroversi, Kenapa?
Klaim ini mengisyaratkan kemungkinan abu jenazah Hsu akan digali dan dikremasi ulang setelah beberapa tahun.
Selain itu, karena tidak ada batu nisan di pemakaman tersebut, ada kemungkinan keluarga Hsu bahkan tidak akan mengenali lokasi pemakamannya yang sebenarnya di masa mendatang.
Banyak penggemar menentang hal itu karena kekhawatiran tidak bisa mengunjungi lagi makam Barbie Hsu.
Ditengah pro kontra pemakaman Barbie Hsu, DJ Koo sebagai suami membuat keputusan untuk mendiang istrinya.
Rapper Korea Selatan itu disebut menentang pemakaman di pohon karena tidak akan ada batu nisan, yang akan menyulitkannya untuk "mengunjunginya" di masa mendatang.
DJ Koo dilaporkan melihat beberapa lokasi dengan fengshui yang baik dan akhirnya memilih Chin Pao San.
Chin Pao San juga merupakan rumah bagi makam selebriti seperti Teresa Teng, Coco Lee dan Godfrey Gao .
Rumor yang berkembang adalah bahwa ada pula rencana untuk mendirikan patung Barbie di makamnya, meskipun keluarganya belum memberikan tanggapan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini