KOMPAS.com - Suasana darurat terlihat di Puskesmas Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025) malam. Puluhan mobil ambulans berjajar di halaman untuk mengevakuasi siswa yang mengalami keracunan massal.
Asep Noerhidayat, sopir ambulans Puskesmas Tanjungsari, menyebutkan kendaraan medis dari berbagai puskesmas hingga relawan dikerahkan untuk melayani kebutuhan darurat.
"Setiap mobil ambulans setiap Puskesmas dikerahkan ke Puskesmas Ujungjaya, sekitar 30 unit ambulans disiagakan," kata Asep kepada Tribun Jabar.id, Jumat (26/9/2025) dini hari.
Keracunan massal ini diduga dipicu oleh menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga Kamis malam, tercatat 105 siswa dari tiga sekolah tingkat SMA di Sumedang harus mendapatkan penanganan medis.
Tiga sekolah tersebut adalah SMK Win Ujungjaya, SMK Rimba Bahari Situraja, dan SMA Negeri 1 Tomo. Banyaknya korban membuat ruang perawatan puskesmas penuh, bahkan sebagian siswa harus dirawat di lorong.
Baca juga: Cucun ke Pengelola Dapur MBG: Jangan Ganggu Anggaran yang Rp 10.000
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir langsung mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Ujungjaya.
"Kami evaluasi, SPPG yang di Ujungjaya dan Tomo disetop dulu," ujar Dony kepada Tribun Jabar.id, Kamis malam.
Dony juga menyebutkan penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akan ditentukan setelah dilakukan kajian lebih lanjut.
"Tenaga medis kami hadir untuk merawat, memberikan perhatian, dan pemantauan secara intensif. Jangan panik, pemerintah hadir untuk berikhtiar menyembuhkan para pasien," kata Dony kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Kamis malam.
Ia menegaskan, seluruh biaya pengobatan bagi siswa korban keracunan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang